Daftar Isi Internasional Angkasa News Global

Advertising

Lyngsat Network Intelsat Asia Sat Satbeams

Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Tampilkan postingan dengan label ABNS PEMBAHASAN. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ABNS PEMBAHASAN. Tampilkan semua postingan

Shahifah Mahdiah - BAB X: Hiriz Yamani dan Peristiwanya


Hiriz Yamani

Peristiwa Hiriz Yamani

Pada bagian kesepuluh dari buku shahifah Mahdiyah ini, kami pilihkan pembahasan tentang Hiriz Yamani. Inilah sebuah do'a yang dinukil dari Amirul mukminin as, tatkala Amir Ishak Astar Abadi membaca doa tersebut, Imam Zaman af. meluruskan kesalahan- kesalahannya.

Dalam buku Darussalam jilid kedua halaman 12, diceritakan peristiwa yang menimpa ahli ibadah dan zuhud yang mulia Amir Ishak Astar Abadi, ia berkata:

Suatu ketika, aku tersesat di jalan Makkah, dan aku tertinggal dari rombongan, sampai-sampai putus asa dari hidup, bagaikan orang yang hendak menemui ajalnya dan mulai mengucapkan dua kalimah syahadat.

Tiba-tiba aku melihat tuanku dan tuan semesta dunia, yaitu duta Allah untuk seluruh umat manusia dimuka bumi (Imam Mahdi as), telah berada di dekatku.

Beliau berkata: Wahai Ishak, bangunlah! Aku pun segera bangkit dan berdiri dalam kondisi sangat kehausan. Maka beliau pun segera memberikan minuman padaku dan menaikkan aku keatas kendaraan di belakang beliau. Kemudian aku mulai membaca hiriz ini, dan beliau memperbaiki kesalahan-kesalahannya sampai bacaanku selesai. Saat itu aku menyaksikan diriku berada di tempat yang sangat luas. Lalu aku turun dari kendaraan dan beliau yang mulia pun menghilang.

Dengan asma Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang.

Ya Allah, Engkaulah pemilik kebenaran yang tiada Tuhan selain-Mu, sedang aku adalah hamba-Mu.

Telah kuaniaya diriku, dan aku mengakui dosa-dosaku, tiada yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Engkau, maka ampunilah aku, wahai yang maha pengampun, wahai penerima amal.

Ya Allah, sesungguhnya hamba tnetnuji-Mu, dan hanyalah Engkau pemilik pujian, atas segala anugerah yang khusus Engkau berikan kepada hamba, dan karunia tak terkira yang Engkau sampaikan kepada hamba, dan kebaikan-kebaikan yang Engkau berikan kepada hamba, dengannya Engkau benamkan padaku melalui keadilan-Mu, dan Engkau hantarkan anugerah kebaikan- Mu kepada kami, Engkau bela aku, Engkau tolong dan Engkau kabulkan do' a hamba saat bermunajat kepada -Mu.

Tatkala hamba berdo'a kepada-Mu tak lebih hamba adalah orang yang zalim. Aku memohon kepada-Mu dan Engkau selalu memenuhi segala permohonanku, dan Engkau selalu memperhatikanku dalam segala urusan, Engkau mengampuni dosa - dosaku, menutupi celaku, sejak aku lahir di dunia aku tak pernah melihat soma sekali celah untuk tidak sampainya kebaikan - kebaikan-Mu kepadaku, walau pun sekejap mata.

Demikian ini Engkau perlakukan aku, agar Engkau melihat apa yang dapat aku lakukan untuk tempatku yang abadi (akhiratku). Aku adalah hamba sahaya yang Engkau bebaskan dari seluruh cobaan dan musibah, Engkau bebaskan dari kesusahan dan berbagai kesedihan yang membuat hatiku menjadi gundah gulana, dengan menyingkirkan berbagai cobaan, dan mempermudah ketentuan yang sulit. Tiada yang kuingat dari diri-Mu kecuali keindahan, dan tak pernah ku lihat dari -Mu melainkan anugerah dan pemberian. Kebaikan-Mu mencakup (keberadaan) diriku, anugerah-Mu menyebar pada diriku, nikmat-Mu terus-menerus sampai pada diriku, dan harapan-harapanku yang belum Engkau wujudkan tidak engkau cabut dari asaku, bahkan Engkau kuatkan harapanku.

Engkau sertai dalam perjalanan-perjalananku, dan Engkau muliakan kehadiranku, Engkau sembuhkan sakit dan kelemahanku, Engkau selamatkan tempat kembaliku, dan tidak Engkau perkenankan musuh-musuhku mencaciku, Engkau lempar orang yang melemparku, dan Engkau cukupkan aku dari bantuan orang-orang yang memusuhiku (sehingga daku tidak memerlukan mereka).

Maka pujianku lekat pada-Mu dan sanjunganku abadi untuk- Mu, dari masa ke masa, dengan berbagai macam pujian, karena tulus untuk mengingat-Mu, dan mengharap keridhaan-Mu dengan mengesakan-Mu dan memurnikan pujian sepanjang hitungan dan tambahan orang-orang yang menambah.

Tak ada yang membantu di dalam kuasa-Mu, tak ada sekutu di dalam ketuhanan-Mu, tak di ketahui bagaimana esensi-Mu, sehingga tak ada sesuatu pun yang menyamai-Mu, dan Engkau tak dap at dijangkau oleh segala sesuatu yang Engkau beri dengan insting, pikiran dan khayalan tak dapat menembus tabir alam ghaib, maka mereka hanya dapat meyakini-Mu secara terbatas tentang keagungan-Mu.

Tingginya jangkauan tak dapat menggapai-Mu, dalamnya pemikiran tak dapat meraih-Mu, pandangan orang yang memandang keagungan jabarut-Mu tak akan pernah sampai pada-Mu.

Sifat-sifat kuasa-Mu lebih baik dan lebih tinggi dari apa yang disebutkan oleh para makhluk, kebesaran dan keagungan-Mu lebih baik dari semua itu, tidak akan pernah berkurang apa yang

Engkau kehendaki untuk bertambah, dan tidak akan bertambah apa yang Engkau kehendaki untuk berkurang, tak ada seorang pun yang hadir tatkala Engkau ciptakan ruh-ruh, pikiran dan hayalan terpaku memahami tafsir sifat-sifat-Mu, dan akal-akal tak dapat menggapai esensi keagungan-Mu.

Bagaimana mungkin Engkau dapat disifati sementara Engkau adalah maha perkasa dan maha suci, yang senantiasa azali dan selalu tersembunyi dalam keesaan-Mu, tidak ada selain-Mu, dan selain-Mu tidak bisa demikian.

Maka seluruh kerajaan menjadi rendah karena keagungan- Mu, wajah-wajah dengan penuh kehinaan bersujud di hadapan- Mu, segala sesuatu tunduk karena keagungan-Mu, segala sesuatu menyerah karena kekuasaan-Mu, leher-leher tunduk kepada-Mu, dan bahasa tak mampu mengutarakannya, para pemikir tak mampu memahami sifat-sifat kebesaran-Mu, maka barang siapa yang mencoba memikirkannya maka pandangannya kembali padanya dalam keadaan lemah, akalnya terkalahkan, dan pikirannya dilanda kebingungan.

Ya Allah, maka segala puji hanya untuk-Mu, yang terus - menerus, berkesinambungan, kokoh tanpa henti-henti, yang abadi dan tidak akan pernah hilang di alam malakut, tidak akan pernah terhapus di jalan, dan tidak akan pernah berkurang dalam pandangan pengetahuan. Bagi-Mu pujian yang tak terhitung kemuliaannya, di waktu malam tatkala hendak sirna, dan tatkala subuh mulai terbit, di daratan dan lautan, di waktu pagi dan sore hari, di waktu malam dan fajar menyingsing, di waktu dzuhur dan sahur.

Ya Allah dengan pertolongan-Mu, telah Engkau hadirkan aku untuk mencintai-Mu, dan Engkau jadikan aku berada di bawah bimbingan-Mu sehingga aku selalu dalam limpahan nikmat yang tak terkira, dan kebaikan-kebaikan yang terus-menerus sampai kepadaku, terjaga di dalam benteng penjagaan-Mu, tempat perlindungan dan peristirahatanku dalam penjagaan-Mu, dan Engkau tidak membebaniku melebihi kemampuanku, karena hanya ketaatanku kepada-Mulah yang menjadikan Engkau ridha terhadap diriku, dan aku takkan pernah mampu mensyukuri-Mu, kendatipun ku ucapkan dengan kata-kata dan aku lakukan dengan perbuatan dan dengan segala kemampuan yang aku miliki untuk menjalankan kewajibanku pada-Mu. Semua yang kulakukan, tidak dapat mencukupi anugerah dan pemberian-Mu, karena sesungguhnya Engkau adalah Allah yang tiada Tuhan melainkan Engkau, yang tidak akan menghilang dari-Mu sesuatu yang telah hilang, tidak akan pernah samar bagi-Mu sesuatu yang samar, tidak akan pernah hilang dari-Mu sesuatu yang hilang di kegelapan yang pekat, sesungguhnya urusan-Mu jika Engkau menghendaki sesuatu cukup mengatakan dengan kepadanya, maka dia akan menjadi ada.

Ya Allah, segala puji hanya milik-Mu, sebagaimana Engkau memuji diri-Mu, dan dengannya para pemuja memuji-Mu, dengannya para hamba memuliakan-Mu, dengannya para pentakbir membesarkan-Mu, para pengagung mengagungkan-Mu, sehingga (pujian) dariku sendiri untuk-Mu hanya secepat kerdipan mata atau lebih sedikit dari itu, sebagaimana pujian para pemuji, pengesaan orang-orang yang ikhlas, pensucian kaum arif, sanjungan orang- orang yang mengucapkan tahlil, la Ilaha Illallah, tiada Tuhan kecuali Engkau.

Sebagaimana yang Engkau ketahui dari seluruh makhluk hidup, dan aku mencintai pujian-pujian yang Engkau ajarkan kepadaku, maka alangkah mudahnya kewajiban-kewajiban yang Engkau pikulkan padaku dalam memenuhi hak-Mu, dan betapa besarnya balasan yang Engkau janjikan kepadaku karena mensyukuri nikmat-Mu, melalui anugerah-Mu.

Engkau mengawali memberikan kenikmatan kepadaku, dan Engkau perintahkan aku untuk mensyukurinya secara benar dan adil, Engkau menjanjikan padaku untuk melipat gandakan dan memberikan tambahan, memberikan rezeki padaku secara cukup dan lebih, dan Engkau hanya meminta sedikit dariku atas pemberian-Mu yang tiada terkira.

Engkau maafkan aku karena (sabar menahan) kesusahan dan bala', Engkau jauhkan aku dari buruknya bala'-Mu melalui keselamatan yang Engkau kuasakan padaku, dan Engkau lengkapi dengan pemberian-pemberian-Mu yang mulia, Engkau lipatkan kebaikan dan anugerah-Mu melalui orang-orang mulia yang Engkau titipkan padaku, Engkau mudahkan padaku kedudukan yang tinggi dan mulia, Engkau pilih daku untuk mengikuti ajakan nabi teragung, dan pemilih syafa'at teragung, Nabi Muhammad saw.

Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku yang tak mencukupi melainkan hanya ampunan-Mu, dan tak dap at menghapusnya melainkan hanya maaf-Mu, tak dapat meleburnya melainkan keutamaan-Mu, berikan daku di hari ini suatu keyakinan yang dapat memudahkan kesulitan-kesulitan dunia dan akhirat melalui cinta kepada-Mu, senang dengan apa yang ada pada- Mu, dan tuliskanlah ampunan untukku di sisi-Mu, hantarkan aku pada kemuliaan, karuniakan aku dapat mensyukuri nikmat- nikmat yang Engkau anugerahkan padaku, karena sesungguhnya Engkau adalah Allah yang maha esa, maha tinggi, maha pencipta, maha mendengar dan maha mengetahui, yang tiada penghalang bagi perintah-Mu dan tiada pencegah bagi keputusan-Mu.

Aku bersaksi bahwa Engkau adalah Tuhanku dan Tuhan bagi segala sesuatu, pencipta langit dan bumi, maha mengetahui sesuatu yang ghaib maupun yang tampak, yang maha tinggi dan maha besar.

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu ketetapan dalam urusanku, dan bertekad bulat dalam menjalankan kebaikan, mensyukuri nikmat-Mu. Aku berlindung kepada-Mu dari kekejian segala yang keji, dan kezaliman dari segala yang zhalim, kedengkian dari segala yang dengi. Dengan bantuan-Mu aku menyerang para musuli, dengan-Mu aku mengharap kecintaan orang-orang yang kucintai, di mana aku tak mampu menghitung nikmat-nikmat dan anugerah-Mu, rezeki-rezeki yang Engkau janjikan, dan berbagai macam anugerah yang Engkau berikan.

Sesungguhnya Engkau adalah Allah yang tiada Tuhan selain- Mu, tampak jelas pemberian anugerah-Mu terhadap semua makhluk, tangan keberkahan-Mu selalu terbuka lebar penuh dengan kemurahan, tiada yang mampu menentang keputusan- Mu, tiada yang mampu melawan perintah-Mu, Engkau dapat mengambil dan memiliki dari semua apa yang dimiliki oleh siapa pun, dan mereka tak dapat memiliki apa pun tanpa seizin-Mu.

Katakanlah (wahai Muhammad), ya Allah pemilik kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Mu-lah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau maha kuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Engkau beri rezeki siapa saja yang Engkau kehendaki tanpa hisab. [1] Engkaulah Pemberi nikmat, pembawa anugerah, yang maha pencipta, maha kuasa, maha perkasa, maha suci dalam cahaya kesucian, Engkau berjubah dengan ketinggian dan kemuliaan, berkeagungan dengan kebesaran, berselimutkan cahaya dan keindahan, berjubah kewibawaan dan keagungan, pada-Mu kerunia yang azali, kerajaan yang tinggi, pemberian yang luas, dan kekuasaan yang nyata.

Engkau jadikan aku dari keturunan Adam yang mulia, Engkau ciptakan untukku pendengaran dan penglihatan yang baik, seimbang dan sehat, Engkau tidak jadikan diriku prihatin karena kekurangan dan cacat di tubuhku. Kebesaran dan kemuliaan-Mu terhadapku, perangai baik-Mu padaku, dan besarnya nikmat-Mu untukku, tidak mencegah bagi-Mu untuk mempermudah urusanku di dunia, memberikan padaku bagian yang lebih banyak dari para penghuninya (penduduk dunia). Oleh karenanya Engkau jadikan padaku pendengaran yang dapat mendengarkan ayat-ayat-Mu, hati yang dapat mengenali kebesaran-Mu, dan Engkau jadikan aku selalu memuji anugerah- Mu, dengan keyakinanku yang sungguh-sungguh selalu bersyukur pada-Mu, dan menyaksikan kebenaran-Mu.

Sesungguhnya Engkau hidup sebelum kehidupan segala yang hidup, hidup setelah kematian segala yang hidup, hidup yang tidak mewarisi kehidupan dari yang hidup, dan kebaikan-Mu untukku di setiap waktu tidak pernah putus walau sekerdip mata pun, Engkau tidak pernah menurunkan untukku azab-azab pembalasan, dan tidak pernah merubah detik-detik penjagaan untukku.

Andai aku tak pernah menyebut kebaikan- kebaikan-Mu selain ampunan-Mu, terkabulnya do'aku tatkala aku mengangkat kepala dengan memuji-Mu, dan di dalam pembagian rezeki yang Engkau takdirkan, maka segala puji hanyalah milik-Mu sebanyak bilangan cakupan pengetahuan-Mu, sejumlah cakupan kekuasaan-Mu, dan seluas rahmat-Mu. Ya Allah, sempurnakan kebaikan-Mu untuk umurku yang masih tersisa, sebagaimana kebaikan-Mu untuk untuk umurku yang telah lewat. Karena sesungguhnya aku bertawasul kepada-Mu dengan mengesakan dan memuji kepada-Mu, menyanjung dan bertahlil kepada-Mu,

bertakbir dan mengagungkan-Mu, dan dengan cahaya dan welas kasih-Mu, kasih sayanng dan ketinggian-Mu, keindahan dan keagungan-Mu, keelokan dan kerajaan-Mu, dengan kuasa-Mu dan dengan Muhammad beserta keluarganya yang suci, janganlah mencegah pemberian dan anugerah-anugerah-Mu untukku.

Sungguh banyaknya pemberian-Mu tidak akan pernah tercegah oleh kekikiran orang-orang kikir, kemurahan-Mu tidak akan pernah terpengaruh oleh kurangnya syukur hamba terhadap nikmat-Mu, dan pemberian-Mu yang melimpah juga tidak akan pernah menghancurkan gudang-gudang pemberian- Mu. Engkau tidak takut dengan kemiskinan sehingga Engkau mencegah pemberian, dan tidak pula takut akan kekurangan sehingga Engkau mengurangi anugerah-Mu.

Ya Allah, anugerahkan padaku hati yang khusyu', keyakinan yang benar, lisan yang selalu berzikir, dan jangan terangkan diriku dalam menghadapi makar-Mu, jangan Engkau singkap rahasia keburukanku, jangan lupakan aku untuk selalu mengingat-Mu, jangan jauhkan daku dari sisi-Mu, jangan putuskan aku dari rahmat-Mu, jangan putuskan harapanku pada kasih sayang-Mu. Jadikanlah Engkau penenang dalam semua ketakutanku, jagalah aku dari setiap kehancuran, dan selamatkan aku dari semua petaka, karena sesungguhnya Engkau tidak pernah melanggar janji.

Ya Allah, angkatlah aku dan jangan turunkan derajatku, tambahkanlah kebaikan untukku dan jangan berkurang, kasihanilah dan jangan siksa daku, tolonglah dan jangan hinakan daku, unggulkanlah di atas yang lain dan jangan kalahkan aku. Sampaikan shalawat untuk Muhammad dan keluarganya yang baik dan suci, dan tambahkanlah padanya salam sejahtera sebanyak-banyaknya. [2] 


Catatan Kaki:

[1] Qs. Ali Imran: 26-27.
[2] Bihar al-Anwar jilid 95 hal. 240, dan Minhaj ad-Da' awat. Terdapat sedikit perbedaan redaksi.

(Dokumentasi/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Shahifah Mahdiah - BAB IX: Istikharah


Istikharah Pertama

Sayyid Ali Ibn Thawus berkata :
Salah satu doa yang kuperoleh dari Rasulullah Saw dan para Imam Maksum as tentang istikharah, adalah doa yang di dalamnya terdapat inayah dan perhatian mereka as. Dalam doa tersebut, terlantun shalawat dan kemulian. Sehingga kudapati istikharah ini menjadi rahasia Tuhan yang diajarkan kepada Rasulullah Saw pada malam mi'raj, sebagai rahasia paling penting. Doa istikharah adalah perintah terakhir dari Maulana Imam Mahdi af. Inilah dalil yang memadai bagi para uraf a. [1]

Dalam sebagian buku-buku klasik, disebutkan bahwa doa istikharah juga dinisbahkan kepada Imam Mahdi as. Adapun caranya sebagai berikut: Membaca permulaan surah al-Fatihah sampai Ihdina as-Shirat al-Mustaqim, setelah itu kirimkanlah shalawat sebanyak tiga kali, lalu ucapkanlah sebanyak tiga kali ya man ya'lam ihdi man la ya'lam (wahai yang mengetahui, bimbinglah bagi yang tidak mengetahui). Kemudian ambillah tasbih dan hitunglah satu per satu, apabila bilangannya ganjil, hal itu menandakan baik. Apabila genap berarti kurang baik, jangan dikerjakan. Bila hendak beristikharah suatu kebutuhan baik atau sebaliknya, setelah istikharah di atas, beristikharahlah yang lain dengan niat meninggalkan pekerjaan yang dimaksudkan. Hasilnya, bila sesuatu tersebut asalnya baik, maka pada istikharah kedua yang dilakukan dengan niat meninggalkannya juga ternyata negatif (yakni yang muncul adalah bilangan genap). Maka hal ini menunjukan bahwa pekerjaan tersebut baik. Apabila dalam niat meninggalkannya juga diketahui bahwa mengerjakan atau meninggalkannya sama saja. Dari satu sisi, bila istikharah untuk sesuatu yang pada asalnya adalah buruk, dan istikharah untuk meninggalkan sesuatu yang baik, sesuatu itu harus ditinggalkan dan dipertimbangkan kembali secara sungguh-sungguh. Tapi, jika mengerjakan atau meninggalkan keduanya buruk, maka melakukannya pun buruk. Hal ini tidak seperti istikharah sebelumnya.


Istikharah Kedua

Faqih alim, penulis buku Jawahir al-Kalam, dalam buku ini menulis: "Terdapat istikharah lainnya, yang oleh para ulama zaman kami digunakan. Istikharah ini juga dinisbahkan kepada Imam Zaman as." Adapun caranya sebagai berikut:
Setelah ayat dan doa dibaca, ambillah tasbih dan hitunglah delapan per delapan, bila hanya satu biji yang tertinggal, berarti ada sedikit kebaikan didalamnya. Apabila dua biji yang tertinggal, berarti melakukannya adalah buruk Bila tiga biji, berarti pilihannya tergantung kepada orang yang melakukan istikharah, karena melakukan atau meninggalkannya sama saja. Apabila tiga biji yang tertinggal, sebagian berpendapat terdapat kesulitan dalam melakukannya, sebagian lagi meyakini buruknya sesuatu tersebut ketika dilakukan. Apabila yang tertinggal adalah enam biji, maka kebaikan sempurna terdapat di dalamnya, dan harus dikerjakan secepatnya. Jika yang tertinggal sebanyak tujuh biji, maka hasilnya sama dengan lima yang tertinggal, hal ini menandakan di dalamnyaterdapat dua pilihan. Apabila tersisa delapan, akhir sesuatu yang diistikhrahkan adalah buruk, terdapat empat larangan di dalamnya. [2]


Catatan Kaki:

[1] Path al-Abwab hal.192.
[2] al-Baqiyat as-Shalihat (khasiyah buku Mafatih al-Jinan) hal. 411.

(Dokumentasi/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Shahifah Mahdiah - BAB VIII: Menyampaikan Permohonan Tertulis Kepada Imam Zaman



Menyampaikan permohonan melalui surat, merupakan salah satu cara bertawassul dan memohon bantuan yang mustajab. Karena, sebagaimana dalam riwayat dijelaskan bahwa Imam Mahdi as. sangat mencintai dan menyayangi para pecintanya. Periwayat doa ini, seringkali menulis surat kepada Imam as. dan mendapatkan hasil yang luar biasa.


Tata Cara Menulis Surat Kepada Imam Zaman

Letakkanlah permohonan yang Anda tulis di atas kertas pada salah satu makam Imam Maksum as.

Cara lainnya dengan menutup dan memberi tanda surat tersebut kemudian bungkuslah (lumuri) dengan tanah yang suci dan letakkanlah surat di dalamnya. Selanjutnya buanglah ke dalam sumur, insya Allah surat tersebut akan sampai ke tangan Imam as. sendiri yang akan memenuhi permohonan Anda.

Adapun doa yang ditulis bersaman dengan permohonan tersebut sebagai berikut:

Dengan asma Allah Yang Malta Pengasih lagi Maha Penyayang Wahai junjunganku -shalawat Allah bagimu- kutulis surat padamu dengan permohonan, untuk berlindung pada Tuhan, kuadukan musibah yang tidak mampu kutanggung, yang telah menguasai hati dan menyiksa pikiran, akalku telah buntu, perasaanku atas karunia Allah telah berubah.

Aku sendirian menghadapi masalah ini, sahabat terdekat telah menjauh, aku lemah menghadapi kesulitan ini, kesabaranku menghilang, maka segera kuadukan kepadamu, dan aku serahkan seluruhnya kepada Allah melaluimu sebagai menolongku, sebab kutahu kedudukanmu di sisi Allah, Tuhan segenap alam, pemelihara dan pemilik segala urusan.

Aku percaya kepadamu, engkau akan mnyegerakan syafa'at Allah bagiku, aku yakin Allah akan menjawab permohonanku melaluimu. Engkau, wahai junjunganku, aku tahu, engkau seperti sangkaanku, engkau tidak akan membiarkanku putus asa dalam urusanku, (pada bagian ini, setiap permohonan supaya sampaikan) yang tiada day a menanggungnya, yang menghilangkan kesabaran, walau aku tahu, aku layak untuk menanggungnya disebabkan keburukan perilakuku, dan segala kekurangan dalam melaksanakan kewajibanku pada Tuhan.

Tolonglah aku dalam keputusas aan, wahai junjunganku, sampaikanlah urusanku pada Allah, sebelum kesulitan yang lain menghampiri, dan hinaan para musuh, karena hanya melalui perantaraanmu, karunia akan dianugerahkan kepadaku.

Mohonkanlah kepada Allah pertolongan bagiku, kemenangan yang dekat, yang di dalamnya segala pengharapan tercapai, serta kebaikan awal dan akhir urusan, keamanan dari rasa takut dalam segala hal. Dialah yang maha perkasa, yang melakukan apa yang la kehendaki, Dia yang mencukupiku, pemelihara diri dan urusanku di duni a dan akhir at.

Setelah surat siap, pergilah menuju aliran sungai atau sumur, kemudian pilihlahlah nama salah seorang dari empat wakil khusus Imam Zaman as. yaitu, Utsman bin Said, (putranya) Muhammad bin Utsman, Husain bin Ruh Nubakhti, dan Ali bin Muhammad Samari ra.(sebab mereka adalah perantara menuju Imam as.) lalu ucapkanlah:

Ya Fulan bin fulan salam untukmu, aku bersaksi bahwa wafatmu di jalan Allah, engkau mendapat karunia di sisi Tuhan, aku memanggilmu, inilah (surat) permohonanku kepada Imam Zaman as, serahkanlah kepadanya, sebab engkau adalah penerima amanat dan yang dipercaya olehnya.

Kemudian lemparkanlah ke aliran sungai atau ke dalam sumur, insya Allah keinginan anda akan terkabul. [1]

Allamah Majlisi menambahkan, bahwa hati hendaklah yakin ketika kita menyerahkan surat kepada Imam as. bahwa permohonan tersebut akan dipenuhi. Karena dengan kehendak Allah, setiap surat yang sampai kepada Imam as. akan terkabul. [2]

Muhaddits An-Nuri ra. berkata: "Dari riwayat ini kita ketahui, bahwa empat orang mulia ini, yang pada masa ghaibah sughra (keghaiban singkat) menjadi wakil dan perantara antara Imam dan syi'ahnya. Melalui mereka, setiap kebutuhan dan surat disampaikan, merekalah juga yang menyampaikan setiap jawaban dan surat Imam kepada para sahabatnya (pengikutnya). Demikianlah seterusnya, sampai masa ghaibah kubra (keghaiban panjang) mereka tetap menjadi perantara antara Imam as. dan para syi'ahnya.

Riwayat ini juga menjelaskan, bahwa berkah kebaikan, kemurahan, kemuliaan, keutamaan dan karunia Imam Zaman as. mencakupi segenap penjuru bumi untuk setiap kesulitan, kesusahan, kecemasan, dan kebimbangan tanpa ilmu.

Pintu Ilahi ini terbuka untuk semua, petunjuk dan pertolongan ini senantiasa ada. Tetapi, dengan syarat kejujuran, situasi dan kondisi darurat hingga tiada lagi pilihan, yang didorong keyakinan niat dan ketulusan tanpa keraguan sedikitpun.

Ketika seseorang menyampaikan permohonan kepada Imam karena mengetahui bahwa Imam akan mengatasi kesulitannya. Maka dengan izin Tuhan, Imam as. akan memenuhi keperluannya. Apabila ia sakit, kepadanya akan dikenakan pakaian kesembuhan. Sebagaimana berbagai kejadian yang sudah dinukil.

Walhasil, yang dimaksud di sini, adalah bahwa Imam Mahdi as. hadir di tengah hamba-hamba Allah, di tengah para syi'ahnya dan orang-orang yang berkhidmat di bawah pemerintahannya. Ia mengetahui segala rahasia dan hal-hal yang tersembunyi. [3]


Catatan Kaki:

[1] Al-Misbah hal. 531, Minhaj al-Arifin hal. 448.
[2] Bihar al-Anwar jilid 30 hal.94.
[3] Najm ats-Tsaqib hal. 790.

(Dokumentasi/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Shahifah Mahdiah - BAB VII: Tawassul Kepada Imam Zaman



Doa Tawasul Doa Dua Belas Imam Khajeh Nashir

Doa ini dinukil oleh Sayyid Ali bin Thawus ra. dalam buku Mahj ad-Da' awat; [1]

Dengan asma Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Ya Allah curahkanlah shalawat dan salam serta tambahkan dan berkatilah atas nabi yang ummi dari golongan Arab, bani Hasyim, dari kabilah Quraisy al-Makki, al-Madani, al-Abthahi, at-Tahami, junjungan yang bermuka indah, lentera penerang, bintang yang benderang, pemilik wibawa dan ketenangan, yang dimakamkan di Madinah, hamba yang terpilih, utusan yang berkelakuan baik, yang terpilih pemilik keagungan, yang terpuji, kekasih Tuhan seluruh alam, penghulu para Rasul, penghujung para Nabi pemberi syafa'at orang-orang yang berdosa, rahmat bagi seluruh alam, Abu al-Qasim, Muhammad shalallahu 'alaihi wa alih.

Shalawat dan salam atasmu, wahai Aba al-Qasim, wahai Rasulullah, wahai Imam pembawa rahmat, wahai pemberi syafa'at ummatnya, wahai hujjah Tuhan atas mahluk-Nya, wahai tuan dan junjungan, kami memohon syafa'at dan bertawassul melaluimu kepada Allah, kami sampaikan permohonan di dunia dan akhirat, wahai yang dekat di sisi Allah, berilah kami syafa'at di sisi Allah.

Ya Allah curahkanlah shalawat dan salam, serta rahmat yang berlimpah, atas junjungan yang suci dan Imam yang memperoleh kemenangan, yang memiliki keberanian bak singa, Abu Syubair yang mulia, pembagi surga dan neraka, yang bersih dari syirik, paling tegar dan berani, yang mulia, paling mengetahui dan penolong orang-orang lemah, wali agama, pemimpin dan junjungan yang dicintai, imam penerima wasiat.

Pemimpin yang ditunjuk melalui nash yang jelas, yang ikhlas dan suci, yang dimakamkan di kota Najaf singa dari keturunan yang tak terkalahkan, manifestasi keagungan, membeda agama- agama, gemintang yang kemilau, singa yang mengambil hak dari orang-orang kafir, titik pusat segala tujuan, singa Allah yang senantiasa menang, pemenang dari segala kemenangan, kebutuhan seluruh yang membutuhkan, pemilik keutamaan dan kebanggaan, imam segenap timur dan barat, junjungan kami dan junjungan seluruh mahluk, al -Imam abu Hasan dan Husain, Amirul Mukminin, AH bin Abi Thalib as. yang Allah -pun bershalawat padanya.

Shalawat dan salam atasmu, wahai Abu Al-Hasan, wahai Amirul Mukmin, ya AH bin Abi Thalib, wahai saudara Rasul, wahai suami al-Batul, wahai Abu al-Hasan dan al- Husain, wahai imam pembawa rahmat, wahai pemberi syafa'at ummatnya, wahai hujjah Tuhan atas mahluk -Ny a, wahai tuan dan junjungan, kami menghadap, memohon syafa'at dan bertawassul melaluimu kepada Allah, kami sampaikan permohonan di dunia dan akhirat, wahai yang dekat di sisi Allah, berilah kami syafa'at di s isi Allah

Ya Allah curahkanlah shalawat dan salam, serta rahmat yang berlimpah, atas junjungan yang mulia, yang terjaga dari dosa dan terzalimi, yang mulia dan penyayang, penanggung nestapa dan kesedihan panjang dalam waktu yang singkat, yang rela (dengan hukum-Mu) dan pemurah, yang suci dengan tahtanya yang tinggi tak dikenal, yang kuburannya tersembunyi, yang dikubur sembunyi- sembunyi, yang haknya diambil secara terang -terangan, penghulu para wanita, bidadari yang lekat di hati manusia, ibunda para pemimpin dan Imam terpilih, putri sebaik-baik nabi, yang suci dan tersucikan, yang terputus dari hal -hal keduniawian, Fathimah az-Zahra, salam sejahtera padanya.

Shalawat dan salam atasmu dan keturunanmu, wahai Fathimah az-Zahra, wahai putri Muhammad Rasulullah, wahai al-Batul, wahai cahaya mata Rasul, wahai belahan hati Nabi, ibunda al-Hasan dan al-Husain. Wahai hu]]ah Tuhan atas mahluk-Nya, wahai tuan dan junjungan kami menghadap, memohon syafa'at dan bertawassul melaluimu kepada Allah, kami sampaikan permohonan kami di dunia dan akhirat, wahai yang dekat di sisi Allah, berilah kami syafa'at di sisi Allah.

Ya Allah curahkanlah shalawat dan salam, serta rahmat yang berlimpah, atas junjungan kami Imam Hasan as, imam yang senantiasa diharapkan, buah hati Rasul, putra Amirul Mukminin, bendera petunjuk, alim nan tinggi, pemilik hitungan yang melingkupi, pemiliki keutamaan yang lengkap, dan kemuliaan yang tinggi, pemberi syafa'at putra pemberi syafa'at, yang syahid oleh racun, yang dikubur di pemakaman Baqi', yang alim atas yang wajib dan sunnah agama, dermawan dan berahlak mulia, yang menghilangkan kesusahan dan kesulitan, yang jelas dan tersembunyi, yang kebaikannya tak dapat diungkapkan, imam atas kebenaran, Abu Muhammad al- Hasan as. (Salawat dan salam Allah tercurah padanya)

Shalawat dan salam atasmu, wahai Abu Muhammad, ya Hasan bin AH, wahai yang terpilih, wahai putra Rasulullah, wahai putra Amirul Mukminin, Wahai putra Fathimah az- Zahra, wahai hujjah Allah atas mahluk-Nya, wahai penghulu pemuda ahli surga, wahai tuan dan junjungan kami, kami menghadap, memohon syafa'at dan bertawassul melaluimu kepada Allah, kami sampaikan permohonan kami di dunia dan akhirat, wahai yang dekat di sisi Allah, berilah kami syafa'at di sisi Allah.

Ya Allah curahkanlah shalawat dan salam, serta rahmat yang berlimpah, atas penghulu orang-orang zuhud, imam para abid, yang senantiasa rukuk dan sujud, yang syahid oleh orang-orang kafir, hiasan mimbar -mimbar dan masjid, pemilik kesulitan, kesedihan dan cobaan, yang dikubur di tanah Karbala, buah hati Rasulullah segenap alam, cahaya dua mata, junjunganku dan junjungan segenap ciptaan, imam atas kebenaran, Abu Abdillah al-Husain as. (Salawat dan salam Allah tercurah padanya)

Shalawat dan salam atasmu, wahai Abu Abdillah, wahai Husain bin AH, wahai as-Syahid, putra Rasulullah, wahai putra Amirul Mukmininin, wahai putra Fathimah az- Zahra, wahai penghulu pemuda ahli surga, wahai hujjah Allah atas hambanya, wahai tuan dan junjungan kami, kami menghadap, memohon syafa'at dan bertawassul melaluimu kepada Allah, kami sampaikan permohonan kami di dunia dan akhirat, wahai yang dekat di sisi Allah, berilah kami syafa'at di sisi Allah.

Ya Allah curahkanlah shalawat dan salam, serta rahmat yang berlimpah, atas ayah dari para imam, lentera ummat, yang menghilangkan derita dan kesedihan, yang menghidupkan sunnah, yang agung pemilik kewibawaan, pemilik tahta yang tinggi, yang lekat dengan cobaan dan tangisan, yang dikubur di bumi yang suci, yang terhind ar dari segala aib, mujahid yang paling mulia, paling sempurna rasa syukur dan memuji Tuhan, mentari para pemohon ampunan, rembulan mereka yang bertahajjud, imam atas kebenaran, Zaenal Abidin, Abi Muhammad AH bin al-Husain as. (Salawat dan salam Allah tercurah padanya)

Shalawat dan salam atasmu, wahai Abu Muhammad, ya Ali bin Husain, wahai Zaenal Abidin, wahai as-Sajjad, wahai putra Rasulullah, wahai putra Amirul Mukminin, wahai hujjah Allah atas hamba-Nya. wahai tuan dan junjungan kami, kami menghadap, memohon syafa'at dan bertawassul melaluimu kepada Allah, kami sampaikan permohonan kami di dunia dan akhirat, wahai yang dekat di sisi Allah, berilah kami syafa 'at di sisi Allah.

Ya Allah curahkanlah shalawat dan salam, serta rahmat yang berlimpah, atas rembulan segenap rembulan, cahaya segenap cahaya, pemimpin seluruh yang berahlak mulia, penghulu orang-orang baik, yang suci dan mensucikan diri, rembulan empat betas malam, yang digelari dengan al-Baqir, pemilik wibawa, pemimpin yang dim, yang dikubur di antara kakek dan ayahnya, pemilik ilmu yang diakui pengikut dan musuh, imam atas kebenaran yang abadi, Abu Ja'far Muhammad bin AH as. (Salawat dan salam Allah tercurah padanya).

Shalawat dan salam atasmu, wahai Abu Ja'far, ya Muhammad bin AH, wahai al-Baqir, wahai putra Rasulullah, wahai putra Amirul Mukminin, wahai hujjah Allah atas hamba-Nya, wahai tuan dan junjungan, kami menghadap, memohon syafa'at dan bertawassul melaluimu kepada Allah, kami sampaikan permohonan di dunia dan akhirat, wahai yang dekat di sisi Allah, berilah kami syafa'at di sisi Allah.

Ya Allah curahkanlah shalawat dan salam, serta rahmat yang berlimpah, atas penghulu para orang-orang jujur, pemilik ilmu yang terpercaya, dermawan dan pemurah, pemberi hidayah kepada jalan kebenaran, yang menyucikan pengikutnya dart minuman haram, yang memberi peringatan musuhnya atas api neraka, pemilik kemuliaan yang tinggi dan hitungan yang menyelamatkan, pemilik keutamaan yang sempurna, pemberi syafaat putra pemberi syafa'at, yang dikubur di tanah baqi', yang tersucikan dan tegar, imam pemiliki keagungan, Abu Abdillah bin Muhammad as. (Salawat dan salam Allah tercurah padanya). Shalawat dan salam atasmu, ya Abu Abdillah, ya Ja'far bin Muhammad, wahai as-Shadiq, wahai putra Rasulullah, wahai putra Amirul Mukminin, wahai hujjah Allah atas hamba-Nya. wahai tuan dan junjungan, kami menghadap, memohon syafa'at dan bertawassul melaluimu kepada Allah, kami sampaikan permohonan kami di dunia dan akhirat, wahai yang dekat di sisi Allah, berilah kami syafa'at di sisi Allah.

Ya Allah curahkanlah shalawat dan salam, serta rahmat yang berlimpah, atas junjungan yang mulia, imam yang dermawan, yang senama dengan Musa al-Kalim as, penyabar yang kemarahannya luluh, pemimpin pasukan (syi'ahnya), yang dikubur di pekuburan suku Quraisy, pemiliki kemuliaan gemilang dan keagungan nan terang, pemilik dahi nan suci, imam kebenaran, Abu Ibrahim Musa bin Ja'far as.

Shalawat dan salam atasmu, wahai Abu Ibrahim, wahai Musa bin Ja'far, wahai al-Kazhim, wahai hamba Allah yang shaleh, wahai putra Rasulullah, wahai putra Amirul Mukminin, wahai hujjah Allah atas hamba-Nya, wahai tuan dan junjungan, kami menghadap, memohon syafa'at dan bertawassul melaluimu kepada Allah, kami sampaikan permohonan kami di dunia dan akhirat, wahai yang dekat di sisi Allah, berilah kami syafa'ati di sisi Allah. Ya Allah curahkanlah shalawat dan salam, serta rahmat yang berlimpah, atas penghulu para Maksum, imam yang terzalimi, syahid yang diracun, yang asing penuh duka, terbunuh dan terampas haknya, yang mengetahui atas segala yang tersembunyi, rembulan seluruh bintang, mentari seluruh matahari, sahabat seluruh hati, yang dikubur di tanah thus, yang ridha dan diridhai, yang senantiasa diharapkan dan dipilih, imam atas kebenaran, Abu al -Hasan AH bin Musa ari-Ridha as. (Salawat dan salam Allah tercurah padanya).

Shalawat dan salam atasmu, wahai Abu al -Hasan, ya Ali bin Musa ar-Ridha, wahai putra Rasulullah, wahai putra Amirul Mukminin, wahai hu]]ah Allah atas hamba-Nya, wahai tuan dan junjungan, kami menghadap, memohon syafa'at dan bertawassul melaluimu kepada Allah, kami sampaikan permohonan di dunia dan akhirat, wahai yang dekat di sisi Allah, berilah kami syafa'ati di sisi All ah.

Ya Allah curahkanlah shalawat dan salam, serta rahmat yang berlimpah, atas junjungan yang adil dan penuh pengetahuan, yang beramal dengan sempurna, yang mulia dan pengasih, dermawan dari segala yang dermawan, yang mengetahui seluruh rahasia awal dan akhir dunia, pemberi hidayah dari setiap kaum, tempat bernaung pengikutnya di padang mahsyar, pembimbing umat dijalan Tuhan, yang di kubur di kota Baqdad, penghulu orang-orang Arab, imam seluruh keturunan nabi Muhammad, cahaya Nabi Muhammad, yang digelari dengan at-Taqi (penuh taqwa), imam atas kebenaran, Abu Ja'far Muhammad bin Ali as.

Shalawat dan salam atasmu, wahai Abu Ja'far, wahai Muhammad bin Ali, wahai Taqi al-Jawad, wahai putra Rasulullah, wahai putra Amirul Mukminin, wahai Hujjah Allah atas hamba-Nya, wahai tuan dan junjungan, kami menghadap, memohon syafa'at dan bertawassul melaluimu kepada Allah, kami sampaikan permohonan kami di dunia dan akhirat, wahai yang dekat di sisi Allah, berilah kami syafa'at di sisi Allah.

Ya Allah curahkanlah shalawat dan salam, serta rahmat yang berlimpah, atas dua imam yang agung, junjungan tempat berlindung, yang mulia dan sempurna, pengasih dan adil, alim dan mengamalkan ilmunya, yang bertaqwa dan suci, cahaya yang berkilau, mentari dan rembulan, bint ang yang membawa kebahagiaan, pewaris Masy'ar dan Mina, pemilik Makkah dan Madinah, goa ketaqwaan, penolong umat, rembulan penerang kegelapan, pegunungan akal dan kecerdasan, bendera hidayah, yang dikubur membawa kebahagian bagi yang melihatnya, yang menghilangkan derita dan bencana, dermawan dan pemilik ahlak yang sempurna, (dua) Imam pembawa kebenaran, Abu Hasan Ali bin Muhammad an-Naqi dan Abu Muhammad al -Hasan as. (Salawat dan salam Allah tercurah padanya).

Shalawat dan salam atas kalian berdua, Wahai Abu Hasan dan Abu Muhammad, wahai Ali bin Muhammad dan wahai Hasan bin Ali, wahai an-Naqi dan Hadi, wahai az-Zaki al-Askari, wahai putra Rasulullah, wahai putra Amirul Mukminin, wahai Hujjah Allah atas hamba-Nya, wahai tuan dan junjungan, kami menghadap, memohon syafa'at dan bertawassul melaluimu kepada Allah, kami sampaikan permohonan di dunia dan akhirat, wahai yang dekat di sisi Allah, berilah kami syafa'at di sisi Allah.

Ya Allah curahkanlah shalawat dan salam, serta rahmat yang berlimpah, atas pemilik dakwah kenabian, dan kekuatan al-Haedariyah (Imam AH as), kemaksuman Fathimah, keluasan hati Imam Hasan, keberanian al- Husain, ibadah Imam AH Zaenal Abidin, penerus Imam Baqir, warisan Imam Ja'far, ilmu Imam Kazhim, hu]]ah Imam Ridha, kedermawanan Imam Taqi, kesucian Imam Naqi, kewibawaan Imam al-Askari, keghaiban Ilahi, yang berkuasa dengan kebenaran, yang menyeru kepada Allah, tanda-tanda Allah, pemelihara (agama) Allah, dan hu]]ah Allah, yang berjaya dengan perintah Allah, pembimbing dari yang diharamkan Allah, imam terhadap yang rahasian dan terang, penghilang duka dan kesulitan, dermawan dan berahlak sempurna, imam atas kebenaran, Abu al-Qasim Muhammad bin al -Hasan, shahib ashr dan Zaman, khalifah Tuhan dan Imam seluruh manusia da n jin. (Salawat dan salam Allah tercurah padanya).

Shalawat dan salam atasmu, wahai penerima wasiat al - Hasan, pelanjut (keimamahan) yang suci, wahai Imam Zaman kami, yang berkuasa al-Muntadhar al-Mahdi, sesungguhnya kami menghadapkan diri, memohon syafa'at dan bertawasul denganmu kepada Allah, kami sampaikan permohonan kami kepadamu di dunia dan akhirat, wahai tuan dan junjungan, kami bertawassul padamu, wahai yang dekat di sisi Allah, berilah kami syafa'at di sisi Allah.

Sampaikanlah permohonan kepada Allah setelah itu angkat tangan tinggi dan ucapkanlah;

Wahai tuanku, wahai junjunganku, melalui kalian aku menghadap Allah, kalianlah para Imamku dan modalku pada hari sulit, terjepit dan merana menghadap Allah, melalui kalian, aku berhubungan dengan Allah, melalui kecintaan dan kedekatan dengan kalian, kuharapkan keselamatan dari-Nya, maka jadilah harapanku di sisi Tuhan, wahai junjunganku, wahai para wali Allah, shalawat Allah atas kalian.

Ya Allah, mereka adalah aimmah kami, junjungan da n pemimpin kami, pembesar dan pemberi syafa'at, kami berlepas diri dari musuh-musuhnya di dunia dan akhirat.

Ya Allah, cintailah yang mencintai mereka, musuhilah yang memusuhi mereka, tolonglah yang menolong mereka, binasakanlah yang memerangi mereka, laknatlah yang menzalimi mereka, segerakanlah kemenangan mereka, binasakanlah musuh-musuh mereka dari golongan jin dan manusia, dari dunia sampai kiamat, wahai Tuhan semesta alam, kabulkanlah, amin ya rabbal' alamin.

Ya Allah, anugerahilah di dunia ini kesempatan menziarahi mereka dan syafa'at mereka di akhirat, kumpulkanlah kami bersama mereka (di akhirat) di bawah benderanya, jangan pernah pisahkan kami walau sekejap di dunia dan akhirat, dengan rahmat-Mu, wahai yang maha penyayang dari segala penyayang, ya arhama ar-rahimin. [2]


Doa Tawasul Kepada ImamZaman (1)

Dalam buku Qabs al-Mishbah, dinukil doa yang singkat untuk bertawasul kepada Shahib az-Zaman as. sebagai berikut: Ya Allah, Aku memohon kepada-Mu dengan hak wali-Mu dan hujjah-Mu Shahib az-Zaman, dengan melaluinya, Engkau menolongku dari semua urusanku, dengan melaluinya, Engkau cukupkan pengamananku dari gangguan dan kejahatan orang zalim, dan Engkau tolong aku dengannya, sungguh telah habis usahaku, dan telah Engkau tolong aku dari setiap kepedihan dan derita, serta kesulitan hutang dari keturunan seluruh keluarga dan saudara-saudaraku, dan siapa saja yang dengan aku menghadapnya (Imam as.), amina rabbal 'alamin. [3]

Dalam buku Jannat al-Khulud disebutkan: "Kemenangan atas musuh dalam perang dan selainnya, juga untuk menyelesaikan utang, bergantung pada tawassul kepada Imam Mahdi as. "Kemudian ia menukil doa tersebut. [4]


Doa Tawasul Lain Kepada Imam Zaman (2)

Diriwayatkan bahwa apabila seorang mukmin dicoba dengan salah satu ujian dunia dan akhirat, maka pergilah ke sahara dan bacalah doa ini sebayak tujuh puluh kali, niscaya Imam Zaman as. akan menolongnya.

Adapun doa tersebut antara lain:

Wahai, penunggang kuda Hijaz, bantulah aku! Wahai, Abu Shalih al-Mahdi, tolonglah aku! Wahai, Abu al-Qasim, tolonglah aku dan janganlah engkau menolak permohonanku, sebab aku lemah dan hina. [5]


Doa Tawasul Kepada Imam Zaman (3)

Dalam riwayat lainnya disebutkan bahwa barang siapa saja yang dilanda kesulitan dan musibah, bacalah doa ini sebanyak tujuh puluh kali.


Ya Allah, ya Muhammad, ya AH, ya Fathimah, ya Shahib az-Zaman, tolonglah aku dan jangan biarkan aku (dalam kesulitan).[6]


Doa Tawasul Kepada Imam Zaman (4)

Diriwayatkan dalam buku at-Tuhfat al-Radhawiyah, sampailah shalawat kepada Rasulullah saw. dan keluarganya yang suci sebanyak seratus kali, kemudian ucapkanlah sebanyak tujuh puluh kali:

Ya Allah, ya Muhammad, ya AH, ya fathimah, ya Hasan, ya Husain, ya Shahib az-Zaman, tolonglah aku, ya Shahib az-Zaman.

Selanjutnya kirimkanlah shalawat kepada Rasulullah saw, kemudian sampaikanlah permohonan.

Sayyid Allamah al-Walid berkata: "Doa ini sudah terbukti dapat menghilangkan kesulitan" [7]


Catatan Kaki:

[1] Menurut salah satu riwayat, doa ini diajarkan Imam Zaman as. kepada Khajeh Nasruddin Thusi ra. di alam mitsal. Kejadian ini dinukil dalam buku Shahifah al-mahdiyah.
[2] Mdhj ad-Da'awat hal. 425.
[3] Najm ats-Tsaqib hal.731.
[4] Jannat al-Khulud, hal.40.
[5] Muntakhab al-Khutum hal.196.
[6] Minhaj al-Arifin hal.483.
[7] At-Tuhfah ar-Radhawiyah, hal.150.

(Dokumentasi/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

Shahifah Mahdiah - BAB VI: Do'a - do'a Yang Bisa Dibaca Setiap Saat


Doa 'Ahd 

Imam Shadiq as. bersabda: Barang siapa membaca doa ini selama empat puluh hari karena Allah SWT, maka ia termasuk pengikut Qaim (Imam Mahdi as.) kami. Apabila ia meninggal sebelum al -Mahdi muncul, pada hari kemunculan Imam as, Allah SWT. akan membangkitkannya dari kubur dan memberikan pahala setiap kata seribu kebaikan serta menghapus seribu dosa dari catatan amalnya. [1]

Ya Allah, Tuhan cahaya nan agung, Tuhan pemilik tahta nan tinggi, Tuhan lautan yang tak bertepi dan yang menurunkan Taurat, Injil dan Zabur, Tuhan bayangan dan terang serta yang menurunkan al-Qur'an nan agung, Tuhan para Malaikat yang senantiasa mendekatkan diri, Tuhan para Nabi dan Rasul. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu dengan dzat-Mu yang maha mulia dan terangnya wajah-Mu yang menerangi serta kekuasaanmu yang tak bermula, wahai yang maha hidup dan kokoh, aku memohon kepada-Mu dengan asma-Mu yang menjadikan langit dan bumi terang benderang, dan dengan asma-Mu yang menjadikan baik orang-orang terdahulu dan yang akan datang.

Wahai yang hidup sebelum segala sesuatu hidup, dan hidup sebelum ada kehidupan (mahluk), wahai yang menghidupkan yang mati dan mematikan yang hidup, wahai yang hidup yang tiada Tuhan selain-Mu.

Ya Allah, sampaikanlah kepada junjungan kami, Imam pembawa petunjuk al-Mahdi as. yang memerintah dengan perintah-Mu, shalawat Allah SWT. tercurah atasnya serta para datuknya yang suci, dari seluruh kaum mukmin di timur dan barat, di padang dan pegunungan, di daratan dan lautan, dan dariku serta orang tuaku, limpahan shalawat, hiasan Arsy-Mu dan sebanyak jumlah kalimat-Mu, dan yang tercakup oleh ilmu- Mu, dan tertulis dalam buku-Mu.

Ya Allah, kuikrarkan kembali untuknya pada permulaan hariku dan selama hidupku, baiat, kesetiaan dan sumpah, yang tak akan aku lepas dan kuhilangkan selamanya.

Ya Allah, jadikanlah aku penolong dan pendukungnya dan dari golongan yang bergegas menuju dan memenuhi kebutuhannya, dari golongan yang menaati perintahnya, dari golongan para pembelanya, dari golongan yang paling pertama memenuhi keinginannya, dan dari golongan yang mati di jalan- Mu dalam pangakuannya.

Ya Allah ! (aku memohon kepada-Mu) bila kematian (yang sudah Engkau tetapkan bagi seluruh hamba-Mu) menghalangiku darinya, bangkitkanlah aku beserta kafan dari kuburku, dengan pedang yang terhunus, juga siagakanlah aku memenuhi seruan menuju kepadanya, memenuhi seruan yang datang dari kota dan Sahara.

Ya Allah ! perlihatkanlah padaku, wajah yang indah dan agung, juga cahaya yang memikat itu, hiasilah penglihatanku dengan memandang padanya, segerakanlah kemunculannya, mudahkanlah kekuasaannya, mudahkanlah jalan menuju tujuannya, arahkanlah aku menuju jalannya, jadikanlah perintah-perintahnya ditaati, kuatkanlah dirinya.

Ya Allah I makmurkan kota-kota-Mu dengannya, hidupkanlah hamba-hamba-Mu dengannya. Sesungguhnya Engkau berfirman, dan maha benar firman-Mu" -sebelum kemunculannya- telah terjadi kerusakan di daratan dan lautan yang diakibatkan tangan-tangan manusia" [2] Maka, ya Allah, hadirkanlah wali-Mu, putra dari putri Nabi yang memiliki noma seperti rasul-Mu (Muhammad saw.),hingga tak tersisa kebatilan kecuali ia hancurkan, dan kebenaran ia tegakkan dan kokohkan, jadikanlah ia.

Ya Allah ! tempat pelindung kaum teraniaya, penolong bagi mereka yang tidak memiliki penolong selain-Mu, yang menghidupkan kembali perintah-perintah buku-Mu (al-Qur'an) yang terabaikan, meneguhkan kembali pertanda-pertanda agama-Mu yang terang, dan jalan-jalan kebaikan Nabi-Mu (shallahu 'alaihi wa alih). Ya Allah ! lindungilah ia dari para musuh-Mu. Ya Allah, bahagiakanlah Nabi-Mu, Muhammad saw. dengan melihatnya dan orang-orang memenuhi panggilannya, sayangilah orang-orang yang lahir pada saat keghaibannya. Ya Allah, hilangkanlah duka dari umat ini dengan kehadirannya, segerakanlah bagi kami kemunculannya, sebab mereka (musuh-musuh-Mu) menganggap kemunculannya masih lama, dan kami melihatnya dekat, dengan rahmat-Mu, wahai yang maha penyayang dari segala penyayang.

Setelah itu tepukkanlah tangan di atas paha kanan, dan ucapkanlah untuk setiap tepukannya;
Segeralah (muncul), segeralah (muncul) segeralah (muncul), wahai junjunganku, wahai shahib az-Zaman (al-Mahdi as.) [3]


Doa 'Ahd Yang Lain 

Jabir bin Yazid al-Ja'fi menuturkan bahwa Imam Muhammad al- Baqir as. bersabda:
Siapa saja yang membaca do'a ini sekali dalam sepanjang umurnya, ia akan tercatat dalam golongan hamba-Nya dan memiliki derajat yang tinggi dalam daftar (pengikut) Imam Mahdi as. dan pada saat al-Imam muncul, ia akan memanggil namanya dan nama orang tuanya, dan surat ini akan diberikan kepadanya dan bersabda: terimalah! ini adalah surat perjanjian yang ketika di dunia kamu ikrarkan, sebagaimama firman Allah SWT. yang mengisyaratkan hal tersebut; (kecuali yang mengadakan perjanjian di sisi Tuhan yang maha pemurah). [4]

Dalam keadaan selesai bersuci, bacalah doa ini:
Ya Allah, Tuhan segala sembahan, wahai yang satu, wahai yang tunggal, wahai yang paling akhir dari segala yang akhir, wahai yang maha perkasa dari segala yang perkasa, wahai yang maha tinggi dan maha besar, Engkaulah yang maha tinggi dari segalanya, Engkau melampaui segala yang tinggi. Wahai junjunganku, inilah ikrar setiaku dan Engkau maha menepati  janji, maka sampaikanlah ikrar setiaku ini, jawablah janjiku, karena aku beriman kepada-Mu.

Aku memohon kepada-Mu, dengan hijad Arab dan Ajam-Mu, dengan hijab syiria-Mu, dengan hijab Roma-Mu, dengan hijab India-Mu, tetapkanlah pertolongan utama-Mu dalam hidupku, sesungguhnya engkau tak dapat dipandang (dengan mata kasat), sedang Engkau maha melihat.

Aku mendekatkan diri pada-Mu dengan rasul-Mu pembawa peringatan. Dengan AH Amirul Mukminin as pembawa petunjuk, dengan Hasan as-Sayyid dan Husan as-Syahid, kedua cucu Nabi-Mu, dengan Fathimah al-Bathul, dengan AH bin Husain Zaenal Abidin as. dzi tsafanat (kulit yang keras karena sujud), dengan Muhammad bin AH pembelah ilmu-Mu, dengan Ja'far bin Muhammad as-Shadiq, yang membenarkan mitsaq dan mi'ad-Mu, dengan Musa bin Ja'far al-Hashur, yang menepati janji-Mu, dengan AH bin Musa ar-Ridha, yang rela atas hukum- hukum-Mu, dengan Muhammad bin AH, yang alim atas keutamaan-keutamaan-Mu dan disenangi di tengah kaum mukmin, dengan AH bin Muhammad al-Amin, yang senantiasa dalam hidayah dan pemberi hidayah, dengan al-Hasan yang suci khazanah para wasi-Mu, aku mendekatkan diri pada-Mu.

Aku mendekatkan diri pada-Mu dengan (perantaraan) Imam Qaim yang adil dan dinantikan, al-Mahdi as.

Imam kami dan putra Imam kami (shalawat Allah bagi mereka).

Wahai yang maha agung, pemilik tunggal keagungan, lalu mengampuni dan menyayangi, wahai yang maha kuasa dan mencipta dengan kelembutan, kuadukan kepada-Mu kelemahanku, dan ketakmampuan ilmuku mengetahui dan mentauhidkan-Mu, aku menghadap kepada-Mu dengan asma suci-Mu, dengan keesaan agung-Mu, yang tiada mengetahuinya tanpa mengikuti petunjuk- Mu.

Aku beriman kepada hijab keagungan-Mu, kepada kesempurnaan kalimat-Mu yang maha tinggi, yang darinya dunia Engkau cipta, dan Engkau masukkan surga orang-orang yang Engkau cintai.

Aku beriman kepada para pendahulu (yang masuk Islam) dan orang-orang jujur, pemilik kebahagiaan dari kaum beriman, dan (bahwa ada) orang-orang yang mencampur-adukan amal shaleh dengan keburukan, janganlah Engkau jadikan waliku selain mereka, jangan pisahkan kami pada hari (perhitungan) ketika Engkau dahulukan ridha-Mu.

Aku beriman kepada rahasia dan apa yang mereka ungkap, serta akhir amal mereka, sesungguhnya amal mereka akan habis bila Engkau kehendaki, wahai yang perhatian dan pengakuanku Engkau anugerahkan, bebaskanlah aku dari ragu dan kebutaan (hati), aku ridha menjadikan-Mu Tuhanku dan orang-orang pilihan(Mu) sebagai hu]]ah-hu]]ahku, orang-orang yang terlindung, sebagai para nabiku, Rasul-rasul-Mu adalah para penunjuk jalanku, orang-orang yang bertakwa sebagai pemimpin-pemimpinku yang memenuhi seruan-Mu dan menaati-Mu. [5]


Doa Pada Masa Keghaiban

Sayyid Radhi ad-Din Ali bin Thawus ra. dalam buku Jamal al-Usbu' berkata: "...Imam Ridha as. senantiasa memerintahkan berdo'a untuk Imam Zaman as. dengan perantaraan doa ini:
Ya Allah, lindungilah wall dan khalifah-Mu, hujjah-Mu atas makhluk-Mu, Lidah-Mu yang menjelaskan tentang-Mu atas izin-Mu, Penyampai hikmah-Mu sebagai mata-Mu yang yang memandang hamba-hamba-Mu, saksi-Mu atas ciptaan-ciptaan-Mu, para penunggang kuda di jalan-Mu, yang berlindung pada-Mu di sisi-Mu, jagalah ia dalam lindungan-Mu dari segala yang telah Engkau ciptakan, Engkau adakan dan beri bentuk.

Peliharalah ia dalam perlindungan -Mu yang kokoh, dari depan dan belakang, dari kanan dan kiri, dari atas dan bawah. Juga peliharalah didalamnya, rasul-Mu dan ayah-ayahnya, para imam dan tiang-tiang agama-Mu. Tempatkanlah ia dalam ketenangan-Mu yang kokoh, di antara orang-orang yang senantiasa dekat dengan-Mu, dalam lindungan dan kekuasaan-Mu yang tak terkalahkan, amankanlah dalam pengamanan-Mu yang kuat, yang tidak akan pernah terabaikan mereka yang dalam perlindungan-Mu, naungilah dalam naungan- Mu yang tak tersentuh siapapun yang berniat jahat, kuatkanlah dengan pertolongan-Mu yang tak terkalahkan, kuatkanlah dengan pasukan-Mu yang selalu dalam kemenangan, kuatkanlah dengan dengan kekuatan-Mu, jangan pisahkan dengan para malaikat- Mu, cintailah yang mencintainya, musuhilah yang memusuhinya, pakaikanlah baju penjagaan-Mu yang kuat, kelilingilah ia dengan malaikat-Mu.

Ya Allah, anugerahilah ia sebaik-baiknya maqam penegak keadilan- Mu dari para pengikut nabi-nabi, jauhkanlah perpecahan, hilangkanlah penyebab perpecahan, musnahkanlah dengannya orang- orang zalim, perjelaslah dengannya keadilan, hiasilah bumi dengan keberadaannya yang panjang dengan kesempurnaan, kuatkanlah ia dengan pertolongan-Mu, hadirkanlah rasa takut ke dalam hati musuh- musuhnya, kuatkanlah para pengikutnya, hinakanlah musuh- musuhnya, binasakanlah mereka yang memeranginya.

Hancurkanlah mereka yang hendak membuat makar padanya, binasakanlah dengan kekuatannya seluruh pendukung-pendukung kekafiran, hancurkankah melalui perantaraannya, kepala-kepala kesesatan dan pendukung bid' ah, dan yang menghilangkan hukum- hukum Ilahi, serta para penyokong kezalimam.

Hinakanlah dengannya orang-orang sombong, musnahkanlah dengannya orang-orang kafir dan seluruh pengingkar-Mu, di timur dan barat, di daratan dan lautan, di dataran dan pegunungan, sampai binasa dan tak ada yang tersisa dari mereka. Ya Allah, sucikanlah tanah-Mu dari mereka, bersihkanlah hati hamba-hamba-Mu dari mereka, muliakanlah dengannya orang-orang beriman, hidupkanlah sunah-sunah nabi-Mu dengannya, ajarkanlah kembali melaluinya sunah-sunah nabi-Mu, hidupkanlah kembali melaluinya segala yang hilang dari agama-Mu, serta hikmah-Mu yang terganti hingga agama-Mu kembali suci, dan dengan kekuatannya, agama-Mu hidup secara hakiki, tanpa perubahan dan bid'ah, dan gelapnya kezalimam, Engkau sinari dengan cahaya keadilannya, engkau padamkan api kekufuran, dan Engkau perjelas kebenaran dengannya dasar-dasar keadilan yang pernah tersamarkan.

Sebab ia adalah hamba-Mu yang telah Engkau ikhlaskan untuk diri-Mu, dan Engkau pilih dari hamba-hamba-Mu, serta Engkau pilih untuk hamba-hamba-Mu, sebagai wakil-Mu di antara mereka, telah Engkau sucikan ia dari dosa dan Engkau jaga dari aib, telah Engkau sucikan ia dari segala kotoran.

Ya Allah, sungguh kami akan memberikan kesaksian pada hari kiamat, bahwa ia tak pernah berbuat dosa dan berbuat kemaksiatan, bahwa ia tidak pernah menghilangkan ketaatannya pada-Mu, tidak melanggar yang Engkau haramkan, dan tidak mengganti yang Engkau halalkan (menjadi haram), tidak merubah syariat-Mu, sesungguhnya ia pemberi petunjuk manusia dan penerima petunjuk yang suci, bertakwa, bersih, yang rela dengan-Mu dan suci.

Ya Allah, anugerahilah dirinya dan keluarga, anak-anak dan keturunannya, umat dan yang dibawah lindungannya, segala yang menggembirakan dirinya, anugerahilah segenap kekuasaan yang jauh dan dekat, yang kuat dan lemah, hingga hukumnya diterapkan pada seluruh hukum, dan kebenarannya mengalahkan segala bentuk kebatilan.

Ya Allah, arahkankanlah kami berjalan di atas jalan petunjuk dan syariat yang benar, yang menjadi tempat kembali seluruh yang berlebihan dan kekurangan, kuatkanlah kami untuk senantiasa menaatinya, dan tetapkanlah kami untuk menolongnya, karuniailah kami untuk mengikutinya, jadikanlah kami dalam pasukannya yang berjuang dengan perintahnya, dalam golongan orang-orang yang sabar bersamanya, yang hanya mengharapkan ridha-Mu, hingga Engkau kumpulkan kami pada hari kiamat, bersama para penolongnya, pendukungnya dan pengokoh kekuasaannya.

Ya Allah, bersihkanlah dari kami segala keraguan, syubhat, riya, dan mengejar kemasyhuran, hingga tak kuharapkan selain- Mu, dan Engkau masukkan aku ke dalam maqamnya, Engkau masukkan aku kedalam surga bersamanya.

Jagalah kami dari kelelahan, keenggangan dan kelemahan untuk menaatinya, jadikanlah kami dari golongan yang dengannya Engkau tolong untuk agama-Mu, yang Engkau muliakan dengannya penolong wali-Mu, jangan Engkau gantikan kami dengan yang lain, karena hal tersebut begitu mudah bagi-Mu, dan terasa berat bagi kami.

Ya Allah, rahmatilah penguasanya, dan para Imam dari keturunannya, penuhilah harapan mereka, panjangkanlah umur mereka, kuatkanlah pertolongan untuk mereka, sempurnakanlah urusan agama-Mu, yang Engkau limpahkan urusannya pada mereka, kokohkanlah kekuasaan mereka, jadikanlah kami pendukungnya atas mereka, dan penolong bagi agama-Mu, Karena mereka adalah perbendaharaan kalimat-kalimat-Mu dan pondasi-pondasi tauhid dan agama-Mu, wali-wali perintah- Mu, orang-orang yang bersih dari hamba-hamba-Mu, pilihan- Mu di antara ciptaan-Mu, kekasih-Mu dan keturunan para kekasih-Mu, dan pilihan keturunan rasul-Mu, wassalamu 'alaihim wa rahmatullahi wa barakatuh. [6]


Doa Makrifat Pada Masa Keghaiban 

Sayyid Ali bin Thawus dalam buku Jamal al-Usbu' berkata:
"Doa syarif ini, diriwayatkan melalui dua jalur dari Muhammad bin Himam, yang berkata:
Syaikh Abu Amr Amri ra. membacakan do'a ini dan memerintahkan untuk membacanya
" Ya Allah, kenalkanlah diri-Mu padaku, sebab jika tidak, takkan mampu kukenal diri-Mu dan rasul-Mu, ya Allah, kenalkanlah rasul-Mu, sebab jika tidak, takkan mampu kukenal hujjah-Mu, ya Allah, kenalkanlah hujjah-Mu, sebabjika tidak, aku akan tersesat dari agamaku.

Ya Allah, janganlah Engkau matikan aku sebagaimana matinya orang-orang jahiliyah, janganlah Engkau rubah hatiku setelah Engkau beri petunjuk. Ya Allah, sebagaimana telah Engkau beri aku petunjuk mengikuti wilayah mereka, yang Engkau wajibkan ketaatan pada mereka bagiku dari keturunan para wali-Mu setelah nabi-Mu as. hingga telah kujadikan Amirul mukminin, Ali bin Abi Thalib, Hasan dan Husain, Ali, Muhammad, Ja'far, Musa, Ali, Muhammad, Ali dan Hasan, dan al-Hujjah al-Qaim al-Mahdi (shalawat Allah atas mereka) sebagai wali-waliku.

Ya Allah, teguhkanlah aku dalam agama-Mu, gunakanlah aku dalam ketaatan-Mu, lembutkan hatiku untuk wali-Mu, ampunilah aku dari ujian-Mu atas hamba-hamba-Mu, teguhkanlah aku dalam menaati wali-Mu, yang Engkau ghaibkan dari hamba-hamba-Mu, dengan izin-Mu ia tersembunyi dari hamba-hamba-Mu, dan dengan perintah-Mu pula ia terlihat, Engkau mengetahui tanpa ada yang mengajari, ketika waktunya urusan wali-Mu Engkau perbaiki, dan ketika Engkau izinkan ia menampakkan tugas dan rahasianya.

Berikanlah kesabaran padaku, hingga tak aku inginkan kesegeraan apa yang Engkau tunda, tidak pula menunda apa yang Engkau segerakan, tidak aku ungkap apa yang Engkau rahasiakan, tidak aku buka apa yang Engkau tutupi, tidak aku tentang pengaturan-Mu, aku tidak akan membantah tidak pula mengeluh, "Kenapa belum Engkau hadirkan wali-Mu, padahal bumi telah dipenuhi kezalimam?", kuserahkan segala urusanku kepada-Mu.

Ya Allah, aku memohon kepada-Mu, perlihatkanlah wali-Mu saat ia berkuasa, karena kutahu bahwa ditangan-Mu kekuasaan, kekuatan, bukti dan hujjah, kehendak dan kuasa, maka lakukanlah itu (hadirkanlah wali-Mu) untukku dan seluruh kaum mukmin, hingga kami memandang wali-Mu (shalawat- Mu atasnya dan keluarganya), dengan keadaan kami mendengar jelas sabda dan petunjuknya, pemberi petunjuk dari kesesatan, pembimbing dari kebodohan.

Ya Allah, hadirkanlah ia untuk kami, kokohkanlah kekuasaannya, jadikanlah kami orang-orang yang tercerahkan dengan memandangnya, teguhkanlah kami dalam berkhidmat kepadanya, matikanlah kami di atas agamanya, dan kumpulkanlah kami dalam golongannya.

Ya Allah, jagalah ia dari kejahatan mahluk yang sudah dan akan Engkau cipta, Engkau wujudkan dan diberi bentuk, jagalah ia dari arah depan dan belakang, dari arah kanan dan kiri, dari atas dan bawah, dengan penjagaan yang tidak tertembus bagi yang Engkau jaga, dan jagalah juga rasul dan penerima wasiat nabi-Mu as.

Ya Allah, panjangkanlah umurnya, tambahkanlah usianya, tolonglah ia yang Engkau percayakan urusan-Mu padanya, tambahkanlah kemuliaan-Mu baginya, karena ia adalah Mahdi pembawa hidayah, yang bangkit untuk memberi petunjuk kepada makhluk-Mu, yang suci, bertaqwa, murni, pemilik maqam ridha yang rela atas-Mu dan Engkau ridhai, yang sabar dan bersyukur serta berjuang dijalan-Mu.

Ya Allah, janganlah Engkau cabut keyakinan karena panjangnya penantian masa keghaiban, janganlah Engkau putus berita tentangnya dari kami, jangan lalaikan kami dari mengingat, menanti dan iman kepadanya, serta keyakinan yang kuat akan kemunculannya, jangan lalaikan kami dari berdoa dan bershalawat kepadanya, hingga tak ada keputus asaan dalam panjangnya penantian, hingga keyakinan kami seperti keyakinan akan kekuasaan Rasulullah saw. dan wahyu yang ia bawa.

Kuatkanlah hati kami mengimaninya, hingga dengan perantaraannya, kami berjalan di atas jalan hidayah dan keadilan, kuatkanlah kami untuk menaatinya, teguhkanlah kami dalam mengikutinya, jadikanlah kami dari pasukan, pendukung dan penolongnya, yang rela atas pekerjaannya, janganlah Engkau ambil itu dari hidup dan mati kami, hingga Engkau matikan kami tanpa meragukan dan mengingkari janji dengannya, tidak pula mendua hati dan tidak mendustakannya. Ya Allah, segerakanlah kemunculannya, kuatkanlah ia dengan pertolongan-Mu, tolonglah penolongnya, hinakanlah musuh-musuhnya, hancurkanlah pembangkang dan pendustanya , munculkanlah dengannya kebenaran, hancurkanlah dengannya kezalimam, bebaskanlah hamba- hamba-Mu dari kehinaan, makmurkanlah alam dengan kehadirannya.

Binasakanlah dengan kekuatannya seluruh pendukung kekafiran, hancurkankah melalui perantaraannya, kepala- kepala kesesatan, hinakanlah orang-orang zalim dan kaum kafir, hinakanlah dengannya orang-orang sombong, kaum munafik, orang-orang kafir dan seluruh pengingkar-Mu, di timur dan barat, di daratan dan lautan, di dataran dan pegunungan, sampai binasa dan tak ada yang tersisa dari mereka, sucikanlah tanah-Mu dari mereka, bersihkanlah hati hamba-hamba-Mu dari mereka.

Hidupkanlah kembali melaluinya segala yang hilang dari agama-Mu, hidupkanlah sunah-sunah nabi-Mu dengannya, ajarkanlah kembali melaluinya sunah-sunah nabi-Mu, serta hikmah-Mu yang terganti hingga agama-Mu kembali suci, dan dengan kekuatannya, agama-Mu hidup secara hakiki, tanpa perubahan dan bid'ah, hingga Engkau padamkan api kekafiran dengan keadilannya, sebab ia adalah hamba-Mu yang telah Engkau ikhlaskan untuk diri-Mu, dan Engkau pilih menjadi penolong agama-Mu, Engkau pilih ia dengan ilmu- Mu, Engkau sucikan ia dari segala dosa dan Engkau jaga dari aib, Engkau beri nikmat dan Engkau sucikan ia dari segala kotoran. Ya Allah, curahkanlah shalawat kepadanya dan ayah-ayahnya, para Imam yang suci dan para syi'ahnya yang terpilih, tunaikanlah harapannya dengan sebaik-sebaik hasil, hilangkanlah keraguan, syubhat, riya dan mengejar ketenaran, hingga tak kami inginkan selain-Mu, dan tak kami mohon selain-Mu.

Ya Allah, kami adukan pada-Mu tiadanya nabi kami, dan ghaibnya Imam kami, ganasnya zaman mendera kami, fitnah yang berlaku pada kami, penguasaan musuh atas kami, banyaknya musuh dan sedikitnya jumlah kami.

Ya Allah, beserta kemenangan dari-Mu, bebaskanlah kami dengan menyegerakan kemunculannya, dengan pertolongan agung-Mu beserta kehadirannya, Wahai Tuhan yang maha benar dan penguasa alam, kabulkanlah doa kami.

Ya Allah, kami memohon izin-Mu, (agar) wali-Mu menampakkan keadilan-Mu atas hamba-hamba-Mu, hingga tiada yang Engkau sisakan bagi kezalimam kecuali kebinasaan, kekuatan mereka Engkau lemahkan, asas-asas -kekufuran- Engkau runtuhkan, bender a-bender any a Engkau turunkan, keberanian mereka Engkau binasakan, pasukannya Engkau kalahkan.

Ya, Allah lemparkanlah kepada mereka batu-batu kekalahan, tebaskanlah pedang-Mu kepada mereka, dan azab-Mu yang tidak ada golongan zalim yang dapat terbebas darinya, azablah para musuh-Mu, musuh agama-Mu, dan nabi-Mu as. melalui tangan wali-Mu dan hamba-hamba-Mu yang beriman.

Ya Allah, jagalah wali-Mu di muka bumi-Mu dari musuh- musuhnya, dari tipu daya dan makar, timpahkanlah keburukan atas mereka yang menginginkan keburukan atasnya, musnahkanlah asas- asas kerusakan musuh darinya, letakkanlah rasa takut ke dalam hati musuh-musuhnya, lemahkan dan goyahkanlah kaki-kaki mereka, kalahkanlah mereka dengan terang-terangan, keraskanlah azab-Mu atas mereka, hinakanlah mereka di antara hamba-hamba-Mu, laknatlah mereka di bumi-Mu, jadikanlah neraka tempat mereka di akhirat, timpahkanlah bagi mereka sekeras-keras azab-Mu dan api- Mu, penuhilah kuburan mereka dengan api, bakarlah dengan api-Mu, karena mereka meninggalkan shalat, mengikuti syahwat, dan menyesatkan hamba-hamba-Mu.

Ya Allah, hidupkanlah al-Qur'an dengan kehadirannya, perlihatkanlah kami cahayanya nan abadi, yang tak ada kesamaran besertanya, hidupkanlah hati-hati yang mati dengan kehadirannya, obatilah hati yang merana, satukanlah keinginan-keinginan yang berbeda di atas kebenaran, hidupkanlah hukum-hukum yang dilalaikan dan ditinggalkan hingga kebenaran seluruhnya zuhur, dan keadilan merekah.

Ya Allah, Jadikanlah kami golongan penolongnya, penopang kekuasaan dan pelaksana perintahnya, dan dari golongan yang rela dengan kebijakannya, menerima perintah-perintahnya, dan golongan yang tidak perlu bertaqiyah (menyembukan keyakinan) darinya di antara mahluk-Mu. Engkaulah ya Allah, yang menghilangkan bala, menjawab keluh yang berdoa pada-Mu, pembebas dari kesusahan dan musibah yang besar, maka hilangkah kesulitan dari wali-Mu, dan jadikanlah ia khalifah-Mu di bumi-Mu, sebagaimama yang Engkau tetapkan.

Ya Allah, jangan jadikanlah kami pembangkang keluarga Muhammad as., jangan jadikan kami musuh-musuh mereka, jangan jadikan golongan yang memusuhi mereka, sesungguhnya aku berlindung pada-Mu, maka lindungilah aku, kumohon keselamatan dari-Mu, maka selamatkanlah.

Ya Allah, curahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, jadikanlah kami orang-orang beruntung - dengan perantaranya- di dunia dan akhirat, jadikanlah kami orang-orang yang mendekatkan diri, perkenankanlah doa kami, wahai penguasa alam semesta. [7]


Doa Lainnya Pada Masa Keghaiban 

Sayyid Ali bin Thawus ra. dalam buku Mahj al-Da'wat berkata;
"Dari Muhammad bin Ahmad Ju'fi, -riwayat ini kami nukil darinya- dalam berita-berita itu, ditulis keghaiban Imam Mahdi as. Aku berkata: Apa yang hams dilakukan orang Syi'ah pada zaman itu?

Dia menjawab: 
"Hendaklah kalian berdoa dan menunggu kemunculan Imam as. karena tanda-tanda kemunculannya akan segera terlihat kepada kalian, dan ketika tanda -tanda itu telah terlihat, Tuhan akan berkata: "Peganglah tand a-tanda itu." Aku berkata: "Doa apa yang harus kami baca?" Ia berkata: "bacalah;. . ."

Ya Allah, telah Engkau kenalkan diri-Mu padaku, telah Engkau kenalkan rasul, malaikat dan nabi-Mu, telah Engkau kenalkan para wali-Mu.

Ya Allah, tak ada yang mengambil apa pun kecuali yang Engkau berikan, tidak ada yang menolak kecuali yang Engkau tolak.

Ya Allah, janganlah Engkau tutupi aku dari kedudukan para wali- Mu, dan janganlah Engkau rubah hatiku setelah Engkau beri petunjuk.

Ya Allah, berikanlah kami petunjuk menuju wilayah mereka yang Engkau wajibkan menaatinya.[8]


Doa Singkat Pada Masa Keghaiban 

Syaikh Kulaini ra. dari Zurarah menukil riwayat dari Imam Shadiq as., Imam bersabda:
Tanda ada pilihan bagi seorang pemuda kecuali dighaibkan. Zurarah berkata: dari apa?
Imam as. menjawab: ia takut -sambil memberi isyarat ke perutnya- pemuda itu adalah Imam al- Muantadzar as. dialah orang yang masyarakat meragukan wilayahnya, sebagian dari mereka (yang meragukan wilayahnya) mengatakan bahwa sampai sekarang ia belum lahir dan tidak memiliki pengganti (wakil). Sebagian yang lain mengatakan bahwa ia telah lahir setahun sebelum ayahnya wafat.

Zurarah bertanya kepada Imam as.:
"Wahai Imam, apa yang Anda perintahkan kepadaku bila zaman itu aku alami?". Lalu, Imam bersabda:
Berdoalah kepada Allah SWT dengan doa ini."

Ya Allah, kenalkanlah aku akan diri-Mu, tanpa itu, takkan mampu kukenal diri-Mu.

Ya Allah, kenalkanlah nabi-Mu, tanpa itu, takkan mampu aku mengenalnya,

Ya Allah, kenalkanlah aku hujjah-Mu, sebab jika tidak, aku akan tersesat dari agamaku.


Doa Ghariq Pada Masa Keghaiban

Sayyid Radhi ad -Din Ali bin Thawus ra. dalam buku Mahj ad-Da'wat, menukil dari Abdullah bin Sanan yang meriwayatkan bahwa Imam Shadiq as. bersabda:
"Sebentar lagi kalian akan dilanda syu hbat, dan kalian akan hidup tanpa pembimbing dan Imam yang memberi petunjuk serta menyelamatkan kalian dari syubhat ini, kecuali orang yang membaca doa ini (doa ghariq)."

Abdullah bin Sanan bertanya: Bagaimanakah doa ghariq itu?

Imam bersabda:
"Bacalah doa ini".

Ya Allah, maha pengasih maha penyayang, wahai yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku dalam agama-Mu. Kemudian Abdullah bin Sanan kembali berkata:
Wahai yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku dalam agama-Mu, Ya muqallib al-qulub wa al-abshar, tsabbit qulubuna 'ala dinik.

Selanjutnya Imam bersabda;

"Tuhan yang maha tinggi, memang yang membolak-balikkan hati dan penglihatan, muqallib al-qulub wa al-'Abshar. Tapi bacalah seperti yang aku baca, yaitu ya muqallib al-qulub tsabbit qalbi 'ala dinik."

Sayyid ra. Berkata: 
"Barangkali yang dimaksudkan Imam tentang 'abshar adalah terbolak-baliknya hati dan penglihatan, berkaitan dengan hari kiamat. Karena pada saat itu ketakutan dan kengerian sangat luar biasa. Tetapi pada masa keghaiban, hanya hati yang selalu berubah bukan penglihatan." [9]


Doa Keselamatan Dari Fitnah Akhir Zaman 

Dalam buku Silah al-Mukminin, doa untuk keselamatan dari fitnah akhir zaman ini dinukil:
Bismillahirrahmanirrahim,

Ya Allah, curahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, dan segerakanlah kemenangan mereka, wahai yang maha penyayang dari segala penyayang, ya arhama ar -rahimin (diulang-ulang tujuh kali).

Ya Allah, limpahkanlah keburukan kepada para musuh dan yang menzalimi keluarga nabi-Mu dan musuh para pengikutnya, tempatkanlah mereka dalam keburukan, jadikanlah mereka sendiri dalam kekelemahan, telantarkanlah mereka tanpa tempat berlindung, balaslah segala perbuatan mereka, bakarlah hati mereka dengan api murka-Mu.

Ya Allah, cerai-beraikan mereka, hancurkan makar mereka, cabik-cabikan bendera -bender a mereka, runtuhkan bangunan-bangunan (perbuatan) mereka, segerakanlah ajal mereka, benamkanlah rasa putus asa dalam hati mereka, selamatkanlah kami dari mereka, lemahkanlah mereka dengan kekuatan tangguh.

Ya Allah, limpahkanlah penyakit pada badan mereka, sempitkanlah jalan mereka, rebutlah kekuasaan mereka, bimbangkanlah arah jalan mereka, hentikanlah pertolongan untuk mereka, kurangilah jumlah mereka.

Ya Allah, jagalah pecinta keluarga nabi-Mu dari kejahatan musuh, selamatkanlah dari makar dan tipu daya mereka, tolonglah dengan pertolongan-Mu, satukanlah pecinta ahlul bait nabi-Mu, satukanlah barisannya, bimbinglah segala urusannya, berikan pengetahuan atas yang tidak diketahuinya, ajarkanlah ilmu yang tidak ketahuinya, perlihatkanlah apa yang tidak dilihatnya, tinggikanlah hukum dan kekuatannya ke derajat yang tertinggi, dan rendahlah hukum dan kekuatan para musuh. [10]


DOA FARAJ 

Al-marhum Kaf'ami dalam buku al-Balad al-Amin menukil sebuah doa untuk Imam Zaman. Ia menuturkan bahwa Imam Zaman mengajarkan doa tersebut kepada seorang tawanan yang setelah membacanya, kemudian dibebaskan.

Doa tersebut sebagai berikut:
Ya Allah musibah begitu dahsyat, rahasia telah tersingkap, kain penghalang telah terkoyak, telah pupus segala harapan , bumi telah sempit, langit telah menahan rahmatnya, tinggal Engkaulah akhir pengharapan, kepada-Mulah tujuan pengaduan, Engkaulah tempat bersandar dalam segala kesusahan.

Ya Allah, curahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, wali-Mu yang kepada mereka yang Engkau Wajibkan ketaatan kami, dan dengan itu Engkau kenalkan kami tahtanya, maka demi hak mereka, segerakanlah kemunculannya -lebih cepat dari kedipan mata, ya Muhammad ya AH, ya AH ya Muhammad, cukupkanlah aku, karena kalian yang mencukupiku, tolonglah aku, karena kalian penolongku.

Wahai junjunganku, wahai shabib az-Zaman, tolonglah aku, tolonglah aku, tolonglah aku! Bimbinglah aku, bimbinglah aku, bimbinglah aku! saat ini, saat ini, saat ini, segerakanlah (kemunculan), segerakanlah (kemunculan), segerakanlah (kemunculan), wahai yang maha penyayang dari segala penyayang, ya arhama ar-rahimin, demi hak Muhammad dan keluarga Muhammad yang suci. [11]


Doa Pada Waktu Khusus Untuk Imam Zaman af

Dalam buku Miftah al-Falah, dinukil doa setiap hati pada waktu tertentu -ketika matahari menguning hingga tenggelam- untuk Imam Zaman as.:

Ya Allah, pencipta langit dan bumi yang terhampar luas, pemberi rezki kepada yang bermaksiat dan taat, yang tiada memiliki pengayom dan pemberi syafa'at selain-Nya. Aku memohon kepada-Mu dengan asma-Mu, yang bila disebut, kesulitan menjadi mudah, yang bila diletakkan di atas gunung, akan menghancur leburkannya, jika diangkat ke langit, akan terbuka pintu-pintunya, jika ditebarkan ke bumi, kesempitan akan menjadi lapang, jika dibacakan terhadap yang mati, akan terbangun dari lahad, jika yang tiada dipanggil dengannya, akan tercipta menjadi ada, jika disebut dalam hati, akan tergetar karena khusu', jika terdengar di telinga, mata akan berlinang.

Aku memohon kepada-Mu, demi Muhammad rasul-Mu, yang diutus dengan mu'jizat, yang diutus dengan tanda- tanda yang jelas, demi Amirul Mukminin AH Bin Abi Thalib, yang Engkau pilih sebagai saudara dan penerima wasiatnya, saudara sejati dan suami putri nabi pilihan-Mu,

Dan demi Shahib az-Zaman al-Mahdi, yang dengan ketaatan padanya, bersatu ide-ide yang terpecah, dan Engkau satukan keinginan-keinginan yang berbeda, yang Engkau sucikan dengannya hak-hak para wali-Mu, Engkau balas melaluinya kejahatan para musuh -Mu, Engkau penuhi dengannya keadilan dan kebaikan, dengan kemunculannya, Engkau perluas keutamaan dan kebaikan bagi para hamba- Mu, Engkau kembalikan agama ke tempatnya dengan keagungan, Engkau kembalikan kemurnian agama-Mu melaluinya.

Curahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, yang dengan itu aku memohon syafa'at kepada-Mu, aku adukan segenap pengharapanku, dan Engkau tetapkan aku senantiasa dalam mensyukuri nikmat-Mu, untuk bimbingan mengenalnya (Imam Mahdi as.), serta hidayah untuk menaatinya, Engkau kokohkan aku berpegang teguh kepada kemaksumannya, dan mengikuti sunnah-sunnahnya, termasuk ke dalam kumpulannya, sesungguhnya Engkau maha mendengar doa, dengan rahmat-Mu, ya arhama ar-rahimin [12].


Doa Imam Zaman af

Sayyid Ali bin Thawus ra. dalam Mahj ad-Da' aw at, mengatakan bahwa doa ini adalah salah satu doa Imam Zaman as.

Ya Allah, demi hak yang memohon keselamatan pada- Mu, demi hak orang-orang yang berdoa pada-Mu di daratan dan lautan, limpahkanlah kekayaan kepada kaum fakir mukmin dan mukminah, anugerahilah kesembuhan dan kesehatan bagi mereka yang sakit, yang hidup dengan kelembutan dan kemuliaan, yang mati dengan pengampunan dan kasih, kembalikanlah yang kehilangan arah ke tempat mereka dengan selamat dan manfaat, demi Muhammad dan segenap keluarganya. [13]


Doa Sahm Al-Lail 

Doa ini diriwayatkan dari Imam Mahdi as:

Ya Allah, aku memohon dengan kemuliaan-Mu yang menganugerahkan kemuliaan, dengan kuasa kekua tan-Mu yang maha besar, melalui kuasa dengan ukuran kuasa-Mu, dengan puji keagungan-Mu, dengan ketinggian-Mu yang maha tinggi, dengan tetapnya keabadian-Mu yang abadi, dengan keridhaan pengampunan-Mu yang penuh rahmat, dengan kemaha tinggian kekuasaan-Mu, dengan keluasan rahmat-Mu bagi yang mendirikan shalat, dengan hakikat kebenaran-Mu yang hakiki, dengan kerahasiaan segala rahasia yang Engkau tutupi, dengan kemuliaan kuasa dari anugerah kemuliaan-Mu, dengan perlindungan rahasia, bersemayam keinginan-Mu, dengan air mata yang berlinang karena takut pada-Mu, dengan harapan, amal dan ucapan mereka yang berjuang di jalan-Mu, dengan kekhusyu'an dan khudu'an orang-orang sabar dalam kesibukan ibadah, tahajjud, dan menyembah-Mu.

Ya Allah, akal telah lemah, mata sudah tak berdaya, pemahaman telah melemah, pikiran telah kosong, perasaan telah lumpuh, persangkaan tak berdaya, tak ada satu pun yang mampu mengetahui, bagaimanakah awal keagungan kuasa-Mu yang membawa cahaya, tak ada yang mampu membaca, bagaimanakah langit-Mu menyimpan kilat.

Ya Allah, penggerak gerakan, yang memulaikan akhir tujuan, yang mengeluarkan kuncup -kuncup tumbuhan, yang membelah bebatuan keras dan mengeluarkan sumber air kehidupan darinya, untuk seluruh makhluk, kemudian dengannya, hiduplah seluruh hewan dan tumbuhan, wahai yang mengetahui segala yang terlintas dalam pikiran segenap mahluk, ucapan semut dan isyarat petir.

Wahai yang bertasbih, bertahlil, menyucikan, bertakbir dan bersujud kepada-Nya para malaikat tujuh lapis langit, pada kebesaran, keindahan, firman-firman dan keagungan kerajaan malakut, wahai yang untuk-Nya seluruh bintang berputar, berserah dan menebarkan cahaya.

Wahai yang mengetahui jumlah yang mati dan hidup, curahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, sebaik-baiknya manusia, dan tunaikanlah urusan -urusanku ini. [14]

Sampaikanlah permohonan sebagai pengganti kadza wa kadza diakhir doa.


Doa Lain Dari Imam Zaman af

Doa mulia ini diriwayatkan dari Imam Zaman as.

Ya Allah anugerahkanlah kepada kami kemudahan untuk taat, menjauhi maksiat, ketulusan niat dan mengetahui yang Engkau haramkan, muliakanlah kami dengan hidayah dan istiqamah (dalam amal), luruskan lidah kami dengan kebenaran dan hikmah, penuhilah hati kami dengan ilmu dan makrifat, sucikanlah perut kami dari yang haram dan syubhat, tahanlah tangan kami dari kezalimam dan pencurian, tundukkanlah pandangan kami dari kemaksiatan dan pengkhianatan, palingkanlah pendengaran kami dari yang sia-sia dan ghibah.

Karuniakan pada ulama-ulama kami kezuhudan dan nasehat, kepada para pelajar kesungguhan dan semangat, kepada para pendengar kepatuhan dan kesadaran, kepada kaum muslimin yang sakit kesembuhan dan ketenangan, kepada kaum muslimin yang meninggal kasih sayang dan rahmat, pada orang-orang tua kami kehormatan dan ketentraman, para pemuda taubat dan kembali kepada -Mu, pada para wanita rasa malu dan kesucian, pada orang- orang kaya rendah hati dan kemurahan, pada orang-orang miskin kesabaran dan rasa kecukupan, pada para pejuang kemenangan dan penaklukan, pada para tawanan kebebasan dan ketenangan, pada kepada para pemimpin keadilan dan welas asih. Pada seluruh rakyat kejujuran dan kebaikan ahlak, berkatilah para jemaah haji dan para penziarah -Mu dalam bekal dan nafkah, sempurnakanlah haji dan umrah yang Engkau tetapkan bagi mereka, dengan karunia dan rahmat-Mu, wahai yang paling pengasih dari semua yang mengasihi, ya arhama ar-rahimin. [15]


Doa Ya Nur An-Nur

Doa ini dinukil oleh al-marhum al-Kaf'ami dalam buku al- Misbah dari Imam Zaman as.

Wahai cahaya maha cahaya, wahai pemelihara segala urusan, wahai yang membangkitkan segenap yang dikubur, curahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, lepaskanlah aku dan pengikutku dari kesempitan, keluarkanlah aku dari duka, lapangkanlah jalan dan arah kami, berikanlah hasil dari segala usaha kami dengan petunjuk-Mu, jadikanlah perilaku kami sebagaimana ketentuan -Mu, wahai yang maha mulia. [16]

Dalam riwayat disebutkan, barangsiapa yang senantiasa membaca doa ini, kelak akan bersama Imam Mahdi as. [17]


Doa Lain Dari Imam Zaman af . Untuk Mengatasi Kesulitan

Doa mulia ini untuk mengatasi kesulitan. Dalam buku Qishash al- Anbiya' dari Imam Mahdi as. riwayat ini dinukil.

Wahai, Engkau yang menganugerahkan kemudahan, ketika pintu kesulitan tertutup, ketika tidak seorangpun membayangkannya, curahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, bukalah pintu kesulitan yang tidak seorangpun membayangkannya, wahai yang maha penyayang dari segala penyayang. [18]

Dalam buku at-Tuhfah ar-Radhawiyah, Sayyid Hasan bin Sayyid Syirazi, menuturkan bahwa doa ini diriwayatkan dari Imam Zaman as. hal ini juga diterima oleh sebagian ulama besar.

Ia berkata: "Doa ini, untuk menghilangkan berbagai kesulitan dan mewujudkan keinginan dan harapan/'Setelah shalat -juga pada kondisi yang lain - bacalah doa ini:

Wahai, Engkau yang menganugerahkan kemudahan, ketika pintu kesulitan tertutup, ketika tidak seorangpun membayangkannya, curahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, bukalah pintu kesulitan yang tidak seorangpun membayangkannya, wahai yang maha penyayang dari segala penyayang. [19]


Doa Penting Lainnya Dari Imam Zaman af . Untuk Memenuhi Hajat

Sayyid Ali Khan dalam kitab al-Kalam at-Tayyib berkata: Doa berharga ini, diriwayatkan dari Imam Zaman as. untuk menghilangkan kesulitan atau bagi yang memiliki permohonan. Seseorang yang memiliki keinginan atau kesulitan, hendaklah membaca doa ini.

Dengan asma Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Engkaulah ya Allah, tiada Tuhan selain-Mu, yang memulai penciptaan dan mengembalikannya, Engkaulah ya Allah, tiada Tuhan selain-Mu, pemelihara segala urusan, yang membangkitkan segenap yang dikubur,

Engkaulah ya Allah, yang tiada Tuhan selain-Mu, yang mengambil dan memberi, Engkaulah ya Allah, yang tiada Tuhan selain-Mu, pemilik bumi dan segala isinya, aku memohon kepada-Mu dengan asma-Mu, yang bila berdoa dengannya, Engkau kabulkan, bila memohon Engkau penuhi.

Aku memohon kepada-Mu, demi hak Muhammad dan keluarganya, demi hak mereka yang Engkau wajibkan akan diri- Mu, curahkanlah shalawat-Mu atas Muhammad dan keluarganya, kabulkanlah permohonanku, sekarang, sekarangl,

Wahai tuanku, wahai junjunganku, wahai tempat pengaduanku! Aku memohon kepada-Mu, dengan seluruh noma yang Engkau beri, dan yang Engkau sembunyikan dalam ilmu rahasia-Mu, curahkanlah shalawat kepada Muhammad dan keluarganya, dan segerakan lepasnya belenggu kesulitan, wahai yang membolak-balikan hati dan penglihatan, wahai yang mendengar doa, Engkau maha kuasa atas segala sesuatu, dengan rahmat-Mu, wahai penyayang dari segala penyayang. [20]


Doa Lain Dari Imam Zaman af . Untuk Kesembuhan Dari Penyakit

Muhammad Nuri ra. menuturkan bahwa Syaikh Kaf'ami ra. dalam buku al-Balad al-Amin meriwayatkan dari Imam Mahdi as:

Barang siapa yang menulis doa ini dengan tanah al-Husain as., lalu ia mencuci dan meminumnya (air untuk mencuci tadi), maka akan disembuhkan dari sakit.

Adapun doa tersebut antara lain:

Dengan asma Allah yang Maha Pengasih lagi Malta Penyayang

Bismillah sebagai obat, al-hamdulillah, adalah kesembuhan, La ila ilia Allah menyebabkan kecukupan, dialah as-Syafi, kesembuhan, dialah al-Kafi, yang mencukupkan.

Demi Tuhan manusia, hilangkanlah keburukan, kesembuhan yang tidak diiringi lagi sakit setelahnya, shalawat Allah kepada Muhammad dan keluarganya yang terpilih. [21]


Doa Lain Dari Imam Zaman af. Untuk Keluar Dari Kesulitan


Dalam buku al-Kalam at-Tayyib, Sayyid Ali Khan Madani menuturkan bahwa, ia melihat tulisan tangan salah seorang sahabat besar dan shalih serta dapat dipercaya sebagai berikut:

Di bulan Rajab tahun seribu sembilan ratus tiga Hijriyah (193 H), saudara dan sahabat yang tercinta, alim dan ahli ibadah yang memiliki derajat kesempurnaan manusiawi dan sifat Ilahi, Amir Ismail bin Husain Beik bin Ali bin Sulaimam Jabiri Anshari, menuturkan kepadaku bahwa ia mendengar dari Syeikh mulia dan takwa Ali Makki, beliau berkata:Aku mengalami kesulitan dan kesusahan, musuh-musuhku juga senantiasa berusaha menggangguku, hingga aku khawatir terbunuh. Dalam kondisi ini, aku mendapatkan doa dalam sakuku, padahal tak ada yang memberikannya padaku. Aku terkejut dan heran, hingga aku lihat dalam mimpi, seseorang berwajah shaleh dan zuhud berkata kepadaku:

"Kamilah yang memberikan doa itu kepadamu, bacalah itu agar engkau terbebas dari kesulitan dan kesusahan/'Belum jelas bagiku siapa orang itu, kejadian ini semakin menambah rasa terkejut dan heranku, sampai Imam Mahdi as. dalam mimpi berkata kepadaku:"Bacalah doa yang kuberikan kepadamu, dan ajarkanlah kepada siapa saja yang kamu inginkan."

Doa itu berkali-kali aku amalkan, dan selalu mustajab. Sampai suatu saat, doa itu hilang hingga beberapa lama tidak aku temukan. Aku sedih, dan aku memohon ampunan kepada Allah, dari kelalaianku ini. sampai seseorang datang kepadaku dan berkata bahwa, doa itu jatuh di suatu tempat. Aku sebenarnya tidak tahu tempat tersebut, tapi dengan segala upaya, akhirnya kutemukan tempat itu. Kemuadian doa itu aku ambil, lalu aku bersujud syukur kepada Allah SWT.

Dengan asma Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Ya Allah, aku memohon pertolongan ruhani kepada-Mu, seluruh dan sebagian kekuatan, yang dengannya Engkau kuatkan aku, hingga dengan kekuatan diriku, kukalahkan segenap kekuatan yang kuat, dan seluruhnya dalam naunganku, dan mereka kehilangan kemampuan, hingga tak ada yang tersisa di bumi ini segala yang memiliki ruh (yang jahat), kecuali semuanya engkau hanguskan, wahai yang perkasa, wahai yang perkasa, wahai pemilik kekuatan yang perkasa.

Wahai yang mengalahkan, wahai yang mengalahkan, aku memohon kepada-Mu yang Engkau tiupkan kepada 'Israil dari asma-Mu yang mengalahkan, dan seluruh ruh dalam kuasanya, berikanlah aku saat ini juga rahasia (yang engkau berikan kepada 'Israil), hingga kelembutkan segala kesulitan, dan kuhilangkan segenap yang merintangii, dengan kekuatan-Mu, wahai pemiliki kekuatan yang kokoh.

Sebisa mungkin, bacalah doa ini sebanyak tiga kali setiap sahar (menjelang subuh) dan subuh juga malam hari. Ketika kesulitan begitu dasyat, setelah membaca doa tersebut, bacalah doa di bawah ini juga sebanyak tiga kali.

Wahai maha pengasih dan penyayang, wahai yang maha penyayang, aku memohon kepada-Mu,kelembutan yang dengannya berlaku segala keputusan-Mu. [22]


Hiriz Imam Zaman af .

Sayyid Ali bin Thawus ra. dalam buku Mahj ad-Da 'aw at, menukil hiriz junjungan kita Imam Mahdi as. Adapun doa tersebut sebagai berikut:

Dengan asma Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Wahai pemilik ikhtiar segala sesuatu, pemecah belah pasukan (musuh) yang kokoh bersatu, wahai pembuka pintu-pintu, wahai penyebab seluruh sebab, anugerahilah kami sebab (penjagaan) yang tak mampu kami cari dan hadirkan, demi hak -dua kalimat syahadat- La Ilaha Illallah, Muhammad Rasulullah, shalawat Allah atasnya dan seluruh keluarganya. [23]


Doa Syiah Saat Kemunculan Imam Zaman af .

Rasulullah saw. bersabda: Apabila ingin selamat dari tenggelam, kebakaran dan pencurian. Pada waktu subuh ucapkanlah:

Dengan asma Allah, segala yang Dia inginkan (itulah yang terjadi), selain-Nya, tak ada yang mampu menolak dan menghilang keburukan, dengan asma Allah, segala yang Dia inginkan (itulah yang terjadi), segala nikmat datang dari-Nya, dengan asma Allah, segala yang Dia inginkan (itulah yang terjadi), tiada daya kecuali dengan-Nya, yang maha tinggi dan maha besar, dengan asma Allah, segala yang Dia inginkan (itulah yang terjadi), shalawat dan salam dicurahkan kepada Muhammad dan keluarganya yang suci, shallallahu 'ala Muhammad wa alihi at-Tayyibin.

Siapa saja yang membaca ini pada waktu subuh sebanyak tiga kali, akan aman dari tenggelam, kebakaran dan pencurian sampai malam tiba. Barang siapa saja pada malam hari membaca doa ini sebanyak tiga kali, akan aman dari tiga bencana di atas.

Nabi Hidir dan nabi Ilyas as. setiap tahun saling bertemu pada musim haji, dan pada saat berpisah, masing -masing membaca doa ini.

Inilah syiar para syi'ahku, pada zaman kehadiran Imam Zaman as. para sahabat dan musuhku dengan doa ini akan dikenali dan akan terpisah dengan ny a. [24]


Shalawat Kepada Fatimah Az -Zahra sa.

Salah satu shalawat yang mujarab dan mustajab dalam memenuhi permohonan adalah shalawat Fathimah az -Zahra as. Ucapkanlah sebanyak seratus tiga puluh kali .

Ya Allah, shalawat dan salam tercurah kepada Fathimah dan ayahnya, suaminya dan putra-putranya, dan rahasia -Imam Mahdi as- yang Engkau titipkan (Sirru al-Mustauda' fiha) sejumlah yang tercakup ilmu-Mu.

Doa ini tidak disebutkan dalam buku-buku doa tua, namun sejak zaman Syaikh Anshari mulai dikenal. Ada dua hal pokok dari shalawat yang kami nukil ini. Pertama, walaupun shalawat ini tidak terdapat dalam berbagai buku doa yang tua, mulai dikenal sejak masa Syaikh Anshari ra. Hal ini mengindikasikan hubungan kuat antara Syaikh dengan Imam Zaman as., maka doa ini tentulah dari Imam sendiri. kedua, maksud dari as-Sirru al- Mustauda' fiha adalah Imam Zaman as.


Keutamaan Surah Musabbahat

Diriwayatkan dari Jabir, Imam Baqir as. Bersabda:
Barang siapa saja yang membaca surah-surah Musabbahat (surah-surah tasbih) sebelum tidur, maka sebelum mati, akan berjumpa dengan Imam Mahdi as. Apabila meninggal, ia akan menjadi orang dekat dengan Rasulullah saw. [25]

Ayat Kursi, ayat Nur, dan ayat Rabbi adkhilni, serta ayat- ayat lainnya yang terdapat dalam riwayat, memiliki banyak keutamaan yang berkaitan dengan pembahasan dalam buku ini, tetapi kami cukupkan untuk tidak menukil dan menjelaskannya di sini.

Bagaimanapun jalan yang paling mulia untuk berjumpa dengan Imam Mahdi as. adalah menggembirakan hatinya dengan berpegang teguh kepada ajaran Ahlul bait as.


Catatan Kaki:

[1] Bihar al-Anwar jilid 94 hal.41.
[2] Qs.ar-Rum : 41.
[3] Mafatih al-Jinan hal. 1061, Zad al-Maad hal 488, al-Balad al-Amin hal 124, Mishbah az-Zair hal 455, al-Mishbah hal. 729, as-Shahifah ash-Shadiqiyah hal 204, Bab as-Saadah hal. 214.
[4] Qs. Maryam, 87.
[5] Mahj ad-Da 'awat hal. 398, Bihar al-Anwar jilid 95 hal.337.
[6] Jamal al-Usbu' hal.307, Misbah al-Mujtahid hal.409, al-Balad al-Amin hal.122.
[7] Jamal al-Usbu' hal. 315, Misbah al-Mutahajjad hal. 411.
[8] Mahj al-Da'wat hal. 395.
[9] Mahj ad-Da'awat hal. 396.
[10] Silah al-Mukminin hal. 59.
[11] al-Balad al-Amin hal. 607, Minhaj al-Arifin hal.483, al-Mishbah hal 235.
[12] Miftah al-Falah hat. 498, al-Misbah hal. 194, terdapat sedikit perbedaan redaksi.
[13] Mahj ad-Da' awat hal. 352.
[14] al-Misbah hal.354, al-Balad al-Amin hal. 479.
[15] al-Balad al-Amin hal. 480, al-Misbah hal.374.
[16] Al-Misbah hal. 407, Janat al-Khulud hal. 41, dhia ash-Shalihin hal.533.
[17] Muntakhab al-Atsar hal 521.
[18] Qishash al-Anbiya' hal 363.
[19] At-Tuhfah ar-Radhawiyah hal.114.
[20] At-Kalam at-Tayyib hal. 14.
[21] Jannah al-Ma'wah hal. 226, dar as-Salam jilid 1 hal.288.
[22] al-Kalam at-Tayyib hal. 10, Jannat al-Ma'wa hal. 225, dar as-Salam jilid 1 hal.288.
[23] Mahj ad-Da'wat hal 64, al-Misbah hal.407.
[24] Mikyal al-Makarim, Jil.l hal.193, Bihar al-Anwar jilid. 39 hal. 24.
[25] Tsawab al-A'mal hal. 118.

(Dokumentasi/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: