Oleh: Mohamad Guntur Romli
Empat Pahlawan itu adalah Tuan Guru Kiai Haji (TGKH) Muhammad Zainuddin Abdul Madjid dari NTB, Sultan Mahmud Riayat Syah dari Kepulauan Riau, Laksamana Malahayati dari Aceh, dan Lafran Pane dari Yogyakarta adalah tokoh-tokoh umat Islam yang berjuang untuk kemerdekaan dan kemajuan bangsa.
Presiden Jokowi secara resmi memberikan gelar pahlawan nasional terhadap empat tokoh. Mereka adalah Almarhum Tuan Guru Kiai Haji Muhammad Zainuddin Abdul Madjid (yang dikenal sebagai Tuan Guru Pancor), Sultan Mahmud Riayat Shah, Laksamana Malahayati, dan Lafran Pane.
Berikut profil singkatnya dari pelbagai sumber:
Tuan Guru Pahlawan Pendidikan Umat Islam dari NTB
Tuan Guru Kiai Haji (TGKH) Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, berasal dari Nusa Tenggara Barat, mendapatkan gelar Pahlawan Nasional karena mendirikan organisasi Islam Nahdlatul Wathan. Organisasi yang berarti “Kebangkitan Tanah Air” merupakan organisasi Islam terbesar di Lombok yang memberikan perhatian kepada pendidikan dan agama.
Sultan Mahmud Pahlawan Perang dari Riau
Sultan Mahmud Riayat Syah berasal dari Kepulauan Riau. Kemenangan Sultan Mahmud Syah tak diragukan lagi. Pada rentang tahun 1782 hingga 1784, Sultan Mahmud mengalahkan Belanda yang ingin menjajah Riau dalam Perang Riau I. Bahkan Kapal Komando Belanda Malaka’s Walvaren berhasil diledakkan.
Pada tahun 1784, Sultan Mahmud memimpin perang melawan Belanda yang dikomandoi oleh Pieter Jacob van Braam di Tanjung Pinang.
Sultan Mahmud Syah juga menolak kompromi dengan Belanda, ia pun melancarkan startegi gerilya laut untuk mengacaukan perdagangan Belanda di Selat Malaka dan Kepulauan Riau.
Perlawan Sultan Mahmud Syah tidak hanya terbatas di Kepulauan Riau saja juga berperan melawan ekspansi Belanda ke Sumatera Timur, Sumatera Selatan, dan Bangka Belitung.
Malahayati Pahlawan Perang Perempuan dari Aceh
Laksamana Malahayati Muslimah berasal dari Aceh, mendapatkan gelar Pahlawan Nasional karena jasanya di medan perang. Ia memimpin armada laut Indonesia berperang melawan Belanda dan berhasil menewaskan Cornelis De Houtman di tahun 1559.
Selain itu, di tahun 1606, ia bersama Darmawangsa Tun Pangkat (Sultan Iskandar Muda) berhasil mengalahkan armada laut Portugis.
Lafran Pane, Pahlawan Melawan Komunisme dari Yogyakarta
Lafran Pane asal Yogyakarta, lahir di Padang Sidempuan, 5 Februari 1922. Dia berjasa terhadap pertumbuhan gerakan pemuda dana mahasiswa di Indonesia. Salah satunya adalah ia termasuk Pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) pada 5 Februari 1947.
Lafran juga dikenal sebagai figur yang sangat menentang keras pergantian ideologi Indonesia dari Pancasila ke Komunisme. Khususnya pada tahun 60-an.
Selain pendiri dan tokoh HMI, Lafran Pane juga dikenal pemikirannya melakukan pembaruan keislaman. Dengan adanya gagasan pembaharuan pemikiran keislaman, diharapkan kesenjangan dan kejumudan pengetahuan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan ajaran Islam dapat dilakukan dan dilaksanakan sesuai dengan ajaran Islam.
Empat pahlawan tadi adalah tokoh-tokoh Umat Islam yang berjuang untuk kemerdekaan dan kemajuan bangsa ini.
Inilah bukti tokoh-tokoh Umat Islam berjasa besar terhadap negara ini.
Dan bukti pula kepedulian dan perhatian Jokowi terhadap perjuangan tokoh-tokoh Islam.
(suaraislam/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar