Acara "Hari Muslim" ke-33 diadakan di Manhattan, New York.
Menurut laporan IQNA dilansir dari M New York, ratusan umat Islam melakukan pawai bertepatan dengan "Hari Muslim" di kota New York, Minggu (23/9).
Acara ini dimulai dengan salat Zhuhur dan kemudian para peserta berbaris melakukan pawai dengan memegang bendera-bendera dari puluhan negara, termasuk Nigeria, Republik Dominika, dan India, yang menunjukkan penyebaran komunitas Islam di tingkat dunia.
Moto tahun ini adalah "Rahmat bagi semua" dimana Muhammad Malik, penyelenggara acara, mengumumkan tujuan dari acara ini adalah mengumumkan komitmen Muslim untuk penyebaran perdamaian dan persahabatan antar pengikut semua agama.
Maryama Mullich, yang datang dari New Jersey ke New York dari masa kanak-kanaknya setiap tahun, bersama keluarganya untuk berpartisipasi dalam acara ini mengatakan: “Acara ini menunjukkan bahwa muslim bangga dengan agama mereka dan bahwa mereka akan menghilangkan kesalahpahaman tentang Islam. Acara ini adalah fenomena budaya dan bagian dari identitas keluarga saya.”
Acara itu dihapus pada tahun 2001 setelah peristiwa 11 September dan menurut penyelenggara, sejak saat itu dan khususnya setelah munculnya atmosfer Islamofhobia pasca terpilihnya Trump, jumlah peserta mengalami penurunan.
Penyelenggara menyatakan puas dengan fakta bahwa Muslim New York, setelah satu dekade perjuangan, berhasil meliburkan sekolah-sekolah umum pada tahun 2015 pada hari raya Islam
Pawai Hari Muslim, didirikan pada tahun 1985 dengan tujuan menyatukan dan memperkuat status politik muslim Amerika, dalam sepanjang masa, telah menjadi salah satu festival terbesar dari warisan Islam dan budaya Islam di Amerika Serikat.
(M-New-York/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar