Presiden Republik Islam Iran, Hassan Rouhani
Presiden Republik Islam Iran, Hassan Rouhani di sidang Majelis Umum PBB ke-73 di New York mengkritik sepak terjang AS di arena internasional, dengan mengatakan bahwa kebijakan keliru pemerintah AS mengenai Iran akan kembali gagal.
Di bagian lain statemennya, Rouhani juga menyinggung propaganda buruk para pejabat AS mengenai perundingan dengan Iran.
"Atas parameter apa Iran menandatangani kontrak baru dengan pemerintah pengingkar janji," ujar presiden Iran dalam pidatonya.
Menurut presiden Iran, segala bentuk dialog harus menjaga kelanjutan resolusi Dewan Keamanan PBB no.2231, sebab berkaitan dengan nasib seluruh negara.
Tidak diragukan lagi pembahasan mengenai JCPOA dan komitmen AS terhadap perjanjian internasional ini sudah selesai dibahas.
Masalahnya, bagaimana kewajiban negara lain terhadap JCPOA. Isu tersebut menjadi pembahasan yang disampaikan presiden Iran dalam pidatonya di Majelis umum PBB.
Pokok persoalannya, AS senantiasa menyandarkan kebijakannya berdasarkan kebohongan dan klaim palsu. Oleh karena itu tidak ada alasan untuk mempercayai AS. Sejak awal, masalah nuklir hanya alasan mereka saja.
Selain itu, Presiden AS, Donald Trump juga terus-menerus mengumbar kebohongan mengenai Iran, sebagaimana kembali disampaikan di Majelis Umum PBB
Pengamat politik AS, James Walles menuturkan, ".....masalahnya sederhana saja. Masyarakat Informasi AS selama bertaahun-tahun melancarkan tudingan terhadap Iran mengenai program nuklir, tapi tidak pernah bisa memberikan satu dokumen pun yang bisa membutikan bahwa Iran memiliki program persenjataan rahasia. Tapi selama kesepakatan tercapai, media tidak akan bisa melancarkan klaim tersebut dan semua tudingan fiktif belaka,".
Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dalam pidato yang disampaikan tahun lalu mengatakan, "Kebanyakan masalah kita dengan AS dari fondasinya tidak bisa diselesaikan. Sebab masalah AS dengan kita adalah menyangkut diri kita, Republik Islam. Masalahnya di sana, bukan energi nuklir, bukan HAM. Masalah AS adalah dengan spirit Republik Islam,".
Dengan mempertimbangkan berbagai masalah tersebut, presiden Iran dalam pidatonya menyerukan supaya ketetapan yang dikeluarkan PBB tidak menjadi bahan permainan pemilu, dan propaganda segelintir orang saja.
(Parstoday/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar