Sebuah LSM yang berbasis di Inggris, Airwars, melaporkan pada Sabtu (20/1) bahwa jumlah korban sipil yang meninggal dunia akibat serangan koalisi militer AS di Irak maupun Suriah meningkat tajam. Peningkatan itu dilaporkan mencapai tiga kali lipat dari tahun sebelumnya.
Pada 2016 lalu, LSM tersebut melaporkan bahwa korban sipil yang gugur di dua negara tersebut berkisar antara 1.243 hingga 1.904. Tetapi pada tahun 2017, jumlah korban sipil melonjak tajam, hingga berkisar antara 3.923 hingga 6.102 jiwa.
Sayangnya, peningkatan jumlah korban yang begitu besar ini tidak diakui oleh Amerika. Bahkan, Pentagon menyatakan bahwa jumlah korban sipil hanya berkisar 800 jiwa dalam kurun waktu empat tahun.
LSM Airways sejauh ini telah mengamati korban jiwa yang gugur akibat kondlik di kedua negara ini. LSM ini menerangkan bahwa pada tahun 2017, AS telah meningkatkan serangannya dan menyasar kawasan-kawasan pada penduduk.
(Al-Alam/Liputan-Islam/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar