Ibnu Qaulawaeh, Allamah Kulaini, Ibnu Thawus dan yangg lain meriwayatkan dari seorang tsiqah (kepercayaan) yg agung, Muawiya bin Wahab Bajali Kufi dgn sanad sanad muktabar bahwaa dia berkata,
"pada suatu saat aku pernah bertamu ke rumah imam Ja'far Shadiq as. Kulihat beliau sedang mengerjakan shalat di mihrabnya. Aku duduk (menunggu) hingga shalat beliau usai. Beliau bermunajat kepads Allah seraya berkata, "
wahai Tuhan yang telah mengistimewakan kami dengan kemuliaan, menjanjikan kami dengan Syafaat, menganugerahkan kami ilmu risalah, menjadikan kami pewaris Nabi, menutup ummat-Ummat terdahulu dengan kami, menjadikan kami sebagai pengemban wasiat khusus Rasulullah, menganugerahkan kami ilmu ummat terdahulu dan terakhir dan mencondongkan hati ummat manusia kepada kami.
Ampunilah aku, seluruh saudaraku dan para peziarah Ayahku Husein bin Ali as, yaitu mereka yang telah bersedia mengeluarkan harta dan keluar dari kota kota mereka karena mengharapkan kebaikan kami, berharap pahala-Mu dengan bersilaturrahim kepada kami, ingin membahagiakan Rasul-Mu, mendengarkan perintah-perintah kami, membuat para musuh marah..dan tujuan mereka hanyalah keridhaan-Mu.
Oleh karena itu, balaslah mereka dengan keridhaan-Mu, jagalah Mereka siang dan malam, jadilah pengganti mereka yang baik untuk menjaga anak anak dan kekuarga yang mereka tinggalkan di negeri mereka, jadilah sahabat mereka, tolaklah dari mereka kejahatan setiap penguasa yang jahat dan seluruh makhluk bauk yang kemah maupun yang kuat, serta kejahatan seluruh setan, jin dan manusia.
Dan anugerahkan kepada mereka sesuatu yang kebih baik dari apa yang mereka harapkan dari-Mu dengan mereka rela meninggaljan negeri mereka dan lebih mementingkan kami daripada anak-Anak dan keluarga mereka.
Ya Allah, para musuh kami mencela mereka karena mereka telah kekuar untuk berziarah kepada kami dan hal itu tidak menjadi penghalang dari dari tekad mereka dan bagi kehendak mereka untuk keluar menuju kami meskipun mereka tidak suka.
Maka, kasihanilah wajah-wajah yang terbakarvoleh terik matahari itu, rahmatilah pipi pipi yang dibolak balikan diatas makam Abu Abdillahil Husein as, kasihanilah mata-mata yang menangis karena kasihan kepada kami, rahmatilah hati hati yang terbakar karena mengingat musibah kami, dan kasihanilah jeritan jeritan yang membumbung tinggi mengenanf musibah kami.
Ya Allah, kutitipkan jiwa jiwa dan tubuh tubuh itu kepada-Mu sehingga kau puaskan mereka dengan air telaga kautsar padà hari kehausan beliau membaca doa itu terus menerus dalam posisi sujud.
Mohon maafkan segala salah dan khilaf, dan mohon Aminkan doa Imam Ja'far as untuk mereka yang akan ziarah kini, semoga secepatnya giliran anda dan kita semua, Ilaahi Aammin.. Ya Robbal aalamiin...
*****
Ya Allah, duhai yang menganugerahkan kemuliaan kepada kami, menjanjikan syafaat kepada kami serta mengutamakan kami dengan wasiat.
Yang memberi kami ilmu yang lalu serta yang akan datang.
Yang menjadikan hati-hati manusia condong kepada kami.
Ampunilah aku, saudara-saudaraku serta para peziarah Alhusain.
Yang mengeluarkan hartanya serta mengarahkan tubuhnya demi berbuat kebaikan kepada kami dan berharap pahala darimu dengan menyambung silaturahmi dengan kami.
Serta ingin menyenangkan hati nabi-Mu, salawat atas beliau dan keluarganya.
“Ya Allah, aku titipkan tubuh-tubuh serta nafas-nafas ini sampai engkau memberi minum kepada mereka di al-haudh (telaga) di hari dahaga.
Ya Allah, sungguh musuh-musuh kami mencemooh mereka karena perjalaan mereka. Namun hal itu tidak menahan mereka untuk menuju kami demi menentang orang-orang yang berselisih dengan kami.
Maka rahmatilah wajah-wajah yang telah berubah karena matahari.
Rahmatilah pipi-pipi yang menempel pada pusara Abu Abdillah Alhusain as.
*****
وقال عليه السلام: افْعَلُوا الْخَيْرَ وَلاَ تَحْقِرُوا مِنْهُ شَيْئاً، فَإِنَّ صَغِيرَهُ كَبِيرٌ وَقَلِيلَهُ كَثِيرٌ، وَلا يَقُولَنَّ أَحَدُكُمْ: إِنَّ أَحَداً أَوْلَى بِفِعْلِ الْخَيْرِ مِنِّي فَيَكُونَ وَاللهِ كَذلِكَ، إِنَّ لِلْخَيْرِ وَالشَّرِّ أَهْلاً، فَمَهْمَا تَرَكْتُمُوهُ مِنْهُمَا كَفَاكُمُوهُ أَهْلُهُ (1).
الهوامش
1- (إنّ للخير والشرّ أهلاً)...: أي ما تركتموه من الخير يقوم أهله بفعله بدلكم، وما تركتموه من الشر يؤديه عنكم أهله، فلا تختاروا أن تكونوا للشر أهلاً ولا أن يكون عنكم في الخير بدلاً.
Amiril Mukminin Ali bin Abi tholib as berpesan,
“Lakukanlah kebaikan dan janganlah kalian meremehkannya sekecil apapun. Karena kebaikan itu, kecilnya adalah besar dan sedikitnya adalah banyak.
Dan janganlah salah seorang dari kalian berkata, sebenarnya orang itu lebih pantas berbuat kebaikan daripada aku. Maka Demi Allah itulah yang akan terjadi.
Sesungguhnya kebaikan dan keburukan memiliki pengikut masing-masing. Dan bila kalian tinggalkan maka akan dilakukan oleh pengikutnya masing-masing.”
(Khasanah-Ahlul-Bait/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar