"Dia ditarik keluar dari kamar tidurnya dalam keadaan berpiyama, kedua tangan terikat, diletakkan di bagian belakang SUV, dan diinterogasi seperti penjahat."
Hotel Ritz Carlton di Ibu Kota Riyadh, Arab Saudi, tempat penahanan para pengeran ditangkap atas tuduhan korupsi. (Foto: Sky News)
Sabtu malam di pekan pertama bulan ini. Pemilik Kingdom Holding Company Pangeran Al-Walid bin Talal mendapat undangan untuk bertemu Putera Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman, merupakan adik sepupunya.
Pertemuan dijadwalkan berlangsung di Istana Al-Yamamah di Ibu Kota Riyadh.
Malam kian larut dan mulai berganti hari. Tiba-tiba saja istana milik Pangeran Al-Walid, salah satu orang paling tajir sejagat versi majalah Forbes. "Tiba-tiba saja pada pukul 02.45 Ahad dini hari senjata seluruh pengawalnya dilucuti, pasukan pengawal MBS (Muhammad bin Salman) menerobos masuk," kata seorang sumber kepada DailyMail.com.
Sumber itu bilang pasukan kiriman Pangeran Muhammad bin Salman tersebut langsung menuju kamar tidur Pangeran Al-Walid. "Dia ditarik keluar dari kamar tidurnya dalam keadaan berpiyama, kedua tangan terikat, diletakkan di bagian belakang SUV, dan diinterogasi seperti penjahat," ujarnya.
Bahkan, menurut sumber tersebut, Pangeran Al-Walid juga sempat digantung dengan posisi kaki di atas dan kepala di bawah.
Pangeran Al-Walid termasuk dalam ratusan anggota keluarga kerajaan, konglomerat, pejabat, dan perwira militer ditahan sejak Sabtu tiga pekan lalu dengan tudingan rasuah. Penangkapan besar-besaran itu atas perintah Komisi Pemberantasan Korupsi, dibentuk beberapa jam sebelumnya dan diketuai oleh Pangeran Muhammad bin Salman.
Selain ditahan di Ritz Carlton, kaum elite dibekuk atas tudingan korupsi itu juga ditahan di Hotel Courtyard dan Hotel Diplomatic Quarter, terletak di seberang jalan dari Ritz Carlton.
(Daily-Mail/Al-Balad/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar