Anggota Parlemen Palestina yang hadir dalam sidang darurat Komite Palestina untuk Asosiasi Parlemen Negara Islam menandaskan, Israel telah merenggut Masjidul Aqsha. Jika tidak ada dukungan Amerika selama ini, tidak akan pernah ada rezim yang bernama Israel.
Sidang darurat Komite Palestina untuk Asosiasi Parlemen Negara Islam telah dimulai pagi hari ini. Dalam kesempatan orasi, Ridhwan Al-Kharis, wakil Parlemen Palestina, menyatakan, “Yerusalem adalah kota Allah dan bukan pilihan tangan manusia. Yerusalem yang sangat disucikan oleh seluruh Muslimin ini sekarang berada dalam kondisi yang sangat kritis.”
Al-Kharis mengaku, kaum Zionis telah menggali terowongan-terowongan di bawah Masjidul Aqsha, dan sekarang masjid ini telah berubah menjadi tempat orang-orang kafir Yahudi beribadah. Bangsa lain tidak memiliki kesempatan untuk itu.
“Orang-orang kafir Yahudi itu menggelar nyanyian dan pesta pernikahan di dalam Masjidul Aqsha,” ujar Al-Kharis.
Al-Kharis melanjutkan, “Keputusan Amerika Serikat memang bukan suatu hal yang membita kita terkejut. Jika dukungan Amerika tidak ada, apakah akan pernah ada sebuah rezim yang bernama Israel? Israel bisa hidup karena senjata dan tank-tank Amerika. Jika Amerika menghentikan dukungan selama 6 jam saja, maka sudah pasti Israel akan musnah.”
Menurut pengakuan Al-Kharis, kaum Zionis akan melakukan segala sesuatu yang mereka inginkan di Palestina dan Yerusalem. Akan tetapi, pasukan Palestina yang harus bertugas demi Palestina menjadi sasaran ancaman Amerika.
(Voice-Of-Palestina/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar