Sheikh Saleh al-Talib, a prominent imam and preacher at the Grand Mosque in.
Pasukan keamanan Saudi dilaporkan telah menangkap Syekh Saleh al-Talib, seorang imam dan pengkhotbah terkemuka di Masjidil Haram, Mekkah, menunjukkan penindasan Putra Mahkota Mohammad bin Salman terhadap lawan-lawannya terus berlanjut.
Berita itu diambil oleh Al Jazeera dan outlet berita utama Arab lainnya pada hari Rabu (22/8), tiga hari setelah kelompok advokasi media sosial Prisoners of Conscience (POC) pertama memecahkan kisah penahanan Talib.
Menurut Al Jazira, penangkapan itu terjadi setelah Talib menyampaikan sebuah khotbah tentang kewajiban dalam Islam untuk berbicara menentang kejahatan di depan umum.
Dalam pidatonya, dia juga menentang "pertemuan publik campuran" antara pria dan wanita, sebuah inisiatif yang baru-baru ini dipromosikan oleh MBS sebagai bagian dari apa yang disebut proyek moderasi.
Menurut sebuah laporan terpisah oleh Khaleej Online, sebuah situs web berbahasa Arab, Talib, yang juga menjabat sebagai hakim di Mekah, mengecam pencampuran pria dan wanita yang tidak terkait di konser dan tempat hiburan lainnya.
Namun, pidatonya tidak ada kritik langsung terhadap keluarga kerajaan Saudi, tambah situs itu.
Pihak berwenang Saudi belum membuat pernyataan apapun tentang nasib Talib atau keberadaannya.
Beberapa laporan menyatakan bahwa akun twitter berbahasa Inggris dan Arab di Mesir telah dinonaktifkan dalam beberapa jam setelah penangkapan itu dilaporkan.
Setelah menjadi pewaris baru mahkota tahun lalu dengan merebut kekuasaan dari sepupunya dan putra raja Saudi sebelumnya, Salman melanjutkan kampanye untuk menarik investor asing dan menyelamatkan ekonomi negara yang sedang sakit sembari memperkuat cengkeraman kekuasaannya di dalam negeri dengan mengejar lawannya.
Dia mencoba untuk meredam kekejaman Riyadh atas penyalahgunaan hak-hak perempuan dengan melonggarkan hukum tentang kehadiran perempuan di acara-acara publik. Dia juga mengizinkan perempuan untuk menyupir dan memberi wewenang kepada perusahaan untuk mempekerjakan mereka dengan jumlah yang lebih banyak.
(Al-Jazeera/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar