Daftar Isi Internasional Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Tampilkan postingan dengan label ABNS MASJID. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ABNS MASJID. Tampilkan semua postingan

Masjid Tulip Bermekaran di Negeri Beruang Merah


Meski dikenal sebagai negara berpaham komunis, Rusia merupakan negara dengan populasi Muslim yang cukup signifikan di Benua Eropa. Tempat-tempat ibadah umat Islam pun tersebar di penjuru negeri berjuluk Beruang Merah tersebut.

Salah satunya adalah Masjid Lala Tulpan yang terletak di Ufa, Bashkortostan, Federasi Rusia. Nama masjid tersebut berarti `bunga tulip yang bermekaran.’ Penamaan itu melukiskan keindahan bangunan yang berwarna dominan merah dan putih tersebut.

Bentuk menara dan atap Masjid Lala Tulpan bagaikan kelopak bunga tulip. Di bagian muka, tepat sebelum pengunjung menapaki anak tangga untuk memasuki ruangan masjid ini, terdapat dua menara kembar yang menjulang dengan tinggi masing-masing 53 meter.

Seperti dilansir dari laman Beautiful Mosque, menara itu merupakan yang tertinggi ketiga di antara menara-menara masjid Rusia, yakni setelah Masjid Akhmad Kadyrov (Grozny) dan Masjid Qolsharif (Kazan). Pemerintah setempat mengakui besarnya peranan Masjid Lala Tulpan sebagai rumah ibadah level nasional.

Pada 2001, misalnya, Presiden Vladimir Putin mengadakan pertemuan dengan ulama besar Rusia, Talgat Tadzhuddin (lahir 1948), dan mubaligh-mubaligh lainnya di masjid tersebut untuk membahas kebinekaan dan harmoni di negara berjuluk negeri beruang merah itu.

Masjid Lala Tulpan tergolong unik bila dibanding dengan masjid-masjid umumnya. Bentuk atapnya bukan kubah, melainkan tiga limas yang tampak tersusun satu sama lain.

Sementara itu, bagian depan masjid ini menampilkan bentuk tiga buah segitiga sama-kaki yang tampak simetris ketika disandingkan dengan menara kembar di hadapannya. Kalau dilihat dari atas, atap masjid tersebut menyerupai pola bunga tulip yang sedang mengembang.

Desain futuristik ini merupakan karya arsitek berhaluan modern, Wakil Davlyatshin. Rancangannya memenangkan sayembara untuk proyek pendirian masjid di atas lahan yang dikelilingi hutan kota dekat Sungai Belaya. Pembangunan Masjid Lala Tulpan berlangsung sejak 1990.

Delapan tahun kemudian, untuk pertama kalinya bangunan ini dibuka untuk umum. Daya tampungnya mencapai seribu orang jamaah.

Bagian eksterior Masjid Lala Tulpan tampak anggun baik di musim cerah ataupun dingin. Dari foto-foto yang disuguhkan situs Beautiful Mosque, hampir seluruh masjid ini tertutupi warna putih ketika salju turun. Namun, warna merah tetap menyala sehingga dua menara masjid itu bak obor yang menandai aktivitas keagamaan kaum Muslimin setempat.

Adapun saat musim cerah, tentunya pesona khas bunga tulip kelihatan apik. Tidak hanya itu, nuansa serasi juga terasa lantaran adanya pohon-pohon yang mengelilingi lapangan masjid tersebut.

Bagian interior Masjid Lala Tulpan tidak kalah menawan. Ruangan utama yang dipakai untuk shalat terdiri atas tiga tingkat; yang paling dasar untuk jamaah pria, sedangkan tingkat kedua dan ketiga untuk jamaah perempuan.

Lantai tempat sujud dilapisi hamparan sajadah yang berwarna hijau, dengan selang-seling merah. Pada siang hari, terutama ketika cuaca cerah, ruangan ini seluruhnya bermandikan cahaya karena sinar mentari masuk melalui jendela-jendela besar dan ventilasi udara, khususnya yang berdekatan dengan pintu masuk dan mihrab.

Birai jendela itu berbentuk segitiga, selaras dengan pola limas yang menjadi atap masjid ini. Pada malam hari, penerangan me ngandalkan sinar lampu-lampu gantung dan bohlam yang ada di langit-langit ruang an utama. Warna putih mendominasi din ding ba gian dalam masjid tersebut. Oleh karena itu, ada kesan luas (spacious) yang terasa di sana.

Agak berlainan dengan masjid-masjid biasanya, Lala Tulpan cenderung sepi dari dekorasi kaligrafi. Sebaliknya, pola-pola geometris menjadi hiasan yang sering dijumpai di sana-sini, baik pada bagian dalam maupun luar masjid tersebut.

Dengan demikian, arsiteknya seperti ingin mengunggulkan nuansa modernis di atas corak tradisionalis. Contoh lainnya, warna abu-abu yang menjadi ciri khas masjid- masjid di Rusia hanya terdapat pada bagian bawah dua menara Masjid Lala Tulpan.

Bentuk tradisional bukan tidak ada sama sekali. Pada bagian mihrab dan mimbar, Mas jid Lala Tulpan mengikuti corak arsitek tur khas Tatar, suku bangsa mayoritas Muslim di Rusia dan Asia Tengah.

Permukaan dinding mihrabnya melukiskan seni visual mosaik dengan permainan warna toska dan merah-bata. Kemudian, mimbar tem pat imam menyampaikan khotbah terdiri atas undak-undakan. Seluruhnya terbuat dari kayu bermutu tinggi.

(Beautiful-Mosque/Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Penyelenggaraan Serangkaian Perayaan Ghadir di Masjid-Masjid Pakistan


Sejumlah Husainiyah dan masjid di Quetta, Pakistan, menyambut Idul Ghadir dengan penyelenggaraan perayaan sejak dari tadi malam

Menurut laporan IQNA, acara ini akan diadakan di Husainiyah Mominabad, Quetta, dan hari Kamis (30/8), juga sejumlah masjid dan Husainiyah Seyyedabad menjadi tuan rumah acara tersebut.

Masjid Fatimiyah kota Quetta menyelenggarakan perayaan Ghadir pada hari Jumat (31/8), Masjid Imam Reza (as) pada hari Sabtu (1/9), Masjid Heydari pada tanggal 2 dan masjid serta Husainiyah Baitul Ahzan juga akan merayakan pada tanggal 3 September.

Lantunan qasidah, pembacaan puisi, pidato dan musabaqoh kebudayaan termasuk program dari perayaan ini dan dimulai pukul 21:00 waktu setempat.

(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Al-Jazzar, Sebuah Masjid di Kawasan Pendudukan


Al-Jazzar adalah salah satu masjid paling penting di kota Akko di wilayah pendudukan dan berusia 237 tahun.

Menurut laporan IQNA dilansir dari situs Mesir al-Youm, masjid Al-Jazzar terletak di jalan Al-Jazzar utara di kota Akko dan diberi nama pembangunnya, Ahmad al-Jazzar, penguasa utara Palestina mewakili Kekaisaran Ottoman pada akhir abad ke-18.

Masjid ini adalah salah satu masjid terbesar, tertua dan termegah di Akko, yang juga dikenal sebagai Masjid Jami’ Pasha.

Masjid Al-Jazzar adalah masjid utama di mana Muslim Akko melaksanakan salat di situ.

Helai rambut yang dinisbahkan kepada Nabi (saw) didasarkan pada kepercayaan masyarakat setempat disimpan di masjid ini, yang ditampilkan secara terbuka hanya setiap tahun sekali pada hari raya Idul Fitri. Helai rambut ini dibeli pada tahun 1901 dari masjid "Biru" (Masjid Sultan Ahmed) di Istanbul yang mendukung masjid Al-Jazzar.

Masjid Al-Jazzar dibangun pada tahun 1781 di atas reruntuhan gereja. Untuk membangun masjid ini, mereka memperkerjakan para tukang dari Yunan dan Persia.

Masjid ini awalnya dikenal sebagai Masjid Jami’Al-Anwar dan Masjid Al-Abyadh (Putih), yang terkenal karena kubah putih dan peraknya.




(Mesir-Al-Youm/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Mengenal Masjid Pertama Dunia

Posisi Masjid Nabawi dan Kota Madinah di zaman dahulu

Masjid adalah basis agama, intelektual dan spiritual terpenting dalam Islam dan sepanjang sejarah selalu menjadi pusat bimbingan dan perjuangan melawan penodaan agama dan perlindungan bagi mereka yang tertarik pada kebenaran dan kebajikan.

Menurut laporan IQNA, lebih dari dua belas abad telah berlalu sejak pembangunan masjid muslim pertama dan sejauh ini ratusan masjid telah dibangun di dunia. Kendati ada banyak masjid di seluruh dunia, namun masjid pertama tetap menjadi sangat penting. 9 masjid pertama di dunia adalah sebagai berikut:


1. Masjidil Haram

Masjid terbesar di dunia Islam, yang terletak di jantung Mekah di sebelah barat Arab Saudi dan di tengahnya terdapat Kakbah. Masjidil Haram adalah kiblat umat Islam. Masjid ini disebut Masjidil Haram karena perang dan pertumpahan darah di masjid suci ini telah dilarang sejak kedatangan Nabi ke Mekah dan setiap manusia dan makhluk hidup aman di tempat ini.

Masjidil Haram

2. Masjidil Aqsha

Masjidil Aqsha adalah nama Islam masjid ini. Dalam Alquran dikatakan: “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”. Arti kata "Aqsha" adalah "Jauh", yakni sebuah masjid yang berada di jarak jauh, dengan artian bahwa itu jauh dari masjid-masjid Islam pada waktu itu yang ada di Mekah dan Madinah. Masjidil Aqsha sebelum turunnya ayat tersebut tersohor dengan nama Baitul Maqdis.

Masjidil Aqsha sangat penting dalam beberapa hal: 1) kiblat pertama Muslim. 2) tempat wahyu dan tanah para nabi. 3) Allah telah menggambarkan masjid ini dalam Alquran dengan ungkapan “Mubarak”, kawasan yang diberkahi. 4) Mengerjakan salat di Masjidil Aqsha setara dengan 250 salat. 5) Dajjal tidak memasuki kawasan ini. 6. Nabi (saw) melakukan perjalanan dari Masjidil Haram ke masjid ini di malam hari.

Masjidil Aqsha

3. Masjid Quba

Alquran menggambarkan masjid ini, masjid pertama yang dibangun atas dasar takwa. Allah dalam surah At-Taubah mengatakan, “Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan masjid untuk menimbulkan kemudharatan (pada orang-orang mukmin), untuk kekafiran dan untuk memecah belah antara orang-orang mukmin serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu. Mereka Sesungguhnya bersumpah: "Kami tidak menghendaki selain kebaikan". Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya). Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar takwa (masjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu salat di dalamnya. Di dalam masjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.” Ayat ini membuktikan kebesaran dan keberkahan dari Masjid Quba. Dalam hadis dikatakan, barang siapa bersuci di rumahnya dan melaksanakan salat di Masjid Quba, maka diberikan padanya pahala haji dan umrah. Abdullah meriwayatkan, Rasulullah (saw) datang dengan menunggang dan berjalan ke masjid ini pada hari Sabtu. Masjid Quba terletak di barat daya Madinah dam terletak sekitar 5 km dari Masjid Nabawi.

Masjid Quba memiliki sebuah mihrab dan menara serta mimbar dari batu marmer dan ada sebuah sumur yang dihubungkan kepada Abu Ayyub al-Anshari.

Masjid Quba

4. Masjid Nabawi

Nabi membangun masjid ini pada tahun pertama Hijriah. Masjid ini adalah markas pertama dakwah Islam. Rumah Nabi dan rumah Imam Ali dan Sayyidah Fatimah (as) juga bersampingan dengan masjid ini.

Nabi Muhammad (saw) melaksanakan salat di masjid ini dan memperluas kegiatan politik dan sosialnya di tempat ini. Masjid Nabawi adalah salah satu tempat suci umat Islam paling penting dan memiliki kedudukan khusus di kalangan Syiah. Masjid ini juga dikenal sebagai masjid Jami’ Madinah, Masjid al-Rasul, Masjid Rasulillah, Masjid Nabawi dan Masjid Madinah.

Masjid Nabawi

5. Masjid Qiblatain

Masjid Qiblatain atau masjid Dzu Qiblatain adalah masjid di Madinah, yang diperintahkan untuk merubah kiblat dari Masjidil Aqsha ke Kakbah kepada Nabi Islam. Ibnu Sa'ad meriwayatkan dalam al-Thabaqat: Nabi mengunjungi Umm Basyar bin al-Barra bin Ma’rur di Bani Salamah. Dia menyiapkan makanan untuk Nabi, ketika waktu zhuhur tiba, Rasulullah melaksanakan salat dua rakaat dengan para sahabat di sebuah masjid yang dihubungkan dengan Bani Salamah. Kemudian beliau diperintahkan untuk menghadap ke Kakbah dari Masjidil Aqsha, lantas beliaupun menghadap ke arah Kakbah, karena alasan ini masjid ini dikenal dengan masjid Qiblatain (masjid dua Kiblat).

Masjid Qiblatain

6. Masjid Bani Haram

Masjid Bani Haram terletak di antara rumah-rumah suku Bani Haram, yaitu di bagian barat Sala’. Diceritakan bahwa di masjid ini, telah terjadi banyak mukjizat seperti banyak makanan di tangan Nabi dalam perang Ahzab saat menggali parit dan Nabi melaksanakan salat di masjid ini.

Masjid Bani Haram

7. Masjid al-Ghamamah

Nabi melaksanakan salat Idul Fitri dan salat istisqa’ di masjid. Karenanya masjid ini dikenal sebagai Masjid Mushalla. Anas bin Malik meriwayatkan: "Nabi melaksanakan salat Istisqa di masjid ini, pertama memulai dengan khotbah, lalu melaksanakan salat dan mengatakan Takbir sekali dan mulai salatnya dengan itu.”

Masjid al-Ghamamah

8. Masjid al-Suqya

Menurut riwayat, Nabi (saw) berwudhu dari air sumur al-Suqya dan berdoa bagi warga Madinah.

Masjid al-Suqya

9. Masjid Sab’ah (Masjid Tujuh)

Masjid-masjid Sab’ah, kumpulan dari 6 masjid kecil, diriwayatkan bahwa masjid ketujuh, masjid Qiblatain, yang berjarak 2 km dari masjid-masjid ini. Masjid-masjid ini terletak di bagian barat gunung Sala’.

Masjid Sab'ah

(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Banser Surabaya Difitnah, Adu Jotos Dalam Masjid, Ini Fakta Yang Sesungguhnya. Simak Videonya!


Secara institusi Banser tidak ikut terlibat dalam Gerakan Aksi Provokatif di Surabaya, beberapa oknum Banser mengikuti kegiatan tanpa ijin tersebut untuk membantu Polisi.

Tersiar kabar tidak sedap Banser ricuh dengan peserta Aksi, ternyata Banser mengamankan Acara Khotmil Qur’an yang di selenggarakan di Masjid Ta’miriyah.

Pihak Ta’mir sudah mengumumkan kepada peserta Aksi, untuk tidak mengganggu dan masuk ke dalam Masjid. Di karenakan di dalam Masjid Ada Acara khotmil Qur’an, tapi peserta masih saja nekat untuk masuk.

Akhirnya Banser yang turun tangan untuk mengusir peserta Aksi yang masih nekat bersembunyi di dalam masjid. Silahkan simak baik-baik video ini agar tidak mudah terprovokasi dan berujung fitnah perusak kerukunan negeri.


Simak video ini:


Sumber: https://web.facebook.com/story.php?story_fbid=329479771130122&id=100022043040997&_rdc=1&_rdr

(Suara-Islam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Aturan Kemenag Sejak Tahun 1978 Soal Pengeras Suara Masjid

Ilustrasi – Pengeras Suara Masjid

Yenny Wahid, Putri mendiang Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid (Gus Dur) juga angkat bicara atas kasus Meiliana. Menurutnya, kasus tersebut harus menjadi momen DPR untuk merevisi UU tentang Pencegahan Penyalahgunaan dan/atau Penodaan Agama.

Yenny berpendapat apa yang dilakukan oleh Meiliana tidak menodai agama saat memprotes volume suara azan.

Sebetulnya Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Agama Islam sudah mengeluarkan aturan tentang pengeras suara masjid. Namun aturan tersebut dibuat pada 1978.

“(Masih) berlaku karena belum ada penggantinya,” kata Dirjen Bimas Islam Kemenag Muhammadiyah Amin saat dimintai konfirmasidetikcom, Kamis (23/8/2018).

Aturan itu tertuang dalam Instruksi Dirjen Bimas Islam Nomor: Kep/D/101/1978 tentang Tuntunan Penggunaan Pengeras Suara di Masjid, Langgar, dan Musala. Pada aturan tersebut tertulis tentang keuntungan dan kerugian menggunakan pengeras suara di masjid, langgar, dan musala.

Salah satu keuntungan menggunakan pengeras suara seperti tertuang dalam instruksi tersebut adalah sasaran penyampaian dakwah dapat lebih luas. Namun ada pula kerugian dari penggunaan pengeras suara, yakni mengganggu orang yang sedang beristirahat ataupun sedang menyelenggarakan upacara keagamaan.

Pada aturan tersebut juga ditulis tentang keharusan menghormati tetangga. Berikut ini kutipannya:

Dari beberapa ayat Alquran terutama tentang kewajiban menghormati jiran/tetangga, demikian juga dari banyak hadits Nabi Muhammad SAW menunjukkan adanya batasan-batasan dalam hal keluarnya suara yang dapat menimbulkan gangguan walaupun yang disuarakan adalah ayat suci, doa atau panggilan kebaikan sebagaimana antara lain tercantum dalam dalil-dalil yang dilampirkan pada keputusan Lokakarya P2A tentang Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Musala.

Kemudian ada syarat-syarat dalam penggunaan pengeras suara di masjid, langgar, dan musala. Namun memang tak ada aturan tegas mengenai volume suara.

Untuk suara azan, dalam aturan itu memang disebut harus ditinggikan. Tetapi tak diatur soal batasan meninggikan suara tersebut. Begini kutipannya:

Dari tuntunan Nabi, suara azan sebagai tanda masuknya salat memang harus ditinggikan. Dan karena itu penggunaan pengeras suara untuknya adalah tidak dapat diperdebatkan. Yang perlu diperhatikan adalah agar suara muazin tidak sumbang dan sebaiknya enak, merdu, dan syahdu.

(Detik/Fokus-Today/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Masjid di Tempat Baiat Pertama Dalam Sejarah Islam


Masjid Baiat di Makkah Mukarramah merupakan tempat baiat pertama yang dilakukan oleh warga Yatsrib dengan Rasulullah saw.

Masjid Baiat terletak sekitar jarak 500 meter dari tempat melontar jumrah di kota suci Makkah. Sebagai tempat baiat pertama kaum Muslimin dengan Rasulullah saw, tempat tersebut memiliki nilai yang sangat penting dalam sejarah Islam.

Para peziarah Baitullah biasa mengunjungi tempat bersejarah ini.

Masjid Baiat memiliki aula salat tanpa atap, sebuah mihrab, dan satu halaman yang sangat lebar. Masjid ini terletak di kawasan Mina.

Masjid Baiat dibangun oleh khalifah dinasti Bani Abbasiah yang bernama Abu Ja’far Manshur pada tahun 144 Hijriah. Ia sengaja memilih tempat baiat pertama dengan Rasulullah saw sebagai tempat membangun masjid ini.

Kaligrafi dan lukisan bernuansa Islam di Masjid Baiat ini masih hingga kini masih terpelihara dengan sangat baik.

(Al-Mawathin/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Masjid Berarsitektur Unik Yang Hanya Ada di Indonesia


Di Indonesia yang penduduknya mayoritas beragama Islam, keberadaan masjid sebagai rumah ibadah dapat dengan mudah ditemukan dimana-mana. Mulai dari yang ukurannya kecil, sedang, hingga besar. Dari yang bentuk dan arsitekturnya biasa sampai yang tergolong unik juga ada.


Berikut 5 masjid dengan arsitektur unik yang hanya ada di Tanah Air.

1. Masjid Menara Kudus

Sesuai dengan namanya, masjid ini terletak di Kota Kudus, Jawa Tengah. Keunikan dari masjid ini adalah arsitekturnya yang bergaya Hindu kuno cukup kental. Masjid Menara Kudus telah berdiri sejak jaman Majapahit yang dulunya beraliran agama Hindu. Seiring berjalannya waktu, pada saat proses penyebaran agama Islam, Sunan Kudus memanfaatkan bangunan ini.


2. Masjid Cheng Ho

Sepintas dari namanya tentu sudah diketahui bila masjid ini mengandung unsur Tionghoa. Hal itu memang tidak salah sebab yang masjid ini memang didirikan untuk menghormati Laksamana Bahariawan asal negeri China yang beragama Muslim. Masjid Cheng Ho merupakan wujud rasa syukur dan penghormatan dari segenap Muslim di Surabaya dan Indonesia.


3. Masjid Pintu Seribu

Bernama asli Masjid Nurul Yaqin, masjid ini memiliki keunikan arsitektur. Umat yang hendak beribadah di sana bisa masuk dari berbagai pintu. Itulah sebabnya masjid ini mendapat julukan Masjid Pintu 1000. Lokasinya berada di Kota Tangerang, Banten.


4. Masjid Raya Sumatera Barat

Berlokasi di persimpangan antara Jalan Khatib Sulaiman dan Jalan KH Ahmad Dahlan, Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat, keunikan arsitektur dari masjid ini adalah tidak adanya kubah. Kubah digantikan dengan atap gadang khas rumah adat Minangkabau. Keunikan lain dari Masjid Raya Sumatera Barat adalah rancangannya yang bisa menahan gempa hingga 10 SR sekaligus shelter lokasi evakuasi bila terjadi tsunami. Masjid ini dapat menampung sekira 20 ribu orang.


5. Masjid Tiban

Keunikan dari masjid ini adalah arsitekturnya yang sangat indah dan bahkan tergolong ajaib. Di dalam masjid, selain beribadah, jamaah juga bisa mengunjungi kebun binatang mini dan kolam renang. Masjid Tiban berlokasi di Desa Turen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Seniman Non-Muslim Italia: Saya Diperlakukan Seperti Saudara di Masjid Bamberg


Seniman Italia Sarafino Pagetti menghadiahkan lukisan kramik kepada Masjid Selimiye di Bamberg, Bayern, Jerman, 15 Agustus. Pria non-Muslim itu memberikan hadiah sebagai ungkapan rasa terimakasihnya atas perlakuan baik pengurus Masjid.

“Saya disambut dengan hangat, ramah, setiap kali saya datang ke sini,” kata pria 50 tahun ini kepada Anadolu Agency, 15 Agustus. “Saya tak pernah merasa teraleniasi karena mereka memperlakukan saya layaknya saudara.”

Pagetti mengaku, sepanjang hidupnya, tiada orang yang memperlakukan dirinya sebaik Presiden Asosisiasi Masjid Mehmet Cetindere. Karena itu, ia mencintai tempat ibadah dan komunitasnya.

Hadiah lukisan kramik menggambarkan masjid menyerupai Hagia Sophia Turki di bawah langit yang biru. Di sudut kiri atas, dilukiskan tiga warna khas bendera Jerman dengan tambahan bulan sabit dan bintang.

Hagia Sophia merupakan bangunan bersejarah di Istambul, Turki. Pada masa pendiriannya 537-1453 masehi, Hagia merupakan katedral Ortodoks. Pada masa Kesultanan Usmani, Hagia menjadi masjid sebelum akhirnya menjadi museum pada 1935.

Pengurus Asosiasi berterima kasih atas pemberian karya seni itu. Asosiasi pun tak ketinggalan memberikan hadiah kepada Pagetti berupa salinan Kitab Suci Al-Qur’an dan sebuah buku ihwal Islam dalam bahasa Jerman.

Menurut catatan aboutislam.net mengutip Pew Forum, Muslim yang hidup di Jerman meningkat sejak 2010 hingga 2016. Peningkatannya dari 3,3 juta menjadi 5 juta jiwa, padahal populasi penduduk Jerman lainnya sedikit menyusut dari 77, 1 juta menjadi 76,5 juta di waktu yang sama.

(About-Islam/Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

WNI di Korsel Inisiasi Bangun Puluhan Masjid Secara Patungan


Korea Selatan (Korsel) adalah satu di antara negara yang mayoritas penduduknya non-Muslim. Selain didominasi agama Budha dan Konfusius, agama Nasrani juga lebih cepat berkembang di sana. Sementara jumlah penduduk asli Korea Selatan yang beragama Islam sampai saat ini tidak lebih dari 0,1 persen dari sekitar 50 juta jiwa total populasi penduduk di sana. Di samping jumlah tersebut, terdapat sekitar 200 ribu Muslim pendatang dari berbagai negara di dunia yang tinggal di sana untuk bekerja, belajar, atau pun menetap di Korea Selatan.

Bagi pendatang Muslim, tidaklah mudah hidup sebagai minoritas di negara tersebut. Budaya yang mendominasi jauh dari nilai-nilai Islam membuat Muslim Korea benar-benar harus berjuang dalam beribadah.

Di Korea Selatan, kurang lebih sekitar 38 ribu warga negara Indonesia (WNI) dan 80 persen dari jumlah tersebut adalah Muslim. Mereka umumnya bekerja di bidang manufaktur dan tinggal di mes yang disediakan pabrik. Mereka tidak menyewa rumah sendiri dan sedikit sekali yang menyewa rumah dengan cara patungan di luar mes yang telah disediakan pabrik.

Selama tinggal di negara gingseng, mereka tidak membawa keluarga karena mereka hanya mendapat visa tunggal bagi pekerja. Sebab itulah keberadaan masjid menjadi angin surga bagi mereka karena di masjid itulah mereka bisa bertemu sesama WNI dan bisa beribadah dengan nyaman.

Dai Ambassador Cordofa Korea Selatan, Alnofiandri Dinar, mengatakan WNI di Korsel sebelumnya merasa kesulitan untuk melakukan ibadah. Mereka harus menempuh perjalanan jauh untuk menemukan masjid atau harus beribadah di tempat dengan kondisi ruangan yang kecil di ruang kerja. Kondis tersebut kemudian melahirkan keinginan para WNI untuk menginisiasi pendirian sebuah masjid.

“Mereka ingin membangun masjid agar tetap bisa menunaikan kewajiban sebagai Muslim serta menjadi pusat peradaban Islam selama berada di Korea Selatan,” kata Alnofriadi.

Ide pendirian masjid mulai terealisasi bermula dari pertemuan sesama WNI di pabrik-pabrik mereka di sela-sela mereka istirahat, dan obrolan ringan beberapa WNI yang pernah merasakan menjadi santri saat di Indonesia di jejaring media sosial. Obrolan yang awalnya hanya terjadi antara beberapa orang terus menyebar luas kepada para WNI yang bekerja di pabrik dan distrik-distrik lainnya.

Hingga terbentuklah panitia kecil yang memiliki tugas mengumpulkan dana dan penyediaan ruang ibadah. Pada tahun 2010-2011, panitia tersebut mulai melakukan pengumpulan dana untuk membeli tanah atau bangunan yang bisa direnovasi. Mereka kerap mengadakan acara, seperti mengadakan tabligh akbar dan mengundang ustaz dari Indonesia sekaligus melakukan penggalangan dana. Selanjutnya, mereka menyewa sebuah flat yang mudah mereka jangkau seperti di lokasi yang dekat pabrik dan pasar.

Pada tahun 2011, atas inisiasi murni dari para WNI, mereka bisa mengubah bangunan lama di Changwon menjadi masjid yang dinamakan dengan Masjid Sayyidina Bilal. Setahun kemudian, WNI membangun masjid di Angsha yang diberi nama Masjid Siratal Mustaqim.

Alnofriadi mengatakan, umat Muslim dan WNI di Angsha sangat banyak lantaran di sana merupakan kota industri. Karena dana yang kurang mencukupi untuk membangun masjid, para WNI bergabung dengan komunitas Bangladesh dan komunitas lainnya untuk membeli tanah dan membangun masjid.

“Meski didirikan berasal dari urunan WNI dan komunitas lainnya, namun masjid ini didominasi oleh WNI. Baik itu dari segi jamaah yang memakmurkan dan pengurus yang mengelola masjid, termasuk imam tetap salah satunya dari Indonesia,” terangnya.

Hingga sekarang, Alnofriadi mengatakan sudah ada 59 masjid yang diinisiasi dan dikelola oleh WNI di seluruh kota di Korea Selatan. Lima di antaranya sudah permanen dan terpisah dari bangunan lain. Sedangkan 54 masjid lainnya masih berupa flat atau aula yang disewa pada salah satu lantai di apartemen-apartemen di Korea. Umumnya, masjid-masjid tersebut dikelola oleh WNI. Sedangkan umat Muslim dari negara lain umumnya hanya sekadar mengikuti kajian jamaah dan shalat.

Masjid-masjid yang permanen sudah berwenang menunjuk imam tetap dari dalam atau luar Korea dan pengurusan visanya akan diterbitkan dengan sponsor dari Korea Muslim Federation (KMF). Tidak hanya sebagai tempat ibadah, masjid juga menjadi pusat informasi bagi warga Korea yang ingin belajar Islam. Masjid-masjid di Korea Selatan menyediakan bahan-bahan bacaan dan audio yang diberikan gratis buat mereka yang ingin mempelajari Islam.

Korea Selatan sendiri memiliki masjid di Seoul yang bernama Masjid Itaewon atau Seoul Central Mosque yang didirikan pada 1976. Menurut sejarah, presiden Korsel memberikan area lahan di distrik Yongsan-gu, Itaewon, Seoul, kepada Turki untuk dibangun masjid dan madrasah.

(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Peran Masjid Dalam Menyebarkan Nilai-nilai Agama


Masjid merupakan tempat terbaik untuk mentransfer nilai-nilai yang ada dalam diri generasi lama kepada generasi baru.

Hal ini disampaikan Hujjatul Islam Sayyid Ridha Akrami dalam kajiannya saat menjelaskan bahwa peran masjid dalam menyebarkan ajaran-ajaran agama dan ayat-ayat Al-Qur’an.
Dijelaskannya, kita harus menjadikan masjid menarik agar bisa menarik lebih banyak lagi orang-orang untuk datang ke masjid.

Ia menambahkan, menurut Islam, wanita dan laki-laki memiliki peran, kedudukan dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Oleh sebab itu dalam menghidupkan masjid dengan peran yang berbeda-beda juga.

Masjid merupakan tempat terbaik untuk mentransfer nilai-nilai yang ada dalam diri generasi lama kepada generasi baru.

Ketika Rasulullah saw berhijrah dari Makkah ke Madinah, hal pertama yang beliau lakukan adalah membangun masjid. Di masa itu, masjid merupakan tempat yang mencakup segala macam aktivitas mulai dari ibadah, politik, budaya, pendidikan, militer, peradilan dan lain sebagainya.

Saat Revolusi Islam Iran yang dipimpin oleh Imam Khumaini mencapai kemenangannya, masjid-masjid di Iran mulai menemukan perannya yang sebenarnya sebagaimana di era awal Islam.

Imam Khumaini pernah berkata, “Masjid adalah suatu tempat yang di situ segala perkara bisa diatur. Kemenangan ini berkat apa yang kita lakukan di masjid-masjid. Masjid merupakan tempat yang sangat penting dan masyarakat harus benar-benar memperhatikan hal ini.” Menurut beliau, masjid merupakan tempat semua orang bisa mendapatkan pencerahan dan solusi untuk setiap masalah.

(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Ribuan Muslim Hui Protes Rencana Otoritas China Robohkan Masjid


Sebagai respon atas rencana penghancuran masjid oleh otoritas China, ribuan warga Muslim yang rata-rata etnis minoritas Hui berkumpul di sebuah masjid di wilayah barat laut China.

Massa mulai berdatangan sejak Kamis di Masjid Agung Kota Weizhou. “Orang-orang sangat kesakitan,” kata Ma Sengming, 72, salah seorang pria yang ikut protes sejak Kamis hingga Jumat petang.

“Banyak orang menangis. Kami tidak bisa mengerti mengapa ini terjadi,” ujarnya, seperti dikutip AP, Sabtu (11/8/2018).

Selama protes berlangsung, kata Ma, massa meneriakkan beberapa kalimat seruan perlindungan, seperti “Lindungi iman di China!” dan “Cintailah negara, cintai iman!”.

Protes massa muncul ketika kelompok-kelompok agama yang sebagian besar ditoleransi di masa lalu telah melihat bahwa kebebasan mereka menyusut sejak pemerintah berusaha membuat warga memprioritaskan kesetiaan kepada Partai Komunis dengan doktrin ateis.

Dalam upaya itu, tak hanya masjid yang jadi target. Gereja-gereja Kristen juga telah ditutup dan Alkitab disita. Anak-anak Tibet dilaporkan telah dipindahkan dari kuil-kuil Buddha ke sekolah-sekolah umum.

Penduduk Weizhou khawatir dengan laporan bahwa pemerintah berencana untuk menghancurkan masjid, meskipun pada awalnya pemerintah menyetujui pembangunannya yang rampung tahun lalu.

Menurut Ma Zhiguo, sekretaris Partai Komunis kota setempat pernah menyampaikan pidato ucapan selamat di lokasi ketika pembangunan masjid itu dimulai.

Ma mengatakan, pihak berwenang berencana untuk meruntuhkan delapan dari sembilan kubah di atas masjid dengan alasan bahwa struktur itu dibangun lebih besar dari yang diizinkan. Tetapi, anggota masyarakat membela bangunan ibadah tersebut.

“Bagaimana kami bisa membiarkan mereka merobohkan masjid yang masih dalam kondisi baik?” katanya. Masjid itu menjadi tempat salat sekitar 30.000 warga Muslim dan dibangun menggunakan dana pribadi jamaah.

Foto-foto bangunan masjid yang beredar secara online menunjukkan struktur bangunan tersebut telihat putih dan megah. Ada bendera nasional China yang dikibarkan di depan masjid.

Pejabat di kantor propaganda distrik dan kota setempat menyatakan bahwa mereka tidak menyadari akan situasi tersebut. Otoritas lokal lainnya tidak dapat segera dihubungi untuk dimintai komentar.

Ma Sengming mengatakan para pemrotes tetap di masjid sepanjang malam dari Kamis hingga Jumat. Pejabat lokal telah mendatangi massa dan membujuk mereka agar pulang.

Ma mengatakan pejabat itu tidak membuat janji-janji spesifik, tetapi berusaha meyakinkan para pengunjuk rasa bahwa pemerintah akan bekerja dengan mereka mengenai masalah itu.

Lebih dari 100 petugas polisi telah mengepung masjid. Namun, menurut Ma, ratusan polisi itu tidak berusaha menghentikan protes massa.

Demonstrasi publik jarang terjadi di China, di mana pemerintah sering cepat menolak tanda-tanda perbedaan pendapat.

Di bawah pemerintahan Presiden Xi Jinping, Partai Komunis menindak tegas ekspresi agama dan menyerang apa yang disebutnya ide-ide radikal di antara lebih dari 20 juta Muslim di negara itu.

(AP/Islam-Indonesia/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Masjid Kuno 300 Tahun Selamat Dari Guncangan Gempa Lombok


Gempa bumi yang mengguncang Lombok beberapa hari lalu, menyisakan duka mendalam bagi ribuan warga yang kehilangan sanak keluarga, bangunan dan rumah mereka. Namun di antara ratusan rumah dan bangunan berbahan beton yang hancur bahkan rata dengan tanah, ada beberapa bangunan berbahan bambu yang justru selamat. Salah satunya, masjid kuno Bayan di Kampung Adat Bayan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB), yang tetap berdiri tegak meski diguncang gempa dengan kekuatan 7 Skala Richter (SR) dan susulan 6,2 SR itu.

Dari pantauan, Jumat (10/8/2018), masjid yang berjarak 80 kilometer dari Ibu Kota Provinsi NTB, sama sekali tidak mengalami kerusakan yang berarti. Kecuali pagar tembok terlihat berserakan dihempas gelombang gempa yang berlangsung terus menerus.

Masjid yang berdindingkan bambu dan beratapkan kerangka bambu dan ditutup ijuk serta berpondasikan batu itu, terlihat masih berdiri kokoh di atas gundukan bukit kecil.

Demikian pula halnya rumah adat di Kampung Adat Bayan juga, tidak ada kerusakan, seperti di Bayan Barat yang terdiri tiga lumbung padi dan 2 bruga (pendopo). Warga kampung adat juga tetap menghuni rumahnya yang terbuat dari bambu serta beratapkan ilalang.

“Alhamdulillah tidak ada yang rusak,” kata Raden Kertamaji, penjaga rumah adat kepada Antara. Kerusakan hanya pada pagar tembok yang membatasi dengan jalan raya saja.

“Ini pagar tembok sedang dibersihkan,” katanya.

Masjid kuno Bayan itu telah masuk bagian dari situs bersejarah karena berdiri pada abad ke-17. Saat ini diperkirakan usianya telah lebih dari 300 tahun.

Kecamatan Bayan adalah salah satu gerbang masuknya Islam di Pulau Lombok. Di kecamatan inilah, Islam pertama kali diperkenalkan, dan Masjid Bayan Beleq merupakan masjid pertama yang berdiri di pulau tersebut. Masjid kuno Bayan dihormati oleh pemeluk Agama Islam Wetu Telu.

(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Rahasia Kinclong Lantai Masjid Raya Baiturrahman Aceh


Masjid Raya Baiturrahman, salah satu ikon Aceh, terlihat semakin cantik dan megah setelah direnovasi pada tahun 2017 lalu. Selain itu, masjid yang pertama kali dibangun pada 1612 ini selalu ramai dengan pengunjung dari berbagai daerah di Aceh, Nusantara, dan pengunjung dari mancanegara.

Setelah pemasangan marmer asal Italia serta penambahan payung elektrik, Masjid Raya Baiturrahman sudah bisa menampung sekitar 24 ribu jemaah dari sebelumnya 9.000 jemaah. Dengan kapasitasnya itu, masjid ini tidak bisa lagi dibersihkan secara manual.

Makin ramainya pengunjung ini membawa konsekuensi, terutama soal kebersihan, membuat pengurus masjid harus bekerja keras sepanjang waktu untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan masjid.

Tapi tugas mereka kini dipermudah, karena sejak Desember 2017 lalu, mereka telah dibekali 6 unit mobil pembersih lantai. Alat-alat pembersih bergerak yang merupakan hibah dari Bank Aceh ini dilengkapi alat penyapu, penyemprot air, plus pengering lantai. Setiap kali lewat, lantai marmer di halaman Masjid Baiturrahman, langsung kinclong dan bebas debu.

(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Demo Muslim China Dalam Memprotes Penghancuran Sebuah Masjid Bersejarah


Ratusan muslim etnis Hui di wilayah otonomi Ningxia, China, memprotes keputusan pemerintah setempat guna menghancurkan sebuah masjid bersejarah, Jum’at (10/8).

Menurut laporan IQNA dilansir dari Anadolu, ratusan penduduk distrik Otonom Ningxia, yang mayoritas adalah muslim Hui, memprotes keputusan pemerintah setempat untuk menghancurkan masjid bersejarah di daerah tersebut.

Etnis minoritas muslim Hui mengecam pemerintah setempat dengan berkumpul di depan masjid Weizhou, yang dibangun berdasarkan arsitektur China.

Demonstrasi hari ini, adalah demo protes muslim terbesar dalam sejarah Ningxia, terjadi setelah pemerintah setempat baru-baru ini mengeluarkan pernyataan yang mengumumkan bahwa pihaknya bertekad untuk menghancurkan masjid pada awal bulan depan.

Harus diingat bahwa masjid bersejarah "Weizhou" telah dipugar dan dipulihkan oleh umat Islam di wilayah itu sekitar setahun yang lalu, tetapi pejabat setempat bersikeras bahwa masjid itu tidak berlisensi dan harus dibongkar.

(Anadolu-News/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Galeri: Masjid Heydar di Baku


Masjid ini adalah masjid terbesar di wilayah Kaukasus.































(IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: