Ilustrasi
Berdasarkan hitung cepat dalam Pilkada 2018 ini, kaum santri memenangkan politik di Pulau Jawa. Baik Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, kaum santri akan meraih tiket menjadi Gubernur. Sementara pasangan calon yang didukung partai yang selalu menghina kiai, PKS, tumbang semua di Pulau Jawa.
“Jagoan PeKaEs tumbang semua di Pulau Jawa,” tulis Kang Niam dalam akun facebooknya (27/06).
Sementara itu, Muhammad Ichwan menuliskan status rinci terkait kaum santri yang memenangkan politik di Pulau Jawa.
“Pertama, M. Ridwan Kamil, cucu KH. Muhyidin (Mama Pagelaran) pendiri Pesantren Pagelaran 1-8. KH. Muhyidin merupakan Panglima Hizbullah di Purwakarta/Subang yang bergerilya dengan para santri melawan Belanda. Kedua, H. Uu Ruzhanul Ulum, putra KH Saleh dan Cucu KH. Choer Affandi pendiri pesantren Miftahul Huda Manonjaya Ketiga, Khofifah Indah Parawansa, Ketum PP Muslimat NU. Keempat, Dr. Emil Elestianto Dardak merupakan cucu HM. Dardak, salah satu kyai NU di Trenggalek. Kelima, Gus Taj Yasin (Cawagub Jawa Tengah). Beliau adalah putra KH. Maimun Zubair, Ulama Kharismatik dari Sarang, Rembang,” tulis Muhammad Ichwan (27/06).
“Gus Ipul, meskipun anda orang hebat, tapi peringatam saya tentang bergabungnya partai PKS kurang anda waspadai. Selain itu masyarakat Jawa Timur juga ingin ada perubahan, setelah 10 thn anda memimpin dgn Pak Karwo tidak ada gebrakan program yang memikat masyarakat. Tapi saya tetap salut, karena anda adalah negarawan yang baik dan legowo kalah sejak sebelum coblosan. Dan untuk pak Sudirman Said, anda harus bersabar dan lebih banyak belajar politik keumatan. Selain pendukung anda dua partai yang sekarang sudah mulai ditinggalkan pendukung, anda sendiri juga masih belum cukup dewasa berpolitik, sehingga pernyataan anda kemaren tentang “kecurangan” sangat merugikan anda sendiri. Sekian, Wassalam,” tulis Fajar Abdul Bashir, tokoh muda NU DIY (27/06). (mm)
(Bangkit-Media/Suara-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar