Rahbar Revolusi Islam Iran hari ini berjumpa dengan ribuan warga kota suci Qom untuk memperingat Hari Gelora 19 Dey.
Dalam pertemuan ini, Rahbar memuji gerakan selaras seluruh rakyat Iran untuk melawan unjuk rasa yang ditumpangi oleh oknum-oknum anti Islam beberapa waktu itu.
Rahbar menjelaskan usaha-usaha musuh Islam untuk mengail ikan di air keruh dari aksi protes warga yang memang semula digelar dengan jujur dan membangun.
Rahbar menegaskan, “Perlawanan dan perang rakyat melawan anti rakyat, Iran melawan anti Iran, dan Islam melawan Islam tetap akan berlanjut seperti 40 tahun lalu. Kedengkian musuh jangan sampai membuat para petinggi negara lalai terhadap kelemahan dan problematika yang sekarang sedang menjerat masyarakat, terutama kalangan warga lemah.”
“Warga Qom tahun ini,” tukas Rahbar, “sebagaimana tahun-tahun sebelumnya telah berpartisipasi dalam demonstrasi 9 Dey. Setelah peristiwa terbaru itu terjadi, mereka juga menciptakan heroisme empat hari setelah itu.”
Ayatullah Khamenei menukaskan, “Slogan rakyat Iran pada 40 tahun lalu, terutama kalangan kawula muda, adalah melawan setiap bentuk arogansi dan tidak tunduk kepada seluruh kekuatan manapun. Dengan logika yang sama, rakyat Iran tetap mengejar cita-cita agung mereka. Tentu dengan semangat yang lebih bergelora dan pengalaman yang lebih matang dibandingkan dengan masa lalu. Para kawula muda revolusioner kita juga lebih bersemangat dibandingkan dengan generasi pertama Revolusi Islam.”
“Dari sejak 9 Dey ketika permainan api itu mulai disulut, rakyat Iran sudah memulai gerakan di berbagai titik Iran. Akan tetapi, ketika menyaksikan para kaki tangan musuh enggan berhenti, rakyat pun terus menggelar demonstrasi perlawanan dalam beberapa hari secara bergantian,” ujar Rahbar.
“Demonstrasi perlawanan rakyat Iran ini bukanlah sebuah peristiwa yang biasa. Gerakan besar, teratur, dan berbasis kerakyatan dalam melawan konspirasi musuh yang telah berlangsung dengan tertib, penuh basirah, dan gelora ini tidak tertandingi di dunia manapun,” lanjut Rahbar.
“Tentu, perlawanan dan muqawamah rakyat Iran ini tidak lantas membuat mereka lupa terhadap dimensi-dimensi kehidupan yang lain, termasuk kemajuan bidang pengetahuan dan penjaminan keamanan rakyat,” tandas Rahbar.
Menurut penegasan Rahbar, akar untuk seluruh permusuhan dan konspirasi musuh atas rakyat Iran adalah Revolusi Islam Iran. Seluruh gerak dan tindakan gagal yang telah dilakukan oleh musuh selama 40 tahun ini merupakan counter attack terhadap revolusi ini. Hal itu karena revolusi ini telah membasmi kehadiran politik musuh.
“Sekarang ini rakyat Iran berani menyatakan kepada Amerika, Inggris, dan para penjilat London denga penuh keteguhan bahwa mereka tidak bisa berbuat apa-apa untuk selamanya,” tukas Rahbar.
“Ketololan para petinggi Amerika sekarang ini sudah sangat jelas. Mereka mengakui telah menciptakan para kaki tangan dan jaringan-jaringan busuk dengan biaya yang ditanggung oleh negara-negara Teluk Persia yang siap menjadi kaki tangan. Dengan semua rencana ini, mereka berharap bisa menemukan tampat sampah untuk bersembunyi dan kembali lagi,” tutur Rahbar.
“Musuh dalam beberapa tahun terakhir ini telah menciptakan jaringan-jaringan maya dan puluhan saluran televisi serta para pelaku teror yang telah mereka kirimkan ke dalam perbatasan. Mereka juga telah membombardir rakyat Iran dengan seluruh bentuk kebohongan dan tuduhan. Mereka melakukan semua ini dengan harapan bisa merubah pikiran rakyat Iran, terutama kawula muda. Akan tetapi, hasilnya adalah Syahid Hujaji dan syuhada lain yang siap membusungkan dada untuk membela Revolusi Islam Iran. Untuk menanamkan pengaruh di teras atas, musuh juga telah membujuk sebagian oknum dan malah mereka sendiri masuk medan secara langsung. Semua kita menyaksikan campur tangan para petinggi Amerika dalam beberapa hari terakhir ini. Akan tetapi, mereka pun tetap kalah,” ungkap Rahbar.
“Bukan hanya sekali. Ribuan kali saya sangat berterima kasih kepada seluruh rakyat. Rakyat Iran pada hakikatnya adalah bangsa yang dewasa, penuh basirah, setia, penuh semangat, dan mengenal masa. Mereka tahu kapan harus bergerak,” tandas Rahbar.
“Musuh telah menerima pesan rakyat Iran ini. Akan tetapi, mereka tidak pernah mengakui dalam propaganda-propaganda mereka. Mereka memberitakan ratusan perusak ketertiban dalam jumlah ribuan orang dan demonstrasi jutaan rakyat hanya dalam jumlah kelompok kecil. Akan tetapi, para pemain politik dunia telah menerima pesan rakyat Iran ini,” tukas Rahbar.
Rahbar menandaskan, “Dengan gerakan besar ini, rakyat Iran telah melakukan segala sesuatu dan menciptakan rasa takut dalam kalbu musuh. Mereka telah menunjukkan basirah yang paling tinggi. Memang banyak analisa yang telah dilontarkan dan dimuat oleh koran dan media-media sosial. Semua analisa ini memiliki satu poin sama yang benar. Yaitu kita harus memilah antara tuntutan rakyat yang benar dan aksi-aksi buas distruktif. Seluruh tuntutan rakyat harus ditindaklanjuti. Sekelompok masyarakat yang terbelakang menggelar sebuah unjuk rasa di sebuah tempat. Ini adalah satu masalah. Tetapi ada juga sekelompok yang memanfaatkan aksi ini serta menghina Al-Quran, Islam, bendera Iran, dan membakar masjid. Ini adalah suatu hal yang berbeda.”
“Unjuk rasa dan tuntutan masyarakat selama ini sudah sering terjadi, dan sekarang pun juga masih terus ada. Dalam satu tahun terakhir, sebagian masyarakat menggelar demonstrasi di sebagian kota atau di depan majelis untuk memprotes sebagian yayasan finansial. Tak seorang pun memprotes gerakan ini. Pernyataan-pernyataan mereka harus didengarkan dan ditindaklanjuti serta dijawab sesuai dengan kemampuan yang kita miliki,” ujar Rahbar.
“Menurut bukti-bukti kongkrit inteligen, peristiwa terakhir yang terjadi di Iran memang sudah dicanangkan sebelum ini. Sebuah segitiga kekuatan memang aktif untuk itu. Satu sudut segitiga ini adalah Amerika dan Israel yang telah menyusun rencana. Mereka telah menelaah rencana ini selama berbulan-bulan. Menurut rencana, gerakan protes ini akan dimulai dari kota-kota kecil hingga sampai di kota pusat,” tandas Rahbar.
“Sudut kedua segitiga tersebut adalah salah satu negara kaya Teluk Persia yang siap menanggung seluruh biaya yang diperlukan. Sudut ketiga adalah keset yang dimainkan oleh gerakan munafikin pembunuh. Mereka ini memang telah siap dari sejak beberapa bulan lalu,” ujar Rahbar.
“Dalam propaganda yang mereka sebarkan terdengar slogan ‘mengapa semua mahal’. Slogan yang sangat menarik sehingga bisa menarik sebagian orang membuntuti mereka. Pada permulaan, sebagian masyarakat memang bergerak bersama mereka. Akan tetapi, setelah melihat slogan dan tujuan telah berubah, rakyat memisahkan diri dari barisan mereka,” tukas Rahbar.
“Sekelompok masyarakat yang sebelum itu memang meneriakkan slogan ‘mengapa semua mahal’ juga ikut hadir dalam demonstrasi 9 Dey dan meneriakkan slogan mampus Amerika dan mampu munafikin,” ucap Rahbar.
“Untuk bisa menyetir dan mengkoordinasi operasi, mereka telah membangun dua pusat komando di negara tetangga Iran. Satu pusat komando bertugas menyetir operasi di dunia maya, dan pusat komando yang lain mengkoordinasi unjuk rasa dan protes. Kedua pusat komando ini disetir oleh Amerika dan Israel. Kedua rezim ini pun sudah menyatakan pasti menang,” tukas Rahbar.
“Kita bersyukur kepada Allah yang telah menjadikan musuh kita dari kalangan bangsa bodoh. Sekalipun rakyat Iran telah berhasil berkali-kali melakukan perlawanan, musuh masih belum mengenal rakyat Iran dan tidak memahami bendungan kokoh iman dan keberanian rakyat ini,” tandas Rahbar.
“Pernyataan-pernyataan ompong para petinggi Amerika akhir-akhir ini muncul karena marah besar dan kekalahan yang telah mereka terima. Mereka menyatakan bahwa Iran takut kepada rakyatnya sendiri. Akan tetapi, Iran terlahir dari rakyat ini. Negara Islam ini telah berdiri kokoh melawan para musuh itu selama 40 tahun berkat dukungan rakyat,” tegas Rahbar.
“Para petinggi Amerika juga mengklaim bahwa Iran takut kepada kekuatan Amerika. Akan tetapi, kita tekankan, seandainya kita takut kepada Amerika, bagaimana mungkin kita berani mengusir mereka dari Iran pada 40 tahun lalu dan sekarang pun kita juga berhasil mengusir mereka,” tandas Rahbar.
“Tujuan utama Amerika adalah membasmi Revolusi Islam Iran. Rezim lalu menyembunyikan masalah ini. Akan tetapi, penguasa sekarang lebih berani lantang berbicara,” ucap Rahbar.
“Amerika berusaha keras untuk merebut faktor-faktor yang menciptakan kekuatan Iran. Semua faktor ini terjelma dalam: naluri dan oerientasi rakyat yang sejalan dengan Iran, iman dan semangat kawula muda, kekuatan rudal, dan kehadiran kuat Iran di Timur Tengah. Sekarang ada tiga poin yang perlu saya sampaikan kepada para petinggi Amerika:
Pertama, kalian telah kalah dalam peristiwa terakhir ini. Jika kalian masih mau mengulangi, maka kalian pasti tetap kalah.
Kedua, Iran telah mengalami kerugian dalam beberapa hari ini, dan kerugian ini harus diganti.
Ketiga, petinggi yang menurut pengakuan bangsa Amerika sendiri tidak memiliki keseimbangan jiwa harus tahu bahwa permainan gila ini pasti akan mendapat jawaban dan balasan.
(Shabestan/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar