Pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono tentang kemiskinan di Era Jokowi ternyata menjadi bumerang tersendiri.
Usai bertemu Ketua Gerindra Prabowo Subianto di Mega Kuningan, Jakarta, SBY menyatakan bahwa ada sekitar 100 Juta rakyat miskin di Indonesia saat ini.
“Yang paling penting menyangkut ekonomi dan kesejahteraan rakyat adalah penghasilan atau income dan daya beli golongan orang mampu dan golongan orang miskin yang kita sebut dengan the bottom forty, 40 persen kalangan bawah yang jumlahnya sekitar 100 juta orang,” kata SBY
Sayangnya, pernyataan tersebut mengesankan bahwa SBY lupa apa yang terjadi selama 10 Tahun ia menjabat.
Pada Era SBY, 2010, seorang baru dikatakan miskin kalau penghasilannya dibawah Rp.232.989; per BULAN.
Kemudian di akhir masa jabatannya, 2013, standar kemiskinan bertengger di angka Rp308.826;
Artinya jika penghasilan anda hanya Rp234 ribu; (2010) oleh SBY anda dibilang TIDAK MISKIN.
Pertanyaannya, mungkinkah bisa hidup sebulan dengan Rp234 ribu?
Parahnya, dengan standar kemiskinan yang hanya Rp308.826 perbulan, orang miskin saat itu masih Tinggi.
Berikut berapa berita yang dirilis media Nasional.
Anda bisa bayangkan betapa miskinnya INDONESIA saat “dirawat” oleh SBY.
Bim Salabim, tiba-tiba hari ini SBY muncul bak pembela orang miskin dengan HOAX 100 Juta Rakyat Miskinnya.
Padahal di era Jokowi, standar kemiskinan sudah dibuat lebih MANUSIAWI,
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, pengukuran garis kemiskinan oleh BPS era Jokowi sudah lebih tinggi dari standar Bank Dunia.
“Tingkat garis kemiskinan yang ditetapkan BPS tergolong tinggi dengan angka Rp 401 ribu per kapita per bulan,” kata Suhariyanto dalam Forum Merdeka Barat 9 di Jakarta
Standar kemiskinan dinaikkan saja, jumlah orang miskin di RI menyentuh titik terendah SEPANJANG SEJARAH…
(Patriot-NKRI/Suara-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar