Takut yang paling tercela ialah saat dimana manusia setelah melakukan dosa kemudian ia tidak berharap pada rahmat dan ampunan Ilahi dan malah kembali pada perbuatan buruk yang dilakukannya.
Hal ini disampaikan Ayatullah Qarahi dalam kajian akhlaqnya di masjid Imam Mahdi afs saat menjelaskan tentang ketakutan dan kekhawatiran yang tercela dan terpuji.
Dijelaskannya, jika manusia dengan adanya akal yang sehat namun karena pengaruh keimanan yang lemah ia melakukan dosa maka ia harus segera beristighfar.
Ia menambahkan, jangan pernah kita berfikir bahwa amalan kita adalah yang akan menyelamatkan kita, meskipun dalam amalan kita tercatat kebaikan seluruh jin dan manusia dari awal hingga akhir penciptaan.
Takut yang sesungguhnya ialah menjalankan kewajiban dan meninggalkan apa yang dilarang demi menadapatkan keridhaan Ilahi, namun pada akhirnya penentu semua ini bukanlah perbuatan kita akan tetapi rahmat Ilahi, terangnya.
Takut yang paling tercela ialah saat dimana manusia setelah melakukan dosa kemudian ia tidak berharap pada rahmat dan ampunan Ilahi dan malah kembali pada perbuatan buruk yang dilakukannya.
Padahal pintu Istighfar, taubat dan ampunan Ilahi akan selalu terbuka. Genggamlah dengan kuat sehingga kita akan aman dari azab Allah swt.
Dalam surat Al-Anfaal ayat 33 disebutkan “Dan Allah sekali- kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka. Dan tidaklah ( pula ) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.”
Ayat di atas menjelaskan bahwa wujud agung Rasulullah saww adalah keberkahan bagi umat manusia begitu juga dengan tawasul kepada Imam Makshum as adalah berkah bagi umat manusia, demikian jelasnya.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar