Donald Trump membiarkan ribuan suporternya menunggu. Setelah itu, ia menyingkap tirai untuk menunjukkan kepada mereka bahwa ia sedang menerima tamu khusus. Yaitu Vladimir Putin.
Tindakan seperti ini hanya bisa dilakukan oleh satu orang; yaitu Donald Trump, seorang kepala negara yang minggu lalu telah membuat Amerika gila.
Dengan menyuruh para ajudan untuk mengundang Putin di pertengahan musim semi mendatang; yaitu sebelum pemilu babak pertengahan, Trump telah menciptakan sebuah pekan yang mengejutkan.
“Sekarang adalah masa yang buruk untuk mengundang presiden Rusia ke Gedung Putih,” ujar Rick Tylor, seorang analis politik.
Pertemuan pertama antara Trump dan Putin di Helsinki yang telah digelar pada hari Senin lalu akan menjadi catatan abadi sejarah.
Jumpa pers bersama Putin dan Trump telah membuat seluruh lembaga politik, media, dan keamanan nasional Amerika terheran-heran. Kubu Demokrat menuntut jawaban dari hubungan rahasia antara Trump dan Rusia.
Setelah pertemuan itu, para pegawai Gedung Putih merasa pesimis. Akan tetapi, mereka tidak mengajukan pengunduran diri. Kubu Republik juga murka. Sekalipun demikian, mereka belum melakukan tindakan yang merugikan Trump, karena masih mungkin ia dicintai oleh masyarakat umum.
Trump juga ingin memanfaatkan kesempatan ini. Ia ingin menunjukkan kepada para suporter dan relawannya belum ditundukkan oleh Putin. Dengan mengundang ke Gedung Putih, ia menunjukkan power yang masih dimiliki kepada mereka.
Satu pertanyaan masih tersisa. Dengan sindrome kebingungan yang diderita ini, sampai kapankah Trump masih bisa menyetir Amerika?
(The-Guardian/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar