Kepala-kepala negara BRICS dalam KTT 2017 di Cina
"Kita perlu menemukan cara untuk memobilisasi komunitas internasional dan membuat ketahanan terhadap tren ini," katanya mengacu pada pelanggaran Washington terhadap posisi istimewa dolar AS sebagai mata uang cadangan.Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov pada Senin, 27/08/18, kepada media setempat mengatakan, negara-negara BRICS bertekad untuk mengakhiri dominasi AS atas keuangan global.
Negara-negara BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina dan Afrika Selatan) bekerja untuk melemahkan posisi dominan AS dalam keuangan global, kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi Rusia.
"Kita perlu menemukan cara untuk memobilisasi komunitas internasional dan membuat ketahanan terhadap tren ini," katanya mengacu pada pelanggaran Washington terhadap posisi istimewa dolar AS sebagai mata uang cadangan.
Menurut Ryabkov, situasi saat ini adalah hasil dari kelalaian bagian komunitas internasional lainnya, yang tidak memberikan kemungkinan bahwa elit politik AS akan mulai menyalahgunakan posisi ini untuk merugikan negara-negara lain.
Wakil menteri itu lebih lanjut mengatakan, banyak negara, termasuk Rusia sendiri, telah merasakan dampak dari pelecehan ini, dan menyimpulkan bahwa perlunya untuk mendiversifikasi mata uang cadangan dunia, memperluas perdagangan mata uang lainnya, dan mengadopsi skema untuk menghindari bank-bank Amerika.
Ryabkov juga mencatat, "Tidak mungkin mengabaikan status AS sebagai negara adikuasa, termasuk di bidang keuangan, sehingga upaya bersama diperlukan untuk mengubah situasi." Menurutnya, aliansi BRICS adalah salah satu alat untuk mencapai hal ini.
BRICS adalah akronim dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan lima negara yang pertumbuhan ekonominya pesat. Akronim ini pertama dicetuskan oleh Goldman Sachs pada tahun 2001. Menurut Goldman Sachs, pada tahun 2050, gabungan ekonomi keempat negara itu akan mengalahkan negara-negara terkaya di dunia saat ini.
Konferensi Tingkat Tinggi BRICS adalah pertemuan kepala pemerintahan BRICS. KTT pertama berlangsung di Yekaterinburg, Rusia, pada tanggal 16 Juni 2009, dihadiri oleh Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva, Presiden Rusia Dmitry Medvedev, Perdana Menteri IndiaManmohan Singh, dan Presiden RRT Hu Jintao. KTT BRICS yang kedua berlangsung pada tanggal 15 April 2010 di ibukota Brazil, Brasilia.
Pada kedua KTT tersebut, BRIC menyatakan posisinya pada berbagai isu global, antara lain, reformasi institusi keuangan internasional seperti IMF dan Bank Dunia agar dapat lebih menampung aspirasi negara-negara berkembang.
Selain iyu juga perlunya diversifikasi sistem moneter internasional, tidak terfokus lagi pada US Dollar sebagai mata uang internasional. Agar PBB memainkan peran yang lebih penting dalam diplomasi multilateral dan Peran yang lebih besar untuk Brazil dan India di PBB (agar kedua negara tersebut juga bisa menjadi anggota tetap Dewan Keamanan PBB).
(Sputnik/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar