Cendekiawan dan aktivis politik terkenal Amerika, Noam Chomsky, menuduh Israel ikut campur dalam pemilihan AS, menekankan bahwa intervensi Israel “jauh melebihi” setiap upaya yang diduga dilakukan oleh Rusia pada tahun 2016.
“Pertama-tama, jika Anda tertarik pada campur tangan asing dalam pemilihan kita, apa pun yang telah dilakukan Rusia sama sekali tidak seimbang dibandingkan dengan apa yang dilakukan negara lain, yang dilakukan secara terbuka, dengan berani dan dengan dukungan besar,” kata Chomsky mengacu pada Israel dalam wawancara dengan Democracy Now! yang diterbitkan pada hari Selasa (31/07).
“Intervensi Israel dalam pemilihan AS jauh melebihi apa pun yang mungkin dilakukan oleh Rusia, maksud saya, bahkan sampai pada titik di mana perdana menteri Israel, Netanyahu, pergi langsung ke Kongres, tanpa memberi tahu presiden, dan berbicara kepada Kongres, yang disambut dengan tepuk tangan luar biasa, dalam upaya mencoba melemahkan kebijakan presiden (saat itu), apa yang terjadi dengan Obama dan Netanyahu pada 2015,” tambahnya.
Yang dimaksud Chomsky adalah pidato Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Maret 2015, ketika ia berbicara di depan Kongres tentang kesepakatan nuklir Iran yang saat itu belum ditandatangani. Perdana menteri Israel itu menyampaikan pidato tanpa secara resmi menginformasikan kepada Gedung Putih, sebuah langkah yang dikatakan telah membuat marah presiden Barack Obama. Lebih dari 50 anggota Demokrat memboikot pidato Netanyahu pada waktu itu.
Dalam komentarnya selama wawancara, cendekiawan Amerika itu mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak pernah menyampaikan pidato semacam itu kepada Kongres dan bahwa tidak ada pemimpin asing yang pernah menyerang kebijakan pemerintah AS dengan begitu kurang ajar seperti yang dilakukan Netanyahu.
“Apakah Putin datang untuk memberikan pidato kepada sesi-sesi gabungan Kongres mencoba … menyerukan kepada mereka untuk merubah kebijakan AS, tanpa memberi tahu presiden?” kata Chomsky.
“Dan itu hanya sedikit dari pengaruh yang luar biasa ini. Jadi jika Anda tertarik pada pengaruh pengaruh asing pada pemilu, ada beberapa tempat untuk dilihat. Tapi itu hanya lelucon, ”tambahnya.
Kampanye pemilihan Presiden AS Donald Trump saat ini masih dalam penyelidikan setelah para pejabat intelijen AS mengatakan tahun lalu bahwa Rusia telah membantu Trump memenangkan Gedung Putih.
Trump telah berulang kali membantah tuduhan bahwa kampanyenya bersekongkol dengan Rusia dan telah mengutuk penyelidikan. Rekannya dari Rusia juga membantah tuduhan tersebut.
(Arrahmah-News/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar