Barang siapa yang selalu mengingat Allah swt maka ia akan sampai pada hidayah dan bashirat yang ada di dalam dirinya, ciri dari mengingat Allah ialah jauh dari dosa.
Hal ini disampaikan Hujjatul Islam Muhammad Baqir Alawi saat menjelaskan tentang hidayah Al-Qur’an Karim. Dijelaskannya, Allah swt menjelaskan bahwa Al-Qur’an adalah kitab hidayah bagi umat manusia, karenanya manusia harus memanfaatkan hidayah Al-Qur’an ini dengan sebaik-baiknya, salah satunya ialah harus akrab dengan Al-Qur’an.
Ia menambahkan, pada hakikatnya Al-Qur’an adalah kitab cahaya, oleh karena itu manusia harus memanfaatkan cahaya dan penawar yang ada di dalam Al-Qur’an. Jika demikian lantas mengapa ada orang yang setelah bertahun-tahun bertawasul kepada Al-Qur’an namun ia tidak kunjung mendapat kesembuhan?
Mengenai hal ini Imam Ali as berkata “jika kalian memasuki Al-Qur’an dengan kelalaian maka hal itu menjadi sebab hilangnya agama kalian.”
Lebih lanjut Hujjatul Islam Muhammad Baqir Alawi menuturkan, peperangan antara Imam Ali as dan Muawiyah secara tidak langsung adalah untuk membuktikan tentang keberadaan Allah swt yang telah menetapkan Imam Ali as dan menolak Muawiyah, dengan itu kita juga dapat melihat kehidupan kita berada dimana saat ini, apa bukti tauhid yang ada dalam diri kita.
Seperti ukuran dosa yang telah dilakukan manusia maka seperti itu juga jauhnya dia dari tauhid, kelalaian hanya akan menambah penyimpangan, dan barang siapa yang selalu mengingat Allah swt maka ia akan sampai pada hidayah dan bashirat yang ada di dalam dirinya, ciri dari mengingat Allah ialah jauh dari dosa, demikian jelasnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar