US soldiers in Afghanistan
Misi PBB di Afghanistan menyuarakan keprihatinan Selasa (25/9) atas meningkatnya jumlah korban sipil akibat serangan udara oleh pasukan AS atau pemerintah, menyusul laporan bahwa sembilan orang tewas di sebuah provinsi timur pekan lalu.
Serangan udara telah melonjak tajam tahun ini, dalam strategi yang bertujuan memaksa militan Taliban untuk menerima pembicaraan damai, dengan sejumlah bom yang dijatuhkan oleh angkatan udara AS hampir dua kali lipat dalam enam bulan pertama, menjadi hampir 3.000.
Misi UNAMA mengatakan telah menerima "banyak tuduhan yang dapat dipercaya" bahwa serangan menghantam rumah seorang guru di provinsi timur Kapisa pada hari Sabtu (22/9), menewaskan sembilan anggota keluarga yang sama, termasuk tiga wanita dan empat anak. Enam lainnya terluka, katanya.
"UNAMA mengingatkan semua pihak dalam konflik untuk menjalankan kewajiban mereka guna melindungi warga sipil dari bahaya," katanya dalam sebuah pernyataan.
"Misi itu mengulangi seruan sebelumnya bagi pasukan pemerintah untuk menegakkan komitmen mereka terhadap peninjauan reguler protokol penargetan dan memastikan langkah-langkah mitigasi dan kompensasi bagi korban."
Mohammad Radmanish, juru bicara kementerian pertahanan membenarkan korban sipil selama operasi gabungan pasukan Afghanistan dan AS yang melibatkan dukungan angkatan udara, tetapi tidak memberikan rincian. Dia mengatakan penyelidikan sedang dilakukan.
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar