Seorang atheis datang kepada Imam Ja’far As-Shodiq, guru dari Imam Madzhab Hanafi dan Maliki. Lelaki itu ingin menanyakan permasalahan tentang satu ayat Al-Qur’an. Ia pun berkata, “Aku mendengar satu ayat tentang penghuni neraka yang berbunyi,
كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُمْ بَدَّلْنَاهُمْ جُلُوداً غَيْرَهَا لِيَذُوقُواْ الْعَذَابَ
“Setiap kali kulit mereka hangus, Kami Ganti dengan kulit yang lain, agar mereka merasakan azab.” (QS.an-Nisa’:56).
Anggap saja kulit pertama tertimpa adzab karena bermaksiat kepada Allah, lalu apa salah dari kulit-kulit selanjutnya? Bukankah itu adalah kulit yang lain?”
Kemudian Imam menjawab, “Itu adalah kulit yang sama, tapi bukan kulit yang pertama.”
“Jelaskan maksud perkataanmu !” kata lelaki atheis tersebut.
“Coba perhatikan, sama seperti seseorang yang menghancurkan sebuah batu bata. Lalu ia beri air lagi dan membuatnya kembali persis seperti sebelumnya. Bukankah itu adalah batu bata yang sama tapi bukanlah batu bata yang pertama?” jawab imam.
“Ya, engkau benar.” kata si atheis yang telah puas dengan jawaban sang imam.
Semoga Bermanfaat !
(Khasanah-Ahlul-Bait/Berbagai-Sumber-Lain/ABNS)
Posting Komentar