Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Kelompok HAM: Myanmar Menyingkirkan Saksi Untuk Menindas Rohingya

Kelompok HAM: Myanmar Menyingkirkan Saksi Untuk Menindas Rohingya

Written By Unknown on Selasa, 28 November 2017 | November 28, 2017

Pengungsi Rohingya.

Aktivis yang melaporkan tindakan keras di engara bagian Rakhine, Myanmar atas warga Rohingya yang menjadi sasaran tentara di sana, kata kelompok hak asasi manusia.

The Guardian mengutip pengungsi Rohingya Mohammad Rafique, yang saat ini mengedit sebuah portal berita komunitas Rohingya, yang mengatakan bahwa "lebih dari 95 persen" reporter mobile Rakhine telah hilang sejak dimulainya tindakan keras militer yang dilaporkan.

"Pasukan keamanan Birma dan milisi Rakhine masih melakukan pemerkosaan, pembunuhan dan pembakaran di desa Rohingya. Tapi jaringan wartawan seluler Rohingya sekarang disfungsional, informasi terperinci tentang kekerasan tersebut, yang perlu kami sampaikan dalam laporan media yang kredibel, tidak sampai kepada kami," katanya.

Menurut Rafique, media internasional dan Rohingya serta kelompok hak asasi manusia "sedang ‘kelaparan’ informasi dari Rakhine sekarang."

Hal itu diulang oleh juru bicara komunitas Rohingya yang berbasis di Bangladesh, Ko Ko Linn, yang memuji "informasi rinci" tentang tindakan militer Myanmar di negara bagian Rakhine yang dikumpulkan oleh wartawan mobile setempat.

Berkat informasi ini, masyarakat internasional harus mengetahui "bagaimana sebenarnya pasukan keamanan dan milisi Rakhine mereka melakukan ekses di desa-desa atas nama tindakan keras keamanan," kata Guardian mengutip Linn.

Juru bicara kelompok hak asasi manusia Adilur Rahman Khan Odhikar, pada gilirannya, mengatakan bahwa sejumlah "pembela hak Rohingya muda" telah menjadi korban "penghilangan paksa" di tangan "pasukan keamanan di Myanmar," yang menurutnya merupakan bagian dari upaya militer Myanmar "untuk menyabot rencana kelompok hak asasi manusia internasional untuk mengumpulkan bukti."

Phil Robertson, seorang wakil Human Rights Watch, menggambarkan situasinya sebagai "bagian penting dari teka-teki untuk memahami apa yang terjadi di lapangan" di negara bagian Rakhine.

(The-Guardian/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: