Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) melakukan penculikan terhadap enam anggota keamanan dan mengancam untuk membunuh mereka dalam tiga hari ke depan. Ancaman itu dilancarkan agar Irak melepaskan wanita muslim Sunni yang ditahan pemerintah.
Dalam video yang ditayangkan stasiun berita Amaq, enam pria tampak terluka dibagian wajah dan duduk di lantai. Sementara itu dua orang yang mengenakan topeng berdiri di belakang dan menodongkan senjata kepada para sandera. Bendera ISIS pun tergantung di latar belakang.
"Kami memberika waktu tiga hari bagi pemerintah Rafidi untuk membebaskan semua tahanan Sunni dari penjara sebagai ganti untuk melepaskan para murtad ini. Jika tidak, nasib mereka akan ada di tangan kami," kata salah satu dari orang-orang bersenjata itu seperti diberitakan Reuters.
Kepala militer Irak masih belum memberikan komentar mengenai hal ini.
Dalam video tersebut, para sandera menyebut mereka adalah anggota kepolisian Irak. Mereka berasal dari satuan khusus yang ditugaskan pemerintah untuk melawan ISIS.
"Saya mohon kepada pemerintah Haider al-Abadi dan pemerintah provinsi Anbar, kami sekarang ditangkap oleh ISIS dan diberi waktu tiga hari. Jika permintaan untuk melepaskan tahanan wanita Sunni tidak dikabulkan, kami akan dibunuh," tutur salah satu sandera dalam tayangan video yang dikirimkan ISIS, Sabtu (23/6).
Abadi telah menyatakan kemenangan terhadap militan garis keras Sunni Desember lalu. Tapi kelompok ini masih beroperasi dari kantong-kantong sepanjang perbatasan dengan Suriah. Mereka pun terus melakukan penyergapan, pembunuhan, dan pengeboman di Irak.
Dalam beberapa minggu belakangan, serangan dari kelompok ini juga sedikit meningkat. Terutama pada jalan raya yang menghubungkan Bagdad dengan bagian utara Irak. Salah satunya adalah wilayah Ameq seperti disebutkan dalam video rekaman tadi.
(Amaq/Reuters/CNN-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar