Para pengunjuk rasa memblokir jalan ke pelabuhan Umm Qasr Irak, di selatan Basrah (Foto: RTR)
Dalam yel-yel yang diteriakkan, mereka mendesak untuk menghukum para koruptor dan mengusut personil keamanan yang menyerang pengunjuk rasa.
Selain itu mereka juga menyerukan penyediaan air minum dan layanan yang lebih baik.
Kota terbesar ketiga Irak, Basrah menjadi ajang demo besar ketika ratusan orang melakukan protes massal yang dimulai pada hari Ahad kemarin hingga Selasa, 04/09/18. Aksi protes itu disebabkan korupsi merajalela dan layanan buruk di negara itu.
Mereka memblokir jalan utama Baghdad-Basrah termasuk pintu keluar perbatasan al-Shalamja dengan Iran. Bahkan pendemo mengancam akan memblokir semua jalur perbatasan keluar di provinsi itu, jika pemerintah tidak menanggapi tuntutan mereka.
Dalam yel-yel yang diteriakkan, mereka mendesak untuk menghukum para koruptor dan mengusut personil keamanan yang menyerang pengunjuk rasa. Selain itu mereka juga menyerukan penyediaan air minum dan layanan yang lebih baik.
Ratusan warga yang berkumpul di perbatasan al-Shalamja itu mengubah slogan-slogan melawan pemerintah lokal dan pusat. Pasukan keamanan mengepung pemprotes, ketika para demonstran berkumpul di wilayah Karmet Ali dan membakar ban di jalan utama Baghdad.
Sumber-sumber setempat mengatakan, puluhan pengunjuk rasa mendirikan tenda untuk melakukan aksi duduk.
Pasukan keamanan menembakkan peluru tajam terhadap demonstran di Basrah ketika demonstran semakin menyemut pada Jumat malam, menyebabkan banyak orang terluka.
Para pengamat yakin protes dan aksi duduk akan berkembang ke berbagai kota-kota besar lain, karena serangan yang dilacarkan oleh pasukan keamanan terhadap pengunjuk rasa damai dan menyuarakan tuntutan layanan yang lebih baik, terutama mengingat kelalaian pemerintah terhadap tuntutan demonstran dan tindakan keras keamanan.
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar