Mencintai keluarga bukanlah sesuatu yang aneh..
Mencintai teman bukanlah hal yang tabu..
Mencintai seseorang yang menyimpan perasaan benci kepada kita juga sesuatu yang biasa terjadi…
Namun mencintai musuh yang sedang menghunus pedang dan bernafsu untuk membunuh kita bukanlah cinta biasa..
Ini adalah cinta yang begitu dahsyat yang ditampilkan oleh manusia agung seperti Imam Husain as di Karbala..
10 Muharram, pagi-pagi sekali Alhusain keluar dari tendanya ke medan peperangan. Ia melihat dengan seksama ke arah musuh-musuhnya. Tiba-tiba beliau menangis dengan air mata yang begitu deras dalam waktu yang lama.
Orang-orang disekitarnya mengira Alhusain sedang menangisi kesendirian serta keterasingannya. Namun bukan itu sebabnya, karena Alhusain sedang menangisi musuh-musuh beliau yang akan masuk neraka disebabkan memerangi dan menumpahkan darah cucunda Nabi.
Cinta itu juga tercermin saat beliau memaafkan Alhur yang ingin bertaubat. Padahal dia lah panglima yang menggiring Alhusain ke padang karbala. Dia lah yang membawa kafilah Alhusain menuju kematian.
Cinta yang tak dapat digambarkan dengan kata-kata. Disaat beliau memberi minum pasukan Alhur yang sedang kehausan, padahal pasukan itulah yang tak lama lagi akan membantai keluarga nabi dalam dahaga. Tak hanya pasukan yang diberi minum, bahkan kuda-kuda mereka tak luput dari tangan Alhusain yang penuh rahmat.
Sungguh beliau adalah cucunda Rasulullah saw Sang Rahmatan lil Alamin.
Assalamualaika Ya Aba Abdillah….
(Khasanah-Ahlul-Bait/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar