Nabil Abu Rudeina, Spokesman of PA Chief.
Kepala Otoritas Palestina, kantor Mahmoud Abbas mengatakan pada hari Rabu (3/1) bahwa Al-Quds (Yerusalem) "tidak dijual" setelah Presiden AS Donald Trump mengancam akan memutus bantuan tahunan lebih dari $ 300 juta.
"Al-Quds adalah ibukota abadi negara Palestina dan tidak dijual untuk emas atau miliaran," juru bicara Abbas Nabil Abu Rudeina mengatakan kepada AFP, mengacu pada pengakuan Trump terhadap kota suci tersebut sebagai ibukota entitas Zionis.
Deklarasi 6 Desember membuat Abbas mengatakan bahwa Amerika Serikat tidak dapat lagi berperan dalam proses perdamaian Timur Tengah.
"Kami tidak menentang untuk kembali ke perundingan, tapi (ini seharusnya) berdasarkan undang-undang dan resolusi internasional yang telah mengakui sebuah negara Palestina merdeka dengan Yerusalem timur sebagai ibukotanya," kata Abu Rudeina.
Trump mengancam akan memutus pendanaan dalam tweet pada hari Selasa (2/1), dengan mengatakan: "Kami membayar orang-orang Palestina RATUSAN JUTAAN DOLLAR setahun dan tidak mendapat pujian atau penghargaan."
"Ketika orang-orang Palestina tidak lagi mau berbicara damai, mengapa kita harus memberikan pembayaran masa depan yang besar ini kepada mereka?"
(AFP/Islam-Times/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar