Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Guru Besar UIN: Berafiliasi Dengan PKS, LDK dan KAMMI Picu Radikalisme Kampus

Guru Besar UIN: Berafiliasi Dengan PKS, LDK dan KAMMI Picu Radikalisme Kampus

Written By Unknown on Minggu, 15 Juli 2018 | Juli 15, 2018

Sejarawan Azyumardi Azra (Foto: KOMPAS.com/IHSANUDDIN)

Cendikiawan Muslim Azyumardi Azra mengakui perkembangan paham radikal di lembaga pendidikan tinggi di Indonesia makin marak. Hal itu disebabkan, berkembangnya kelompok kanan atau kalangan Islamis yang cenderung jihadis seperti Lembaga Dakwah Kampus (LDK) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI).

“Mereka ini secara tidak resmi berafiliasi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS),” kata Azyumardi Azra saat menjadi pembicara dalam sebuah diskusi di Graha CIMB Niaga, Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (10/7/2018).

Untuk mengahadapi hal itu, dia berharap agar kelompok Cipayung, seperti Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Persatuan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) kembali bergerak aktif. Dia juga ingin agar cita-cita dari kelompok Cipayung ini dapat direformasi.

“Reformasinya, misalnya orientasi politiknya terlalu tinggi,” kata Azyumardi.

Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut mengatakan, kelompok Cipayung selama ini belum melakukan apa-apa untuk melawan berkembangnya paham radikal tersebut.

“Saya lihat selama ini mereka belum melakukan apa-apa. Alumni Cipayung harus bergerak demi menyelamatkan NKRI,” katanya.

Langkah tersebut, kata dia, perlu dilakukan untuk membendung pergerakan dari kelompok berpaham radikal. Sebab kalau tidak, maka LDK dan KAMMI akan menguasai kegiatan di kampus.

“Supaya ada kontra gerakan, kalau nggak selama ini cuma dikuasai oleh organisasi kelompok yang ke kanan itu, ke kanan itu yang Islamis, seperti LDK dan KAMMI. KAMMI itu harus ada pertarungannya, harus ada pesaingnya,” tutup Azyumardi.

(Suara/Suara-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: