Ritual ibadah politik salat Jumat Tehran hari ini dipimpin oleh Ayatullah Muwahhidi Kermani.
Dalam khutbah Jumat kali ini, Ayatullah Kermani menguraikan beberapa tema penting berikut ini:
a. Milad Imam Ali bin Musa Ridha as telah kita peringati pada pekan ini. Salah satu tema penting dalam sejarah kehidupan Imam Ridha as adalah pemaksaan posisi putra mahkota yang dilakukan oleh Ma’mun. Dengan pemaksaan ini, Ma’mun ingin meraih dua tujuan penting: (1) memberikan legalitas terhadap kekuasaannya; (2) menarik hati para pemberontak yang telah melakukan pemerontakan selama kekuasaannya berlangsung.
Akan tetapi, Imam Ridha as memahamkan kepada masyarakat bahwa posisi itu telah dipaksakan. Untuk itu, beliau mensyaratkan supaya tidak ikut campur tangan dalam urusan politik negara.
“Sikap Imam Ridha as ini menunjukkan bahwa pemerintahan yang sedang dipegang oleh Ma’mun tersebut bukanlah sebuah pemerintahan Islam,” tukas Ayatullah Kermani.
Sekalipun demikian, Imam Ridha as telah memanfaatkan kondisi yang ada dengan melakukan perlawanan terhadap agama dan aliran-aliran palsu yang kala itu berkembang di tengah masyarakat. Begitu pula, kondisi yang sedang berkembang tersebut telah membuka peluang bagi para pecinta Ahlul Bait as untuk berdatangan ke Iran dan mengembangkan ajaran Ahlul Bait as.
b. Problem ekonomi harus segera ditangani dengan baik. Kebutuhan-kebutuhan primer harus disediakan dengan menggunakan harga resmi dolar sehingga bisa terjangkau oleh masyarakat luas, seperti bahan pangan, ternak, obat-obatan, dan lain-lain.
“Amat disayangkan, kami memperoleh informasi bahwa barang-barang sekunder juga diimpor dengan menggunakan harga resmi dolar,” ujar Ayatullah Kermani.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar