Kiai Cholil Nafis
Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta para pendakwah dapat memahami dinamika sosial yang terjadi di tengah masyarakat. Hal ini menyusulnya adanya beberapa ungkapan adanya intimidasi yang ditunjukkan para pendakwah di Indonesia, salah satunya Ustaz Abdul Somad (UAS).
Ketua Komisi Dakwah MUI, Cholil Nafis mengatakan hal terpenting sebagai pendakwah harus pandai menyampaikan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain.
“Saya secara pribadi tidak setuju dan melawan persekusi apalagi penghadangan terhadap dakwah, cuma masyarakat isinya macam-macam maka harus ditegakkan hukum, menjadi ustaz lebih tinggi dari awam yang bisa memahami dinamika sosial,” ujarnya dilansir dari Republika.co.id, Rabu (05/09/2018).
“Pandai-pandailah kita sebagai ustaz menciptakan kemashalatan masyarakat di tengah media komunikasi yang sangat masif ini,” ucapnya.
Munculnya ancaman atau intimidasi yang dirasakan oleh para pendakwah menurutnya merupakan perjuangan di jalan Allah.
“Saya melihat cobaan sebagai pendakwah. Nabi saja sampai dilempari, cobaan dakwah macam-macam. Karena sesuatu yang dialami benar belum tentu baik disampaikan masyarakat dan bermanfaat,” ungkapnya.
Kiai Cholil Nafis meminta para pendakwah tidak menyampaikan kekecawaan dalam hal apapun di media sosial. Apabila merasa mendapat ancaman maka segera melaporkan ke aparat penegak hukum.
“Jika menjadi kiai atau pendakwah, curhat di tengah malam kepada Allah, jangan curhat di media sosial. Apalagi di tahun politik pandai menjaga stabilitas dan ketentraman masyarakat,” jelasnya.
(Republika/Fokus-Today/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar