Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Konferensi Kuwait, Upaya Kucilkan Israel dan Saudi di Kawasan

Konferensi Kuwait, Upaya Kucilkan Israel dan Saudi di Kawasan

Written By Unknown on Minggu, 19 November 2017 | November 19, 2017

Arab Saudi-Israel

Izzat al-Rishq, anggota Biro Politik Gerakan Perlawanan Islam Palestina Hamas menilai konferensi anti normalisasi hubungan dengan rezim Zionis Israel di negara-negara Teluk Persia yang digelar di Kuwait merupakan langkah penting untuk mengucilkan Tel Aviv dan pendukungnya.

Konferensi ini digelar atas kesepakatan antara gerakan boikot Israel di Kuwait, gerakan pemuda anti normalisasi hubungan di Qatar dan organisasi anti normalisasi hubungan dengan Israel di Bahrain. Penyelenggaraan konferensi ini sebagai reaksi atas gerakan resmi di sejumlah negara Arab kawasan Teluk Persia terkait penerimaan dan penyambutan delegasi Zionis atau interaksi dengan mereka dengan dalih partisipasi di pertemuan regional atau aktivitas olah raga, budaya dan akademik.

Izzat al-Rishq

Konferensi anti normalisasi hubungan dengan Zionis di negara-negara Arab Teluk Persia merupakan jawaban keras kepada pihak-pihak yang melakukan normalisasi hubungan dengan rezim penjajah al-Quds atau mengharapkan pulihnya citra Israel serta menggabungkannya dengan dunia Arab dan Islam.

Konferensi ini digelar di Kuwait ketika petinggi Zionis berpikir bahwa kondisi kawasan sangat tepat untuk menebar pengaruh di negara-negara Arab kawasan Teluk Persia. Namun penyelenggaraan konferensi ini di Kuwait telah merusak seluruh konstelasi dan angan-angan mereka.

BDS adalah gerakan internasional yang ditujukan untuk menekan Israel melalui jalur politik, ekonomi dan budaya guna mengakhiri pendudukannya di Palestina, menghapus diskriminasi dan mengakui hak kepulangan jutaan pengungsi Palestina.

Di kondisi seperti ini, penyelenggaraan konferensi di Kuwait yang juga dapat disebut sebagai awal dari gerakan blokade Israel di Arab, mengindikasikan kedalaman pengaruh gerakan ini di wilayah para pemimpin Arab yang berpikir untuk normalisasi dan memperluas hubungan mereka dengan rezim Tel Aviv.


Kuwait salah satu anggota Dewan Kerja Sama Teluk Persia (P-GCC) yang berada di bawah pengaruh Arab Saudi. Penyelenggaraan konferensi anti normalisasi hubungan dengan Israel di Kuwait sama halnya dengan merembetnya penentangan kepada negara-negara anggota P-GCC yang mengamini kebijakan dikte Arab Saudi khususnya terkait perdamaian dengan Israel.

Proses konspirasi perdamaian dengan Israel di Timur Tengah sama halnya dengan garis merah, di mana melewati garis ini akan ditentang oleh opini publik kawasan.

Dalam hal ini, berbagai organiasi kemasyarakatan dan non pemerintah dengan sikapnya menunjukkan penentangan nyata terhadap aksi-aksi penjajahan dan hegemoni Zionis serta agitasi Arab Saudi untuk memajukan kebijakan damainya dengan Israel dalam bentuk perdamaian Arab.


Transformasi internasional menunjukkan bahwa meski ada tuntutan Israel dan pemimpin Arab, gerakan boikot Israel (BDS) dengan dukungan serikat buruh, kelompok agama, organisasi non pemerintah dan pemerintahan sipil di seluruh negara, semakin luas.

Transformasi ini menunjukkan tingginya kebencian dunia terhadap Israel. Di kondisi seperit ini pergerakan Arab Saudi untuk menormalkan hubungan negara-negara Arab dengan Israel juga hanya menghasilkan kian terkuaknya skandal rezim Al Suadi di mata rakyat kawasan serta berbagai negara bakal menjahui Arab Saudi.

(Pars-Today/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: