Pesan Rahbar

Sekilas Doa Arafah Imam Husain as dan Doa Arafah Imam Husain as

Doa Arafah (Bahasa Arab: دعاء العرفة ) adalah diantara doa-doa Syiah yang menurut riwayat dibaca oleh Imam Husain as pada hari ke-9 Dzul...

Home » » Pernyataan Imarah Islam Afghanistan Soal Resolusi Dewan Keamanan PBB dan Yerusalem

Pernyataan Imarah Islam Afghanistan Soal Resolusi Dewan Keamanan PBB dan Yerusalem

Written By Unknown on Selasa, 02 Januari 2018 | Januari 02, 2018


Imarah Islam Afghanistan membuat pernyataan terkait permasalahan Yerusalem yang dipicu oleh pernyataan Donald Trump. Perkembangan terakhir, permasalahan Yerusalem kembali dibahas di PBB. Imarah Islam Afghanistan atau Taliban Afghanistan menanggapi langkah Amerika dalam DK PBB tersebut. Taliban juga mengingatkan bahwa umat Islam harus bersatu menghadapi segala ancaman luar, bila tidak maka umat Islam akan terkalahkan.

Berikut statemen resmi Imarah Islam Afghanistan terkait keputusan Trump dan rapat DK PBB:

Pengumuman presiden Amerika, Donald Trump, yang mengakui Baitul Maqdis sebagai ibu kota Israel telah memicu reaksi negatif di seluruh dunia. Protes telah dilakukan terhadap pengumuman presiden AS di berbagai negara, yang mengecam keputusannya secara parsial dan menindas.

Selain mengecam keputusan tersebut, Imarah Islam menyebut keputusan itu tidak masuk akal dan tidak bijak. Apalagi anggota OKI menolak keputusan Trump dan Uni Eropa juga menentangnya.

Presiden Palestina Mahmood Abbas juga mengatakan bahwa AS tidak dapat memainkan peran mediator yang tidak memihak dalam isu Palestina-Israel mulai saat ini. Sementara itu, sebuah rancangan resolusi diajukan ke Dewan Keamanan PBB oleh Mesir yang mengatakan bahwa pengakuan Baitul Maqdis sebagai ibu kota Israel oleh AS tidak memiliki efek hukum.

Empat belas anggota Dewan Keamanan memilih rancangan resolusi tersebut. Bagian dari resolusi tersebut menyebutkan bahwa “setiap keputusan dan tindakan yang dimaksudkan untuk mengubah karakter, status atau komposisi demografis Kota Suci Yerusalem tidak memiliki efek hukum, tidak berlaku dan tidak berlaku lagi dan harus dibatalkan.” Menanggapi resolusi ini AS menggunakan hak veto dan dengan demikian memblokir resolusinya.

AS berpikir bahwa dunia ini uni-polar, tidak seperti itu. Sayangnya, mereka masih ingin menguasai dunia dengan menggunakan kekuatan dan memaksakan kehendak dan pemerintahan mereka sendiri atas negara-negara lain. Namun, oposisi negara dan negara di seluruh dunia terhadap kebijakan Amerika menunjukkan bahwa AS telah terisolasi di dunia. Orang-orang di dunia tidak menerima keputusan tidak sah mereka.

Perlu disebutkan bahwa perdamaian tidak dapat dibangun di dunia dengan menggunakan kekuatan, pemboman dan invasi atau aliansi, tindakan dan keputusan yang tidak dapat dibenarkan tidak akan pernah menyebabkan perdamaian dunia tercapai. Perdamaian dapat dicapai ketika orang mendapatkan hak mereka dan tidak ada yang terpaksa mengorbankan nyawa mereka untuk mendapatkan hak-hak mereka yang sah.

Di sisi lain, ini juga merupakan tantangan bagi umat Islam untuk berkumpul dan membela hak-hak mereka yang sah. Jika tetap mereka tidak bersatu dan terus tetap terpecah dalam satu nama atau yang lain, maka pastilah tangan para tiran akan mencapai leher setiap orang dari mereka dan kemudian mereka tidak dapat membela diri.

(Alemarah/Seraa-Media/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Share this post :

Posting Komentar

ABNS Video You Tube

Terkait Berita: