Melawan teror layang-layang berapi yang dilancarkan oleh para pemuda pejuang Palestina dari Jalur Gaza telah menjadi masalah utama rezim zionis Israel dalam beberapa bulan terakhir ini.
Dari sejak permulaan unjuk rasa yang diberi nama “kembali” di Jalur Gaza, muqawamah rakyat Palestina telah memasuki fase baru. Dengan cara melayangkan layang-layang berapi, mereka ingin melawan dan menciptakan kerugian bagi rezim penjajah Palestina tersebut.
Warga Jalur Gaza sudah 12 tahun berada dalam pengepungan dan tidak memiliki akses hubungan dengan dunia luar. Mereka bahkan tidak memiliki hak-hak paling primer sebagai manusia. Sekarang dengan inovasi baru muqawamah ini, mereka telah berhasil menciptakan kerugian berat bagi Israel.
Hingga kini, para petinggi penguasa dan militer Israel telah menggelar puluhan pertemuan untuk menghadapi inovasi baru rakyat Palestina tersebut. Akan tetapi, mereka tidak menemukan solusi dan tidak mampu untuk menghentikan aksi teror layang-layang ini.
Satu hal yang sangat menjadi perhatian rezim zionis Israel. Kemarin telah diterbangkan dua buah layang-layang di kawasan Nablus. Hal ini telah membuat para petingg Israel sangat gelisah jangan-jangan pengalaman muqawamah Jalur Gaza telah berpindah ke Tepi Barat.
Saluran 13 televisi Israel menyatakan bahwa pihak militer Israel sedang melakukan investigasi tentang keberadaan dua layang-layang itu.
Radio militer Israel mengumumkan, apabila pengalaman teror layang-layang berapi itu terulang kembali di Tepi Barat, tentu hal ini akan menciptakan bahaya yang sangat parah bagi rezim Israel. Kondisi Tepi Barat sangat berbeda dengan Jalur Gaza.
(Pusat-Informasi-Palestina/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar