Seluruh rumah sakit di Jalur Gaza terancam tutup akibat kekurangan pasokan listrik.
Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan bahwa krisis pasokan listrik lebih lanjut di Gaza akan menyebabkan penutupan seluruh rumah sakit.
Seperti dilaporkan kantor berita IRIB, Kemenkes Palestina dalam sebuah rilis pada Ahad (9/9/2018) malam, menjelaskan jika kekurangan pasokan listrik berlanjut dalam beberapa hari ke depan, seluruh rumah sakit di Gaza akan tutup.
"Kekurangan energi di Jalur Gaza merupakan sebuah masalah akut," tambahnya.
Pada 31 Agustus lalu, juru bicara PBB Stephane Dujarric memperingatkan konsekuensi dari kekurangan listrik di Gaza dan menyerukan bantuan masyarakat internasional untuk mencegah munculnya malapetaka dari krisis ini.
"Jalur Gaza mengalami pemadaman listrik 20 jam per hari," ungkapnya.
Krisis listrik di Gaza meningkat sejak April 2017 setelah pembangkit listrik berhenti beroperasi karena tidak adanya pasokan bahan bakar dan juga penurunan tajam pasokan listrik dari Palestina pendudukan.
Kekurangan listrik telah membahayakan kehidupan sekitar 2 juta penduduk Gaza. Persoalan ini memiliki efek buruk pada layanan medis, penyaluran air minum dan sistem kesehatan di Gaza. Jalur Gaza telah diblokade penuh oleh rezim Zionis Israel selama 11 tahun. Israel mencegah masuknya kebutuhan pokok ke Gaza, termasuk bahan bakar, obat-obatan, makanan, dan material bangunan.
(IRIB/Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar