Saqib Nisar
Ketua Mahkamah Agung Pakistan mengatakan, semua pemerintahan negara ini gagal melindungi keselamatan jiwa warga Muslim Syiah dan mencegah pembunuhan terhadap mereka akibat serangan teror.
Hakim Agung Pakistan, Saqib Nisar mengatakan, setiap pemerintahan yang naik di Pakistan tidak pernah melakukan langkah serius untuk mengatasi aksi pembunuhan terhadap warga Syiah negara ini dan menghentikan kejahatan teroris terhadap mereka.
Statemen pejabat tinggi kehakiman Pakistan yang disampaikan bersamaan dengan tibanya bulan Muharam dan kemungkinan meningkatnya serangan berdarah terhadap warga Syiah negara ini, patut dicermati dan diperhatikan lebih dalam.
Rakyat Pakistan, baik Syiah maupun Sunni selalu hidup berdampingan dengan rukun dan damai. Komunitas Sunni Pakistan menaruh perhatian khusus untuk Ahlul Bait termasuk Imam Hussein. Banyak warga Ahlu Sunnah Pakistan yang menamai anak mereka Hussein dan nama-nama Imam Maksum lainnya.
Partisipasi warga Sunni Pakistan dalam acara duka mengenang kesyahidan Imam Hussein dan dihentikannya beberapa program acara sebagian besar stasiun televisi Pakistan, khusus untuk menayangkan peringatan Asyura, membuktikan kecintaan rakyat negara ini kepada Imam Hussein dan Ahlul Bait.
Oleh karena itu, serangan teror terhadap Muslim Syiah Pakistan yang cenderung meningkat di bulan Muharam, bukan hanya tidak pernah berakar dari rakyat negara ini, bahkan lebih merupakan fenomena asing dan produk impor yang menyulut perang saudara di Pakistan antara kelompok Sunni dan Syiah.
Salah seorang pengamat politik dari Afghanistan, Dr. Sayid Wahid Dhuhuri Husseini menuturkan, di Pakistan, hubungan warga Sunni dan Syiah sangat dekat, namun beberapa kelompok Takfiri dan Salafi aktif di negara itu dan menjalin hubungan dengan pihak asing.
Teror di Pakistan
Menurutnya, hingga kini pemerintahan Pakistan tidak pernah melakukan apapun untuk menumpas kelompok Takfiri tersebut, karena segitiga penguasa Pakistan yaitu militer, dinas intelijen ISI dan pemerintah tidak bisa diabaikan begitu saja, segala keputusan berada di tangan mereka.
Sejumlah kalangan politik dan keamanan Pakistan justru menganggap lembaga peradilan negara ini berusaha menciptakan ruang aman bagi kelompok-kelompok teroris dan sektarianisme. Mereka percaya para teroris yang ditangkap tidak segera diadili, panjangnya proses penanganan kasus mereka membuat kesempatan untuk lari atau bebas sama sekali, terbuka lebar.
Padahal masyarakat Pakistan menuntut tindakan tegas lembaga peradilan terhadap para teroris dan kelompok sektarian.
Salah satu ulama Ahlu Sunnah Pakistan, Dr. Allama Raghib Naeemi mengatakan, pembunuhan terhadap warga Muslim Syiah adalah konspirasi yang disusun sebelumnya untuk menciptakan perpecahan di Pakistan. Musuh Pakistan tidak ingin masyarakat negara ini terus hidup rukun dan damai, baik Syiah maupun Sunni, dan tugas lembaga peradilan untuk menindak tegas pelaku kekerasan dan sektarianisme di Pakistan sungguh berat.
Bagaimanapun juga, penegasan Perdana Menteri Pakistan yang baru, Imran Khan untuk mewujudkan keamanan penuh di negara ini, membawa harapan bagi penindakan tegas atas teroris dan pemecah belah persatuan di Pakistan. Terutama karena PM Pakistan meminta agar keamanan peziarah Pakistan di Irak dan Iran dijaga menjelang bulan Muharam. Tidak diragukan, keberhasilan Imran Khan dalam mewujudkan keamanan penuh di Pakistan membutuhkan kerja sama seluruh instansi keamanan dan peradilan yang merupakan harapan rakyat Pakistan selama bertahun-tahun.
(Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar