Ayatullah Khamenei
Insiden pahit dan menyesakkan gugurnya sejumlah warga Iran di kota Ahvaz di tangan teroris, kembali membuktikan kekejaman dan kebengisan musuh rakyat Iran.
Kelompok teroris Takfiri, Al Ahwazia yang mendapat dukungan Inggris dan Arab Saudi, Sabtu (22/9/2018) melepaskan tembakan membabi buta dari sebuah tempat parkir ke arah warga yang sedang menyaksikan parade militer Angkatan Bersenjata Iran di kota Ahvaz.
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar, Ayatullah Sayid Ali Khamenei dalam pesannya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga syuhada aksi teror ini.
Ayatullah Khamenei mengatakan, dinas intelijen negara bertanggung jawab untuk menangani kasus ini dengan cepat dan akurat, serta mengejar dan menyeret para penjahat ke pengadilan.
Rahbar menambahkan, orang-orang bayaran keji yang menembaki perempuan, anak-anak dan warga tak bersalah itu berafiliasi ke pihak yang selalu mengklaim membela hak asasi manusia dan hati mereka yang penuh kebencian itu tidak mampu menyaksikan manifestasi kekuatan nasional dalam parade militer Angkatan Bersenjata Iran.
Pertanyaan terpenting pasca setiap aksi teror adalah, siapakah pelakunya ? tidak diragukan aktor di balik layar aksi teror Ahvaz tidak lain gerakan-gerakan yang sebelumnya berkoordinasi dengan penguasa salah satu negara kawasan dalam mendukung teroris Takfiri dan terlibat dalam teror yang sama.
Kelompok teroris ini tahun lalu juga menyerang rombongan masyarakat yang mengunjungi wilayah-wilayah bekas perang di Iran.
Dalam pandangan Iran sama sekali tidak bisa diterima, juru bicara kelompok teroris bayaran Al Ahwazia dibiarkan mengumumkan bahwa kelompok ini bertanggung jawab atas aksi teror Ahvaz lewat salah satu stasiun televisi yang bermarkas di London, Inggris.
Amerika Serikat dan Arab Saudi selalu mendukung rezim Zionis Israel di kawasan dengan membentuk kelompok-kelompok teroris dan membantu rezim itu menjalankan konspirasi jahatnya. Segitiga berbahaya ini telah mengubah kawasan Asia Barat menjadi medan petualangan para teroris.
Sebagaimana disampaikan Ayatullah Khamenei dalam pesannya, kejahatan mereka adalah kelanjutan konspirasi negara-negara boneka Amerika di kawasan yang bertujuan untuk menciptakan instabilitas di Iran.
Jelas bahwa kekuatan dan independensi pemerintahan Islam Iran merupakan salah satu alasan permusuhan Amerika terhadap rakyat Iran. Aksi teror hari Sabtu di Ahvaz yang terjadi pasca kekalahan Daesh dan kelompok-kelompok teroris Takfiri lain di Irak dan Suriah, menunjukkan dengan transparan tujuan para pendukung teroris dan pergerakan mereka terhadap Iran.
Sekarang ini, beberapa kelompok teroris yang sebelumnya masuk daftar organisasi teroris departemen keuangan Amerika, sekarang justru mendapat dukungan Washington. Kelompok-kelompok ini dengan mudah melakukan aksi kejahatannya dan tanpa keraguan sedikitpun kejahatan mereka akan terus berlanjut.
Terlebih lagi, Presiden Amerika, Donald Trump menjalin hubungan intim dengan Arab Saudi padahal negara itu terbukti selalu berada di belakang layar aksi-aksi terorisme dan ekstremisme.
Seorang jurnalis Amerika, Robert Fantina mengungkap kontrakdiksi tegas dalam kebiajakan HAM Amerika. Ia menuturkan, hak asasi manusia warga Amerika berkaitan langsung dengan pendapatan minyak dan kepentingan finansial, oleh karena itu kapanpun kepentingan fiansial Amerika terpenuhi, maka HAM bisa bermakna.
Standar ganda yang memudahkan aktivitas kelompok-kelompok ekstrem semacam ini selalu terulang, dan selama standar ganda ini ada, maka keamanan negara dunia dan HAM, akan tetap menjadi korban keserakahan politik dan kepentingan haram negara-negara adidaya.
Republik Islam Iran tidak akan pernah meragukan kebijakan-kebijakan prinsip dan kemanusiaannya meski dipengaruhi manuver semacam ini dan tanpa henti serta dengan penuh kepastian, Iran akan meningkatkan keamanan dan stabilitas kawasan, dan memerangi terorisme.
(Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar