Riyadh conference on November 27, 2017 featured a clip showing a Palestinian fighting Israeli forces.
Pengguna media sosial telah bereaksi terhadap pertemuan puncak anti-terorisme Arab Saudi di mana sebuah video diputar menunjukkan pasukan penjajah Israel yang melakukan penjajahan.
Koalisi anti-terorisme yang diproklamirkan sendiri, yang dipimpin oleh Pangeran Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, melancarkan pertemuan pertama mereka di Riyadh pada hari Senin (27/11) dengan perwakilan dari 41 negara Muslim yang hadir.
Setelah klip itu ditampilkan, pengguna media sosial menyebut isinya sebagai bentuk "normalisasi" Arab dengan pendudukan Israel.
"Citra dari video yang diperlihatkan pada sesi pembukaan 'Dewan menteri pertahanan Koalisi Islam untuk Memerangi Terorisme' di Arab Saudi berasal dari tahun 2001 dan merupakan pejuang perlawanan Palestina yang bentrok dengan tentara pendudukan di selatan yang menduduki Yerusalem al-Quds. Bagi mereka yang terburu-buru menormalisasikan (hubungan) dengan penjajah, itu akan selalu terjadi: perlawanan bukanlah terorisme," kata seorang pengguna twitter.
"Ini adalah perlawanan dan tingkat tertinggi kehormatan dan martabat, yang Anda kurang Terorisme adalah apa yang telah Anda lakukan terhadap orang-orang yang Anda tindas selama beberapa dekade," tweeted lain.
"Orang-orang tidak peduli apa kriteria Anda untuk mengklasifikasikan terorisme. Terorisme adalah semua yang melakukan normalisasi (hubungan) dengan Israel. Resistensi Palestina memiliki lebih banyak penghargaan daripada Anda."
Arab Saudi dikabarkan telah membentuk sebuah aliansi dengan Israel dalam upaya untuk menangkis pengaruh Iran yang terus berkembang di Timur Tengah.
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar