Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul.
Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Mabes Polri, Kombes Pol Martinus Sitompul menyatakan penggeledahan yang dilakukan petugas menjadi pemicu kerusuhan di rumah tahanan (Rutan) Mako Brimob pada Jumat (10/11/2017) sore kemarin.
"Yang terjadi adalah petugas sedang melakukan pemeriksaan di dalam sel yang dihuni oleh para napi kasus terorisme. Dalam pemeriksaan tersebut petugas menggeledah dengan memeriksa sejumlah barang yang ada di dalam sel termasuk buku-buku yang dibaca oleh para napi," kata Martinus dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (11/11/2017).
Saat petugas melakukan penggeledahan itu, jelas Martinus, ditemukan empat unit telepon seluler di dalam sel yang diketahui milik empat napi kasus terorisme yang berada di Blok C, yaitu Juhanda, Saulihun, Khairul Anam, dan Jumali.
"Petugas menyita ponsel milik tahanan," ujar Martinus.
Penyitaan itu lalu menyulut amarah para napi yang ditahan di Blok C dan merembet ke para napi di Blok B. Mereka marah dan merusak termasuk menjebol pintu sel. Beberapa fasilitas di dalam blok yang khusus dihuni oleh napi kasus terorisme ikut menjadi sasaran perusakan termasuk memecahkan kaca dan jendela sel tahanan.
"Kerusuhan itu menyebabkan pintu sel tahanan jebol dan sebagian kaca serta jendela rusak," terang Martinus.
Beruntung kerusuhan itu tak berlangsung lama. Petugas jaga segera berkordinasi dengan Satuan Brimob untuk meredakan ketegangan.
Kerusuhan yang terjadi di Rutan Mako Brimob itu terekam dalam sebuah video yang viral di media sosial. Salah satunya diunggah oleh akun Uky449MuslimCyber.
Dalam video berdurasi 3 menit itu ditampilkan detik-detik terjadinya kerusuhan dari dalam sel tahanan. Sejumlah tahanan yang diperkirakan berjumlah lebih dari dua puluh orang terlihat meneriakkan takbir sembari memukulkan sesuatu ke arah pintu, jendela, dan kaca sel tahanan. Terlihat juga pecahan kaca berserakan di lantai.
Seorang tahanan yang mengenakan baju merah dalam video tersebut mengatakan tidak keberatan ponsel mereka disita tetapi tidak terima dengan tindakan petugas memperlakukan Alquran dengan tidak baik.
Rekaman video tersebut juga menampilkan situasi di luar ruangan sel tahanan. Terlihat seorang petugas berseragam Brimob dari balik jeruji berusaha berdialog dengan para tahanan yang marah. Sebagian tahanan lain juga terlihat menenangkan suasana.
(Netral-News/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar