Tiga tahun lalu, pada tanggal 4 Juli 2014, Prof Dr Muhammad Quraish Shihab sempat memberikan ceramah tentang memilih pemimpin dalam Islam. Meskipun peristiwa tersebut sudah lama berlalu, namun isi ceramahnya masih tetap relevan untuk diresapi ketika menghadapi momen pemilu.
Ustadz Quraish menjadi penceramah dalam acara Istighosah Kubro yang bertajuk “Doa untuk Indonesia” yang digelar di Parkir Timur Senayan, Jakarta, menjelang Pilpres 2014. Sementara itu, besok pada tanggal 27 Juni 2018, Indonesia akan menyelenggarakan Pilkada Serentak. Kiranya pesan dari Ustadz Quraish tetap dapat diambil hikmahnya. Berikut ini kutipan ceramah beliau:
“Nabi mengingatkan, ‘siapa yang menggebu-gebu untuk meraih kekuasaan jangan pilih dia’. Ketahuilah siapa yang menggebu-gebu sampai memfitnah, sampai melakukan cara-cara yang tidak benar, bisa jadi dia yang menjadi pemimpin tapi Allah tidak merestuinya. Allah membiarkan dia sendiri.
“Sedang siapa yang melakukan usaha untuk meraih kekuasaan dan kepemimpinan dengan cara-cara yang tepat dan benar dan dibenarkan agama, maka Allah yang akan mendukungnya. Itu pesan Allah SWT, itu pesan Rasulullah SAW.”
Selanjutnya Ustadz Quraish mengatakan bahwa siapapun yang melakukan penganiayaan akan dibenci oleh orang yang teraniaya, terlebih apalagi kalau si penganiaya merupakan seorang penguasa. “Itu pesan agama hendaknya kita camkan dalam benak kita,” ujarnya.
Beliau juga menganjurkan kepada rakyat Indonesia untuk berdoa, “…. Kita memohon kepada Allah, Dialah yang mengatur, sehingga Dia menetapkan untuk bangsa ini pemimpin yang terbaik, kita berdoa semoga Allah menetapkan pemimpin yang terbaik buat kita.”
Video kutipan ceramah Ustadz Quraish dapat dilihat dari cuitan Haidar Bagir di bawah ini:
Pesan buat para calon yg mau ikut pemilu, baik pilkada maupun capres, lbh penting lagi buat kita2 sbg pemilih, dari Nabi saw. Disampaikan oleh Pak Quraish Shihab pic.twitter.com/ahbqTJlZKE— Indonesia Penuh Cinta (@Haidar_Bagir) June 22, 2018
(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar