A Yemeni child suspected of having cholera.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan terhadap gelombang baru kolera di Yaman yang dilanda perang, di mana blokade yang melumpuhkan yang diberlakukan oleh koalisi militer pimpinan-Saudi telah memotong bahan bakar untuk pusat kesehatan, dan pasokan bantuan vital bagi anak-anak yang kelaparan.
Nevio Zagaria, bertindak wakil WHO di Yaman menyuarakan peringatan suram pada hari Minggu (3/12), dengan mengatakan meski terjadi penurunan kasus baru dalam 11 minggu terakhir, 35 kabupaten di seluruh negeri masih melaporkan penyakit yang sangat menular itu dengan "tingkat serangan yang tinggi" di masyarakat.
Menurut data WHO, sekitar 960.000 kasus kolera yang dicurigai dan 2.219 kematian telah didokumentasikan sejak epidemi mematikan tersebut terjadi pada bulan April di Yaman, di mana 8 juta orang menghadapi kelaparan.
Anak-anak merupakan hampir sepertiga dari infeksi penyakit yang ditularkan melalui air, disebarkan oleh makanan atau air yang terkontaminasi kotoran manusia. Penyakit ini menyebabkan diare berair akut dan dehidrasi dan bisa membunuh dalam hitungan jam jika tidak diobati.
Situasi ekonomi yang memburuk dan kekurangan air bersih yang mengerikan, karena sistem pembuangan air limbah yang rusak di banyak kota dan kurangnya bahan bakar untuk pompa air, telah menambah krisis kemanusiaan, Zagaria menambahkan.
"Ini adalah gabungan yang sempurna untuk ledakan epidemi kolera baru di awal musim hujan pada bulan Maret tahun depan," kata Zagaria.
Dia lebih lanjut memperingatkan bahwa 16 persen anak-anak Yaman, di bawah usia lima tahun, menderita kekurangan gizi akut, termasuk 5,2 persen dengan kondisi parah yang mengkhawatirkan, yang mengancam nyawa.
(Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar