Seorang pejabat di departemen imigrasi India diduga melakukan pelecehan pada pasangan Muslim-Hindu. Ia menolak memproses pengajuan paspor mereka dan meminta sang suami yang beragama Muslim pindah agama.
Sang istri, Tanvi Seth yang beragama Hindu memprotes hal ini pada Menteri Luar Negeri. Ia juga mengunggah keluhannya di media sosial hingga informasi tersebut menyebar viral. Kementerian imigrasi merespons dengan janji menginvestigasi.
Tanvi Seth mengatakan pengajuan paspor mereka akan ditahan hingga suaminya pindah agama jadi Hindu. Ia mengaku sangat terkejut dengan kejadian tersebut, bahwa ada petugas negara yang bertindak diskriminatif.
"Saya tidak pernah merasa begitu dilecehkan selama menikah 12 tahun dengan suami saya. Ini adalah pilihan hidup saya dan ini urusan keluarga," kata dia dalam akun Twitternya @Tanvianas seperti dilansir di BBC, Rabu (20/6).
Cerita Tanvi pun diangkat media lokal dan mendapat berbagai macam reaksi. Menurut BBC Hindi, petugas paspor regional Lucknow, Peeyush Verma mengatakan dokumen pasangan itu telah lengkap dan sudah siap diberikan.
Ia memastikan agama penduduk tidak jadi masalah dalam pengajuan passpor. Verma menambahkan laporan dari Tanvi telah dikirim ke Kementerian urusan Eksternal. Kantor regional juga berjanji akan melakukan investigasi dan mengambil langkah tepat.
Tanvi dan pasangannya, Mohammad Anas Siddiqui telah menikah sejak 2007. Meski demikian, Tanvi tidak mengubah namanya. Pada Indian Express, Siddiqui mengatakan petugas yang mereka temui itu berteriak melecehkan di depan semua orang.
Pernikahan antaragama Hindu dan Islam telah menjadi salah satu perhatian mendalam penduduk India. Kelompok ekstrem Hindu menyebut pernikahan ini adalah cara Muslim untuk merebut komunitasnya.
Mereka mengatakan orang Muslim sengaja mendekati orang-orang Hindu untuk diislamkan. Ini disebut dengan istilah jihad cinta.
(Indian-Express/BBC/Republika/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar