Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong-ho: Korea Utara Tidak Akan 'Meninggalkan' Program Nuklir Tanpa Kepercayaan di AS

Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong-ho: Korea Utara Tidak Akan 'Meninggalkan' Program Nuklir Tanpa Kepercayaan di AS

Written By Unknown on Minggu, 30 September 2018 | September 30, 2018

North Korean Foreign Minister Ri Yong-ho addresses the 73rd United Nations General Assembly.

Menteri Luar Negeri Korea Utara Ri Yong-ho mengatakan sanksi lanjutan terhadap Korea Utara hanya semakin memperdalam keretakan ketidakpercayaan di Amerika Serikat, menekankan bahwa negaranya "tidak mungkin" akan meninggalkan pengejarannya terhadap senjata nuklir secara sepihak selama Washington terus menjatuhkan sanksi yang keras terhadap Pyongyang.

"Tanpa kepercayaan di AS tidak akan ada kepercayaan pada keamanan nasional kita dan dalam keadaan seperti itu tidak mungkin kita akan secara sepihak melucuti diri kita terlebih dahulu," kata diplomat top Korea Utara, berbicara kepada para pemimpin dunia pada sesi ke-73 Sidang Umum PBB di New York pada hari Sabtu (29/9).

Ri menambahkan bahwa negaranya telah mengambil "langkah-langkah baik yang signifikan" pada tahun lalu, seperti menghentikan uji coba nuklir dan rudal, membongkar tempat uji nuklir, dan berjanji untuk tidak mengembangkan senjata nuklir dan teknologi nuklir. "Namun, kami tidak melihat respon yang sesuai dari AS."

Pada tanggal 12 Juni, di sebuah pertemuan bersejarah dengan Presiden AS Donald Trump di Singapura, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un setuju untuk "bekerja menuju denuklirisasi lengkap Semenanjung Korea" sebagai imbalan atas jaminan keamanan dan mengakhiri bahaya dengan Pasukan AS. Kim sebelumnya mengatakan bahwa persenjataan nuklir negaranya adalah penghalang terhadap potensi agresi AS.

Sementara KTT telah dilihat sebagai ujian untuk diplomasi yang dapat mengakhiri kebuntuan nuklir lama, para ahli kebijakan luar negeri mengatakan taruhannya tinggi jika tidak menghasilkan kesepakatan nuklir.

Pemimpin Korea Utara telah mengatakan kepada Trump bahwa denuklirisasi tergantung pada mengakhiri antagonisme antara kedua negara, sementara Washington mengatakan sanksi keras akan tetap berlaku terhadap Pyongyang sampai denuklirisasi selengkapnya.

(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: