Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Kiai Ma’ruf Amin: Pembunuh Non-Muslim Tak Akan Masuk Surga

Kiai Ma’ruf Amin: Pembunuh Non-Muslim Tak Akan Masuk Surga

Written By Unknown on Jumat, 17 November 2017 | November 17, 2017


Ketua Majelis Ulama Indonesia Kiai Haji Ma’ruf Amin mengatakan, hubungan Muslim dan Non Muslim di Indonesia ialah hubungan saling berjanji hidup damai. Para ulama terdahulu, kata Ma’ruf, menerima Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 sebagai bagian dari kesepakatan hidup berdampingan.

Karena itu, menurut tokoh Nahdlatul Ulama ini, Indonesia bukan negara perang (darul harb), juga bukan negara Islam (darul Islam). Indonesia, kata Ma’ruf, adalah negara kesepakatan (darul ‘ahd).
“Negara yang bersepakat saling menyayangi, menghargai, dan saling tolong menolong,” kata Sang Kiai ketika membuka Halaqah Ulama dan Cendekiawan di Jakarta Pusat, 16 November malam.

Sedemikian pentingnya kesepakatan hidup berdampingan ini, kata Ma’ruf mengutip hadis Nabi, “Siapa yang membunuh non Muslim yang telah saling berjanji, dia tidak akan mencium aroma surga.”

Alumni Pesantren Tebu Ireng Jombang ini menjelaskan, menurut teori Imam Al Ghazali, negara lahir akibat adanya hubungan sosial yang saling bergantung. Ketika petani merasa tidak aman, misalnya, ia perlu pada aparat keamanan. Di sisi lain, aparat membutuhkan hasil tani untuk dirinya dan keluarganya.

Karena itu, kata Ma’ruf, warga bangsa ini bersepakat untuk saling menolong, hidup berdampingan hingga lahirlah negara yang menjunjung kebhinekaan. “Dan apa yang telah disepakati oleh para pemimpin bangsa dan ulama menjadi tugas bagi kita untuk menjaganya,” katanya.

Halaqah dijadwalkan berlangsung tiga hari berturut-turut hingga 19 November. Halaqah bertajuk ‘Peran Ulama dalam Membangun Kehidupan Bangsa yang Harmoni’ ini juga dibuka oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Sederet ulama dan cendekiawan ternama menjadi narasumber dalam Halaqah ini. Di antaranya, tokoh senior Muhammadiyah Ahmad Syafi’i Ma’arif, ulama kondang KH. Ahmad Mustafa Bisri, intelektual dan penulis produktif Yudi Latief.

(Islam-Indonesia/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: