Felix Siaw diundang ceramah di Blitung, tapi gagal. Dia ditolak Polres Blitung atas dasar menjaga kondusifitas. Felix curhat mengeluh, isi curhatnya sebagian mencaci pemerintah.
Curhatan itu disampaikan Felix Siauw di akun fanpagenya, Selasa (14/11/2017) sekitar pukul 09.00. Lumayan banyak, ada 15 pragfat pendek-pendek. Dia memberinya jurul “Sejak Rezim” ini.
“Pekan ini saya membawa istri dan tim @HijabAlila ke Belitung, lalu ada sahabat disitu yang meminta barang sedikit waktu, memotivasi para mualaf. Tapi pihak Polres Belitung berkeras membatalkan, dengan dalih kamtibmas dan penolakan ormas, padahal ormas disini padu satu suara, inginkan kajian,” tulis Felix dalam pragraf ke 11 dan 13.
Selain demi menjaga kondusifitas, rencana ceramah Felix Sauw dibatalkan karena polisi, sebagaimana diungkapkan Felix, beralasan berpotensi memecah NKRI, orang HTI, dan berpikiran radikal.
”Polisi beralasan saya berpotensi memecah NKRI, sesuatu yang selalu saya guyui, alasan lain, saya HTI, saya radikal dan semua hal lainnya,” katanya.
Felik kemudian menyangka bahwa penolakan dirinya karena pemerintahan Joko Widodo sekarang. Bahkan dia menuduh pemerintah mencoba memecah belah orang yang berdakwah Islam.
”Dulu ummat ini satu, sebelum rezim saat ini dengan tangan-tangannya, mencoba memecah-belah dan menekan siapapun yang mendakwahkan Islam,” tulisnya.
Hal itu juga dia ungkapkan Felix di pragraf kedua pada tulisannya. Dia mencaci dan menuduh pemerintah ingin menyingkirkan agama agar bebas berbuat dzalim.
”Jangan tanya agama, karena justru itulah yang ingin mereka singkirkan. Sebab tanpa agama, mereka tak ada yang menasihati lalu bebas dalam kedzaliman,” katanya. Duh!
Yang tak kalah menarik dari tulisannya, Felix masih menyinggung soal khilafah. Meskipun upaya khilafah terus dikekang di NKRI, Felix masih percaya, khilafah adalah prinsip mengela kehidupan. Katanya, Khilafah adalah pemberian Allah. Tapi di Indonesia malah ditakuti bahkan lebih dari setan.
”Khilafah yang merupakan prinsip pengelolaah kehidupan yang Allah berikan, dilabeli dengan stigma buruk hingga harus ditakuti lebih dari setan,” katanya.
(Duta-Islam/Info-Menia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar