Israel memperluas jaringan kereta bawah tanah hingga kawasan Kota Tua, Yerusalem Timur.
Menteri Transportasi Israel Yisrael Katz akan memberi nama Donald Trump bagi stasiun kereta dekat Tembok Ratapan (Kotel dalam bahasa Ibrani) di Kota Yerusalem.
Stasiun kereta itu bakal dibangun di Jalan Cardo, Jewish Quarter, kawasan Kota Tua, Yerusalem Timur.
Katz bilang pemberian nama Donald Trump terhadap stasiun kereta baru tersebut untuk menghormati keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, di awal bulan ini mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan akan memindahkan Kedutaan Besar Amerika dari Ibu Kota Tel Aviv ke Yerusalem.
"Saya telah memutuskan untuk menamai stasiun kereta baru itu Donald Trump setelah Presiden Trump membuat keputusan berani dan bersejarah untuk mengakui Yerusalem ibu kota Israel," kata Katz kepada surat kabar Yediot Ahronot Rabu lalu.
Deklarasi kontroversial Trump pada awal bulan ini memicu kemarahan rakyat Palestina dan umat Islam sejagat. Bentrokan antara warga Palestina dan pasukan Israel setelah pengakuan Amerika atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel, telah mengakibatkan 12 orang tewas, lebih dari tiga ribu cedera, dan 400 lebih lainnya ditahan.
Dia menjelaskan stasiun kereta bawah tanah Donald Trump merupakan satu dari dua stasiun bakal dibangun, sebagai perluasan dari jaringan kereta cepat menghubungkan Tel Aviv dengan Yerusalem melalui Bandar Udara Ben Gurion dan Kota Mudiin. Katz menyebut perluasan jaringan kereta ke Kota Tua Yerusalem Timur sebagai proyek nasional terpenting. Proyek ini diperkirakan menghabiskan dana 2,5 miliar shekel (US$ 720 juta).
(Yediot-Ahronot/Haaretz/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengunjungi Tembok Ratapan, berlokasi di Kota Tua, yerusalem Timur, 22 Mei 2017. (Foto: Youtube)
Menteri Transportasi Israel Yisrael Katz akan memberi nama Donald Trump bagi stasiun kereta dekat Tembok Ratapan (Kotel dalam bahasa Ibrani) di Kota Yerusalem.
Stasiun kereta itu bakal dibangun di Jalan Cardo, Jewish Quarter, kawasan Kota Tua, Yerusalem Timur.
Katz bilang pemberian nama Donald Trump terhadap stasiun kereta baru tersebut untuk menghormati keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, di awal bulan ini mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan akan memindahkan Kedutaan Besar Amerika dari Ibu Kota Tel Aviv ke Yerusalem.
"Saya telah memutuskan untuk menamai stasiun kereta baru itu Donald Trump setelah Presiden Trump membuat keputusan berani dan bersejarah untuk mengakui Yerusalem ibu kota Israel," kata Katz kepada surat kabar Yediot Ahronot Rabu lalu.
Deklarasi kontroversial Trump pada awal bulan ini memicu kemarahan rakyat Palestina dan umat Islam sejagat. Bentrokan antara warga Palestina dan pasukan Israel setelah pengakuan Amerika atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel, telah mengakibatkan 12 orang tewas, lebih dari tiga ribu cedera, dan 400 lebih lainnya ditahan.
Dia menjelaskan stasiun kereta bawah tanah Donald Trump merupakan satu dari dua stasiun bakal dibangun, sebagai perluasan dari jaringan kereta cepat menghubungkan Tel Aviv dengan Yerusalem melalui Bandar Udara Ben Gurion dan Kota Mudiin. Katz menyebut perluasan jaringan kereta ke Kota Tua Yerusalem Timur sebagai proyek nasional terpenting. Proyek ini diperkirakan menghabiskan dana 2,5 miliar shekel (US$ 720 juta).
(Yediot-Ahronot/Haaretz/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar