Menteri urusan militer Israel mengakui bahwa Suriah kini memiliki pasukan yang jauh lebih tangguh daripada yang negara itu miliki sebelum terjadinya perang melawan teror.
“Pemerintah Suriah tidak hanya merebut kembali wilayah dari kelompok-kelompok teroris tetapi juga membangun kembali kekuatan militernya,” ujar Avigdor Lieberman kepada wartawan selama tur pada hari Selasa di dataran tinggi Golan dari sisi yang diduduki Israel, di mana ia mengamati latihan militer.
“Di seberang kita melihat militer Suriah, yang tidak puas dengan hanya mengambil alih semua wilayah Suriah, tetapi secara tegas membangun kembali pasukan darat baru yang berbasis luas yang akan kembali ke proporsi sebelumnya, bahkan lebih,” katanya.
“Karena itu, kami mengikuti semua perkembangan dan kami siap untuk skenario apa pun,” tambahnya.
Awal bulan ini, Lieberman menekankan bahwa pemerintahan Presiden Bashar al-Assad mendapatkan kembali kendali atas wilayah Suriah dan stabilitas telah kembali di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.
Didukung oleh sekutunya, yaitu Iran, Rusia dan gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah, pemerintah Suriah telah meraih cukup besar di beberapa front melawan kelompok teror Takfiri yang menikmati dukungan Israel, AS dan sekutu-sekutu mereka.
Kunjungan Lieberman dilakukan ketika tentara Suriah hampir mengalahkan militan di daerah selatan dekat Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel.
Dikuasainya kembali kembali daerah-daerah itu oleh pemerintah Suriah akan memangkas kontak Israel dengan militan anti-Damaskus dan memberikan pukulan telak bagi rencana Tel Aviv untuk membuat komunitas internasional mengakui aneksasinya terhadap Dataran Tinggi Golan di Suriah, yang diduduki sejak 1967.
Kemajuan Suriah di daerah-daerah itu juga telah mendorong dua kunjungan oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Rusia.
Selama kunjungan bulan Juli ke Moskow, Netanyahu dilaporkan memberi tahu Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa Tel Aviv tidak akan lagi berusaha menggulingkan Assad, tetapi Moskow sebaliknya harus mendorong penasehat militer Iran untuk meninggalkan Suriah.
Tel Aviv telah meningkatkan secara tajam kehadiran militernya di Golan selama beberapa minggu terakhir, mengerahkan lebih banyak peralatan militer dan pasukan ke wilayah tersebut. Mereka juga meningkatkan serangan udara terhadap tentara Suriah dalam upaya untuk mendukung teroris anti-Damaskus.
(Arrahmah-News/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar