Ritual ibadah politik salat Jumat Masyhad hari ini dipimpin oleh Ayatullah Sayyid Ahmad Alamulhuda.
Dalam khutbah Jumat kali ini, Ayatullah Alamulhuda mengingatkan ulang tahun salat Jumat pertama yang didirikan oleh Ayatullah Taleqani setelah kemenangan Revolusi Islam Iran pada tahun 1979 lalu.
“Salat Jumat adalah salah satu poin keberhasilan Revolusi Islam Iran. Kewajiban ini berhasil dijalankan dan dimasyarakatkan dengan baik berkat kejelian pandangan Imam Khomeini ra,” tukas Ayatullah Alamulhuda.
Menurut penegasan Ayatullah Alamulhuda, salat Jumat telah berhasil menempa masyarakat dengan tempaan agama, dan tentu ini adalah sebuah prestasi besar yang telah diperoleh oleh Revolusi Islam Iran.
Pada bagian lain khutbah Jumat, Ayatullah Alamulhuda menyinggung problematika ekonomi yang sekarang sedang menghantui masyarakat. Ia mengingatkan bahwa menjelaskan masalah ini tidak berarti menghina pemerintah, merusak harga diri seorang petinggi negara, atau mendorong rakyat supaya menjauhi pemerintah. “Realita harus kita lihat dan tangani dengan penuh kesadaran,” tukas Ayatullah Alamulhuda.
“Jika ekonomi sebuah masyarakat dimanajemen dengan menjadikan emas dan valuta asing sebagai barometer, dan itu pun dengan fluktuasi yang rentan seperti ini, maka sudah pasti bahwa masyarakat ini telah runtuh, mengalami petaka, dan bencana. Sangat disayangkan, kita sekarang sedang mengalami masalah ini,” tandas Ayatullah Alamulhuda.
Ayatullah Alamulhuda mengingatkan, “Dunia kufur memerangi kita lantaran agama yang kita peluk. Sudah 40 tahun mereka berusaha sekuat tenaga untuk menghancurkan kita. Jika kita harus berperang melawan musuh Allah, maka pasti Dia bersama kita. Tentu saja dengan syarat-syaratnya. Syaratnya adalah ketulusan.”
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar