Adik-adik sayang! Sungguh beruntung kita menjadi umat Nabi Muhammad saw. karena beliau diutus untuk menyebarkan rahmat kepada seluruh alam. Sungguh besar rahmat dan kasih sang yang dimiliki hingga anak-anak kecil di sekitar beliau saw. pun dapat menikmatinya. Nah, berikut ini satu lagi kisah Nabi saw. bersama anak-anak kecil di kota Madinah. Mari kita simak bersama:
Nabi Muhammad saw. memiliki rasa kasih sayang yang luar biasa besar terhadap anak-anak. Beliau selalu menunjukkan perilaku yang sangat santun kepada mereka. Anak-anak kecil Madinah sering menyaksikan Hasan dan Husan a.s., cucu tercinta beliau naik ke atas pundak beliau dan terkadang beliau saw. menaikkan mereka berdua ke atas punggung.
Suatu hari ketika tiba waktu shalat, Nabi saw. keluar rumah menuju masjid. Saat itu ada dua anak kecil yang sedang bermain di gang menghadang beliau saw. dan berkata, “Engkau membungkuk untuk Hasan dan Husain dan menaikkan mereka ke atas punggungmu, apakah bisa menaikkan kami ke punggungmu juga? Bukankah engkau juga sayang kami!”
Nabi saw. menjawab, “Tentu, aku juga menyayangi kalian, namun saat ini aku sedang dalam perjalanan ke masjid untuk shalat. Bila aku menuruti permintaan kalian berdia, pasti akan terlambat. Lain kali saja.”
Anak-anak tetap berkata, “Kita ingin sekarang juga.”
Nabi saw. tetap bertutur kata dengan lemah lembut dan kasih sayang kepada mereka sambil membujuk supaya tidak jadi naik, namun mereka tidak mendengarkan dan bersikeras ingin naik.
Para sahabat sedang menunggu di masjid. Maka Bilal segera mencari Nabi saw. dan melihat beliau sedang berbincang-bincang dengan dua orang anak kecil. Bilal hendak mengusir mereka, namun Nabi saw. tidak mengizinkan. Beliau saw. mengutus Bilal ke rumah sambil berkata, “Di rumah ada beberapa biji buah kenari yang baru saja dipetik. Ambil dan bawalah ke sini semuanya!”
Ketika Bilal pergi, Nabi saw. berkata kepada dua anak kecil tersebut, “Begini saja, kita lakukan transaksi jual beli. Anggap saja aku seekor unta, namun aku tidak ingin untuk dinaiki dan kalian berdua ingin menjualnya. Apakah kalian bersedia menjualnya kepadaku? Bila bersedia, aku akan membelinya dengan imbalan buah kenari yang baru dipetik supaya aku bisa pergi menunaikan kewajiban shalat berjamaah di masjid?”
Anak-anak menjawab, “Bagus juga ini dan transaksi yang menguntungkan.”
Saat itu Bilal tiba dengan membawa 8 butir buah kenari. Nabi saw. memberikan buah kenari itu kepada keduanya sambil bertanya, “Apakah transaksinya sah?”
Anak-anak tampak senang ketika melihat buah kenari yang masih baru dipetik dan berkata, “Sah, wahai Nabi Allah!”
Lalu Nabi saw. bergegas ke masjid. Beliau tersenyum dan berkata kepada para sabahat, “Saudaraku Nabi Yusuf a.s. telah dijual oleh saudara-saudaranya dengan beberapa dirham, namun anak-anak Madinah menjualku dengan beberapa biji buah kenari!”
Nah, begitulah kisahnya. Tentu Nabi Muhammad saw. akan semakin sayang kepada anak-anak yang baik, santun, menurut orang tua, rajin belajar, cinta sesama, dan rajin shalat dan baca doa. Insya Allah Nabi juga akan senantiasa mendoakan adik-adik sekalian, khususnya bila adik-adik rajin bershalawat kepada beliau saw.
Bagaimana, mau bershalawat?
(Safinah-Online/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar