Kata mereka Jokowi anti ulama, ketika Kiai Ma’ruf jadi cawapres, Jokowi memperalat ulama.
Kata mereka UAS jangan cuma dakwah, harus mau jadi cawapres Prabowo, ketika Kiai Ma’ruf jadi cawapres Jokowi, lebih baik Kiai Ma’ruf urus dakwah.
Kata mereka cawapres Prabowo harus ulama, ketika Sandi yang dipilih, kata mereka kalau ulama juga nanti khawatir terjadi pertumpahan darah dengan cawapres sebelah.
Kata mereka Habib Salim perlu dampingi Prabowo sebagai cawapres untuk mengingatkan, ketika Kiai Ma’ruf dampingi Jokowi sebagai cawapres, kata mereka Jokowi suul adab, hanya cawapres bukan capres.
Prabowo menolak mentah-mentah rekomendasi Habib Rizieq dan hasil ljtima ulama 212 yang diadakan susah payah. Ternyata ulama tak penting di mata Prabowo. Jadi terkuak sudah, aktivis lslam yang masih pro Prabowo sebenarnya dari dulu lmam Besarnya bukan HRS tapi Syekh Prabowo yang “jago” ngaji itu.
Apalagi kata elit mereka yang shalih, Sandi yang borjuis adalah santri era post-lslamisme, hanya Allah yang tahu.
Kata siapa politik itu kejam, politik itu lucu, Kawan….
Sumber: FB Mahbub Hefdzil Akbar
(Suara-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar