Mark Zuckerberg, Facebook CEO.
Raksasa media sosial Amerika Facebook telah menargetkan ratusan akun yang diduga terkait dengan Iran dan Rusia dengan dalih memerangi apa yang mereka sebut kampanye "misinformasi".
“Hari ini kami menghapus beberapa Halaman, grup, dan akun untuk perilaku autentik yang terkoordinasi di Facebook dan Instagram. Beberapa dari kegiatan ini berasal dari Iran, dan beberapa berasal dari Rusia,” perusahaan yang berbasis di California mengumumkan dalam sebuah posting pada hari Selasa (21/8).
Target tersebut diidentifikasi sebagai "jaringan akun yang menyesatkan masyarakat tentang apa yang mereka lakukan," kata kepala eksekutif Facebook Mark Zuckerberg pada hari Selasa (21/8), AFP melaporkan.
Di antara akun-akun itu adalah salah satu organisasi organisasi media milik Quest 4 Truth (Q4T), yang mempromosikan nilai-nilai Islam.
Lebih lanjut, Facebook menulis dalam teks tebal, “Kami telah menghapus Laman, grup, dan akun yang dapat ditautkan ke sumber yang sebelumnya dikenali pemerintah AS sebagai layanan intelijen militer Rusia. Ini tidak terkait dengan kegiatan yang kami temukan di Iran. "
Rusia menghadapi tuduhan keterlibatan dalam pemilihan presiden AS 2016 yang mendukung Presiden Donald Trump. Moskow sangat menolak klaim tersebut.
Penyelidikan Facebook didorong oleh tip-off dari firma cybersecurity FireEye.
Reuters mengutip FireEye yang mengatakan bahwa kegiatan Iran termasuk "tema anti-Saudi, anti-Israel, dan pro-Palestina" dan advokasi kebijakan yang menguntungkan Iran seperti kesepakatan nuklir 2015, di mana AS adalah sebuah partai yang menarik diri dari kesepakatan nuklir dan menyimpang dari komunitas internasional.
"Ini benar-benar menunjukkan bukan hanya Rusia yang terlibat dalam jenis aktivitas ini," Lee Foster, seorang analis operasi informasi FireEye, mengatakan kepada Reuters.
Facebook mengatakan telah bekerja sama dengan penegak hukum baik di AS dan Inggris pada penyelidikan, dan telah memberi penjelasan kepada Departemen Keuangan dan Departemen Luar Negeri AS ketika Washington telah menjatuhkan sanksi terhadap Tehran.
Dalam gerakan simultan, Twitter Inc (TWTR.N) dan Alphabet Inc (GOOGL.O) juga bertindak atas klaim FireEye dan menghapus ratusan akun yang dikatakan terkait dengan "aktor" Iran, yang dikatakan mempromosikan agenda geopolitik Iran.
Para pejabat Iran dan Rusia belum mengomentari laporan tersebut.
Microsoft juga mengklaim pada Senin (20/8) bahwa peretas terkait dengan pemerintah Rusia berusaha mencuri kredensial email login dari politisi dan think tank Amerika menjelang pemilihan kongres mendatang di AS.
Awal tahun ini, Facebook sendiri terkena skandal terkait pemilu setelah terungkap data hingga 87 juta penggunanya telah dibagikan secara tidak layak bersama konsultasi politik, Cambridge Analytica, yang dipekerjakan oleh Trump pada tahun 2016 untuk memprediksi dan mempengaruhi pilihan pemilih di kotak suara.
(AFP/Fire-Eye/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar