Pasca kunjungan pemimpin partai penguasa Myanmar ke propinsi Rakhine, pengamat markas Islam Al-Azhar Mesir memprediksikan bahwa pada hari-hari mendatang, akan diperoleh solusi untuk mengakhiri krisis muslim Rohingya.
Menurut laporan IQNA dilansir dari situs Arakan, Aung San Suu Kyi, Penasehat pemerintah dan pemimpin partai penguasa Myanmar, Kamis (2/11) untuk pertama kalinya mengunjungi propinsi Rakhine, dimana umat muslim Rohingya mendapat serangan mematikan pasukan keamanan dan para militan ekstremis Buddha.
Dalam hal ini, para pengamat Al-Azhar dengan mengeluarkan sebuah statemen mengumumkan, kunjungan Suu Kyi meski terlambat namun dapat menyiapkan solusi untuk mengakhiri krisis minoritas muslim Rohingya dan menghentikan peningkatan krisis tersebut.
Dalam statemen tersebut dikemukakan, kunjungan pemimpin partai penguasan Myanmar ke Rakhine dilakukan, sementara dari Agustus lalu sampai sekarang, lebih dari setengah juta muslim Rohingya telah terlunta-lunta dari tempat tinggalnya.
Pengamat Al-Azhar Mesir lebih lanjut mengafirmasi urgensi tekanan masyarakat internasional terhadap pemerintah Myanmar untuk menyelesaikan krisis muslim Rohingya dan menghentikan genosida mereka oleh pasukan Myanmar.
Anggota dewan keamanan PBB di penghujung jam Senin malam (6/11) dengan mengungkapkan kekhawatiran tentang kondisi muslim Rohingya, dengan mengeluarkan sebuah statemen juga sangat mengecam sejumlah kekerasan terhadap mereka.
Dewan Keamanan merasa cukup dengan mengeluarkan statemen tersebut, yang diputuskan diselenggarakan voting untuk resolusi lebih kuat terhadap Myanmar, sedangkan Cina menentang dan memvetonya.
(Arakan/IQNA/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar