“Kita semua memiliki keyakinan bahwa Allah akan memilihkan musuh kita dari kalangan orang-orang yang tolol. Salah satu dari musuh tersebut sekarang adalah Donald Trump.”
Demikian hal ini disampaikan oleh Ismail Jabbarzadeh, wakil Menteri Negara Iran dalam urusan politik, dalam jumpa pers hari ini.
“Suatu hal yang menyakitkan hati kita semua adalah pernyataan Trump yang sangat anti terhadap rakyat Iran,” ujar Jabbarzadeh.
Jabbarzadeh menukaskan, “Memori sejarah tidak pernah melupakan bahwa Trump menggunakan ungkapan-ungkapan yang sangat buruk untuk bangsa Iran. Ia menyebut kesepakatan nuklir sebagai sebuah kontrak yang busuk dan menegaskan tidak akan mengizinkan Iran memanfaatkan kesepakatan ini.”
Menurut penilaian Trump, lanjut pernyataan Jabbarzadeh, rakyat Iran adalah teroris dan telah membuat kawasan Teluk Persia kacau-balau.
“Baru-baru ini, Trump menyebut rakyat Iran sedang kelaparan dan haus kebebasan. Akan tetapi, pemerintah Iran malah memberangus semua ini. Sebagai jawaban, kita harus tegaskan bahwa warga lapar Amerika adalah warga kulit hitam yang senantiasa diinjak-injak oleh Washington. Bangsa Iran memiliki sejarah, kultur, seni, dan pengetahuan,” tukas Jabbarzadeh.
Klaim Trump yang menyatakan bahwa rakyat Iran haus kebebasa, tukas Jabbarzadeh, adalah sebuah pernyataan yang benar. Rakyat kita memang haus kebebasan. Amerika lambat memahami masalah selama 40 tahun. 40 tahun lalu, kita melawan sebuah rezim tagut dan mengesampingkan Amerika. Inilah yang membuat Washington murka. Untuk itu, setiap kali mereka melontarkan pernyataan dan kebijakan yang keliru.
(IRNA/Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar